Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.797 views

Arah Stigma Intoleransi

Oleh: Yons Achmad*

(voa-islam.com), Intoleransi memang fakta. Masih ada di negeri ini. Tapi, ketika stigma intoleransi disematkan kepada kelompok tertentu, maka justru akan muncul persoalan baru.   Contoh kasus. Terkait dengan penyerangan di Gereja St. Lidwina, Bedog, Jogjakarta, harian Kompas (12/2/18) menulis di halaman mukanya “ Intoleransi: Usut Tuntas Motif Penyerangan dan Tegakkan Hukum”. 

Saya sedikit berpikir, kenapa Kompas merasa perlu untuk menulis kata “Intoleransi” dalam judulnya? Artinya, dalam peristiwa itu, disematkan ada pelaku yang tidak toleran. Siapa pelaku intoleran itu? Padahal, dalam sebuah peristiwa misalnya kekerasan, bisa jadi hanya kriminal biasa, tidak ada sangkut pautnya dengan  upaya  sistematis mengganggu  ibadah umat tertentu. Tapi, apa boleh buat, yang terjadi Kompas menuliskan demikian.

Tentang stigma intoleransi, ada kisah lain. Karyawan sebuah toko kue di Makasar menolak konsumen menuliskan  ucapan natal pada kue pesanannya.  Langsung saja, ramai-ramai orang menstigmanya sebagai contoh praktik intoleransi. Lengkap dengan tuduhan diskriminatif  dan sebuah bentuk pelanggaran Undang-Undang Perlindungan  Konsumen.  Padahal mungkin, sang pemilik dan karyawan hanya ingin menjalankan prinsip dalam agamannya.

Toh dalam Islam, bisnis tak sekadar bisnis, ada prinsip-prinsip tertentu yang harus dipegang. Tak seperti bisnis “Sekuler” yang apapun dilakukan, termasuk riba yang diperbolehkan. Jadi, alih-alih mengolok sang pemilik toko kue, kenapa tak protes sistem riba yang sangat tidak toleran dengan  umat Islam? Di mana dalam Islam riba hukumnya jelas. Haram.

Seorang ibu berhijab di Trans Jakarta  diolok-olok netizen tertentu.  Konon kabarnya, sang ibu menolak  tawaran duduk di sebelah orang yang memberi tawaran hanya karena berkata “Saya muslim”.

Lalu isu pun digoreng abis. Diceritakan bahwa sang ibu menduga yang memberi tawaran orang non muslim.  Itu berita yang viral di media sosial.  Atas  kabar di media sosial itu,  BBC Indonesia  (5/2/18) menurunkan beritanya, “Saat Duduk Bersebelahan di Trans Jakarta Harus Seagama”.

Padahal, kita tahu, berita viral media sosial  itu hanya pengakuan sepihak orang tertentu yang membuat cerita. Kita tak tahu persis fakta sebenarnya. Sama ketika seseorang puas mengolok-olok anak muda yang difoto viral tak mau memberikan tempat duduk kepada  ibu-ibu yang  gendong anak. Padahal faktanya, memang sang ibu tidak mau duduk karena sedang menenangkan anaknya yang menangis. Tapi, dengan serampangan netizen mudah berikan stigma tertentu.

Itu sebabnya, seperti saya katakan di awal.  Sangat berbahaya memberikan stigma intoleransi kepada individu apalagi kelompok  bahkan umat tertentu.  Alih-alih meredamkam suasana. Yang terjadi bisa memunculkan persoalan baru.  Satu dua kali dicap dengan sebutan tertentu mungkin tak masalah. Tapi berkali-kali diberikan cap tertentu, lama-lama tentu saja kan melakukan perlawanan.   Hal ini saya kira juga berlaku bagi media apapun di tanah air.

Depok, 13 Februari 2018

*Kolumnis. Pengamat media. Founder Kanet Indonesia

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X