Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.809 views

Elpiji 3 Kg Versi Baru dan Kesenjangan Ekonomi

Oleh: Mariyah Zawawi

Bulan Juli 2018 ini, pemerintah, dalam hal ini Pertamina, akan meluncurkan produk baru. Yaitu, elpigi 3 kg versi Bright Gas. Sebagaimana Brught Gas kemasan 5,5 kg, elpigi yang berukuran 3 kg ini juga tidak bersubsidi. Harga per kilogramnya akan mengikuti harga minyak mentah atau crude price dari Aramco. Kemasannya juga lebih baik dari tabung elpigi bersubsidi. Katupnya jenis double spindle value system. Plastic wrap juga lebih aman.

Elpigi 3 kg non subsidi ini akan dijual bebas di pasaran mulai 1 Juli 2018. Peluncuran produk baru ini tidak akan mengurangi kuota elpigi bersubsidi. Menurut Nicke Widyawati, plt Dirut PT Pertamina, produk ini dikeluarkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat  mampu yang tinggal di apartemen dan terbiasa hidup praktis (Okezone.com, 22/06/2018). Memang, kemasan 3 kg ini lebih praktis untuk dibawa dibandingkan kemasan 5,5 kg atau 12 kg.

Peluncuran produk elpigi Bright Gas 3 kg ini semakin membuktikan adanya kesenjangan ekonomi di antara masyarakat Indonesia. Memang, berdasarkan riset yang dilakukan oleh International Forum on Indonesian Development (INFID), kekayaan 1 persen penduduk di Indonesia setara dengan 45 persen kekayaan nasional. Jika populasi penduduk Indonesia (berdasarkan data dari BPS) adalah 261 juta, maka penduduk terkaya mencapai 261.000 pada 2017 (Bisnis.com, 23/01/2018).

Mengapa terjadi kesenjangan ekonomi yang begitu besar? Jawabannya adalah karena diterapkannya sistem ekonomi Kapitalis. Dalam sistem ekonomi Kapitalis, diakui adanya kebebasan kepemilikan. Jadi, siapa pun yang mampu, bebas untuk memiliki kekayaan apa pun, dalam jumlah berapa pun, dan dengan cara bagaimana pun. Tidak ada standar halal-haram dalam sistem ekonomi Kapitalis. Karena itu, monopoli kekayaan, mengumpulkan harta dengan cara riba, atau berniaga barang-barang haram dan najis termasuk yang diperbolehkan.

Menurut Abraham Samad, ketua KPK periode 2011-2015, terciptanya segelintir orang kaya di Indonesia tak lepas dari lemahnya pemerintah dalam memberantas kapitalisme kroni (Republika.co.id, 09/03/2018). Kapitalisme kroni atau crony capitalism merupakan istilah di dunia ekonomi untuk menyebut harta kekayaan yang diperoleh karena kesuksesan bisnisnya didapat dari hubungan dekat antara pengusaha dan penguasa. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi yang dicapai hanya dinikmati oleh 20 persen masyarakat. Sementara, masyarakat di level bawah tidak bisa ikut mencicipinya.

Masih menurut Abraham Samad, data hasil riset World Bank menyebutkan bahwa 304 perusahaan besar di Indonesia menguasai 26 juta hektare konsesi hutan. Ini berarti rata-rata tiap perusahaan menguasai 85,526,3 hektare. Sementara, 23,7 juta petani Indonesia hanya memiliki tanah seluas 21,5 juta hektare. Berarti, masing-masing petani hanya memiliki 0,907 hektare. Jadi, tidak sampai 1 hektare. Sebuah ketimpangan yang luar biasa!

Berbeda dengan sistem Kapitalis, sistem Islam tidak mengakui adanya kebebasan kepemilikan. Islam memang mengakui kepemilikan individu, di samping kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Kepemilikan individu ini harus diperoleh dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syara'. Cara-cara itu adalah menghidupkan tanah mati, menggali potensi alam, berburu, makelar, mudlarabah, mengairi tanah pertanian serta menjadi pekerja, buruh, atau karyawan orang lain.

Menghidupkan tanah mati adalah mengelola tanah yang selama 3 tahun berturut-turut tidak dikelola. Caranya adalah dengan mengolah tanahnya atau memanfaatkannya dengan mendirikan bangunan atau yang semisalnya. Dengan demikian, tanah benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan umat.

Menggali potensi alam hanya boleh dilakukan jika jumlahnya terbatas bila barang itu menyangkut hajat hidup banyak orang. Misalnya, minyak, batubara, hutan, dan sebagainya. Jika barang itu tidak menyangkut hajat hidup banyak orang seperti batu akik, batu marmer, dan sebagainya, maka diperbolehkan bagi individu untuk mengeksplorasinya. Tetapi, tetap harus memperhatikan keselamatan alam. Jika sumber daya alam itu jumlahnya besar sekali dan menyangkut hajat hidup banyak orang, harus dikelola oleh negara. Hasilnya digunakan untuk kepentingan masyarakat umum.

Dengan melakukan pengaturan seperti ini, tidak akan terjadi penguasaan jutaan hektare lahan hutan oleh segelinW orang. Atau, eksplorasi minyak oleh perusahaan pribadi atau perusahaan asing.

Di samping itu, ada kewajiban mengeluarkan zakat harta jika sudah mencapai nishab dan haulnya. Sehingga mereka yang diberi kelebihan rejeki bisa berbagi dengan mereka yang miskin.

Memang, bukan berarti tidak ada orang miskin. Tetapi, dengan cara seperti itu, distribusi kekayaan akan lebih merata dan kesenjangan ekonomi yang besar bisa dihindari. Wallaahu a'lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X