Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Mei 2017 15:30 wib
7.133 views
Hizbut Tahrir Cinta dan Peduli Indonesia
Oleh: Abdul Latif (Pendidik Peduli Bangsa)
Ide khilafah yang diemban oleh Hizbut Tahrir belakangan ini mulai mendapat hati di tengah masyarakat. Hal ini terbukti semakin banyak dibicarakan baik dikalangan ulama’, intelektual, aktifis pendidikan atau gerakan-gerakan islam. Banyak diantara mereka yang mendukung bahkan bergabung bersama Hizbut Tahrir untuk berusaha memperjuangkannya.
Dukungan semakin berkembang baik dari kalangan pesantren, mahasiswa, pelajar, yang ada didesa maupun dikota. Dengan perkembangannya yang sangat luar biasa ini membuat beberapa orang kebakaran jenggot. Yang pada akhirnya Muncullah beberapa pertentangan yang sengaja dibentuk oleh beberapa oknum untuk membendung ide khilafah ini. Seolah mereka sudah mulai merasa terancam kepentingannya.
Dulu ide ini dianggap mimpi atau utopis tapi ternyata sekarang mereka ketakutan. Hingga muncul wacana dan rencana dari Kapolri untuk membubarkan HTI (jawapos.com, 28/4/2017). Mengapa Kapolri begitu bersemangat ingin membubarkan HTI ? apakah HTI begitu bahaya dinegeri yang mayoritas muslim ini ?
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi islam. Politik merupakan aktivitasnya dan islam adalah mabda’nya. Hizbut tahrir bertujuan melangsungkan kehidupan islam dan mengemban dakwah islam keseluruh penjuru dunia. Mengajak yang makruf dan mencegah yang munkar. Menjelaskan dengan benar semua pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan islam.
Dari sini dapat kita lihat betapa mulia cita-cita hizbut tarir. Tapi ternyata makar orang – orang yang tidak sejalan dengan hizbut tahrir begitu kuat sehingga seolah-olah Hizbut Tahrir adalah musuh bersama. Dengan alasan ide khilafah bertentangan dengan pancasila atau NKRI. Padahal kita tahu dalam pancasila tidak ada satu butirpun yang membahas khilafah. Lalu dimana pertentangannya? kalaulah Hizbut Tahrir berbahaya bagi NKRI, adakah aktivitas hizbut tahrir yang merugikan NKRI ?
Khilafah dan HTI
Khilafah bukanlah ide yang dilahirkan oleh Hizbut tahrir. Tapi khilafah adalah gagasan para ulama’ dan tuntutan syariat. Imam Fakhr al-Din al-Raziy menjelaskan menjelaskan dalam tafsirnya mengangkat imam untuk menjalankan hukum Allah adalah wajib (tafsir al-Raziy XI/181). Demikian juga imam Al Hafidh Abu Zakariya al Nawawi, imam Al Qurthubi, dan masih banyak ulama’- ulama’ yang lain.
Artinya khilafah bukanlah rekayasa Hizbut Tahrir tapi Hizbut Tahrir hanya menyampaikan ketengah-tengah umat agar difahami bersama dan diwujudkannya. Hizbut Tahrir hanyalah menyampaikan kewajiban ini ketengah tengah umat. Lalu mengapa sebagian umat, lebih – lebih aparat begitu membenci dan menentang ide khilafah ? kebencian dan penolakan mereka tidaklah serta merta muncul begitu saja. Tapi memang ada scenario yang dibuat. Siapa scenario itu dan apa keuntungannya ?
Di luar sana ternyata musuh musuh islam memahami benar cara bagaimana menghancurkan dan menguasai negeri-negeri muslim yang notabene berlipah sumber daya alamnya. Kita tahu Indonesia mempunyai gunung emas terbesar didunia, kita pun tahu Indonesia punya lautan minyak yang siap diekplorasi, jumlah penduduk yang banyak untuk menjadi pasar produk, dan berbagai macam sumber daya alam lainnya. Untuk itulah harus ada cara halus agar semua itu bisa dikuasai.
Maka strategipun diciptakan. Mereka tahu bahwa jika kaum muslimin diserang dengan senjata maka ruh jihadnya akan muncul dan ini sangatlah berbahaya. Olek karena itu mereka memanfaatkan kelemahan kaum muslimin. Di munculkanlah budaya bidaya barat yang rusak. Minum-minuman keras, zina, pergaulan bebas, narkoba, dan gebyar music. Harapan mereka adalah agar kaum muslimin lalai dan tidak peduli dengan keadaan negeri mereka.
Cara ini ternyata sangat jitu dan berhasil dengan gemilang. Tapi ternyata sebagian kaum muslimin mulai menyadari serangan ini. Mereka faham bahwa kebangkitan kaum muslimin mulai muncul. Mereka akhirnya membuat kesimpulan bahwa kesadaran umat islam muncul karena adanya dakwah Hizbut Tahrir. Yang akhirnya Hizbut Tahrirlah yang menjadi target orang-orang kafir barat karena mengancam kepentingan mereka di negeri-negeri kaum muslimin.
Untuk melindungi kepentingan mereka yang terancam ini, maka mereka munculkan penguasa-penguasa boneka yang siap melindungi kepentingan mereka. Biaya yang besarpun mereka keluarkan untuk menjadikan seseorang yang menjadi penguasa untuk melindungi kepentingan mereka. Lihatlah fakta ini. Semua penguasa baik ditingkat pusat maupijn daerah semua dibiayai para pemilik modal atau pengusaha, baik asing atau swasta. Yang mana para pemilik modal ini ingin menguasai semua sumber daya alam negeri ini.
Disinilah mengapa aparat pemerintah begitu benci dengan dakwah Hizbut tahrir. Karena mereka dibayar para pemilik modal untuk melindungi kepentingannya. Karena aparat tidak mampu bertindak diluar jalur hukum, maka mereka menggunakan tangan ormas-ormas yang bisa dibayar untuk menghalangi dakwah ini. Politik adu dombapun dipakai. Gunanya agar ada kericuhan dan akhirnya dapat menyeret para aktivis dakwah kemeja hijau yang akhirnya dengan hukum dapat membubarkan oraganisasi yang berjuang menegakkan islam.
Inilah mengapa mereka begitu membenci dan bahkan menolak serta menentang ide khilafah. Karena ide khilafah sangatlah berbahaya bagi kepentingan para tuan-tuan mereka yaitu para pemilik modal yang telah membiayai mereka meraih jabatannya. Karena dalam sistem demokrasi untuk meraih sebuah jabatan membutuhkan biaya yang besar. Masihkah sistem seperti ini kita pertahannkan? Tidakkah kita yakin pada islam ? hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah? [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!