Jum'at, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Februari 2020 11:46 wib
4.122 views
Virus Corona Vs Virus Kapitalis
Oleh:
Zulaikha
Mahasiswi IAIN Jember
DUNIA kembali digegerkan dengan mewabahnya virus corona yang mematikan tidak terkecuali Indonesia. Bagaimana tidak, virus yang berasal dari Cina memakan banyak korban. Sampai saat ini korban Virus ini sudah menewaskan lebih dari 106 orang dan 4.275 orang telah terinfeksi virus ini di berbagai wilayah China (28/1/2020,Detiknews).
Menurut Reuters, virus Corona adalah jenis virus baru yang berhasil ditemukan di Wuhan tepatnya Provinsi Hubei. Virus ini berasal dari pasar yang menjual satwa liar secara ilegal. Virus ini diduga menyebar karena kebiasaan warga China menyantap sup kelelawar. Penularan Virus ini sama dengan penyebaran virus SARS, yang ditularkan dari binatang ke manusia. Betapa mengerikan penyebaran virus ini. Wuhan pun seperti kota zombie, dimana mana ditemui korban virus ini, tiba-tiba tergeletak begitu saja. Siapa pun bisa terjangkiti dalam waktu singkat.
Penanggulangan wabah penyakit oleh Islam
Pertama, pola baku sikap dan perilaku sehat.
Kedua, lingkungan sehat dan kondusif.
Ketiga, pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau.
Keempat, kontrol efektif terhadap patologi ssosial
Islam datang dengan segenap aturan yang lengkap termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan jasmani yang berupa pemenuhan makanan. Disitu manusia diajarkan bagaimana manusia harus memilih makanan yang halal.
" Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS. Al Baqarah: 168)
Ketika mayoritas negara waspada dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyebaran Corona, pemerintah Indonesia tidak melarang masuknya dan keluarnya wisatawan Cina karena bisa merugikan bisnis. "Kita tidak melakukan restriksi, pembatasan perjalanan orang, karena bisnis bisa merugi, ekonomi bisa berhenti," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I, Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Ma'aruf di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/1/2020) malam. (Jakarta, Harianjogja.com, 2020).
Inilah bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah lebih memikirkan untung rugi bisnis dibandingkan Total perlindungan terhadap rakyat, sehingga apapun yang terjadi dianggap tidak urgen untuk segera diatasi selama bisnis untuk meraup banyak keuntungan bisa berjalan dengan baik.
Ketika materi yang menjadi tujuan utamanya, maka nyawa dan perlindungan hidup warga negara tidak begitu penting, dibanding upaya penyelamatan bisnis yang kadung telah berjalan separuh jalan, demi menyelamatkan "ekonomi negeri". Inilah yang terjadi didalam negara yang menganut paham negara korporatokrasi. Hal ini juga menunjukan jika sistem sekuler-kapitalis telah membentuk individu-individu egois yang hanya memikirkan kepentingan diri dan golongannya saja.
Sungguh, berbeda dengan sistem Islam. Sosok pemimpin adalah sosok yang sangat peduli dengan keselamatan warga masyarakatnya. Semua upaya akan dilakukan agar warga masyarakat yang dipimpinnya sehat selamat bahagia. Walaupun harus dibayar mahal.
Sistem Islam telah menetapkan seorang pemimpin sebagai penanggung jawab dan pelindung seluruh warganya, tanpa kecuali. Semua akan diselamatkan dan ditempatkan ditempat yang aman. Sebagaimana Umar bin Khattab ra ketika menghadapi wabah penyakit Thoun, Umar ra memerintahkan seluruh warganya untuk keluar dari daerah yang terjangkiti wabah penyakit tersebut, dan menangis saat mendengar beberapa warga masyarakatnya meninggal akibat terpapar wabah penyakit Thoun yang sedang mewabah, akibat tidak mau keluar dari wilayah yang terjangkiti wabah penyakit sebab terlanjur berbisnis
Begitulah gambaran pemimpin dalam sistem Islam. Pemimpin yang sangat mencintai rakyatnya, sehingga mampu bergembira manakala kebahagiaan menghampiri rakyatnya, dan mampu bersedih berduka menangis manakala rakyatnya mengalami kesedihan duka dan penderitaan.
Pemimpin dalam Islam akan sangat menjaga kehidupan rakyatnya, sebab harga nyawa dalam sistem Islam sangat tinggi, tidak bisa dibandingkan dengan apapun.Maka membiarkan warga negara melakukan perjalanan ke tempat atau negeri yang sedang terjangkiti wabah mematikan yaitu virus Corona adalah langkah yang tidak tepat dan juga tidak ekonomis yang bisa berpotensi pada terjadinya krisis ekonomi.
Sebab jika tidak ada upaya sungguh-sungguh dalam mencegah penularan virus Corona dengan segera mengevakuasi warga negaranya dan melakukan pelarangan masuk ke negeri yang sedang terjangkiti wabah penyakit maka bersiaplah mengeluarkan biaya yang lebih mahal akibat potensi penularan virus didalam negeri kepada warga masyarakatnya.
Pemimpin yang bener-bener melindungi rakyaknya dan sangat menjaga kehidupan rakyatnya sulit ditemukan selama sistem yang diterapkan sistem demokrasi-kapitalisme. Sebab dalam sistem demokrasi-kapitalis hanya berhasil mencetak banyak pemimpin yang tidak peduli terhadap rakyatnya. Mengambil apa-apa yang mereka sukai sekalipun menerobos koridor syara'. Tanpa mereka sadari bahwa jabatan yang mereka duduki semua akan dimintai pertanggugjawaban kelak diahirat oleh Allah SWT.
"Dan hendaklah kamu berhukum dengan apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah terhadap mereka jangan sampai mereka memperdayaimu atas sebagian yang Allah turunkan kepadamu. Jika mereka berpaling dari hukum yang Allah turunkan, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menumpahkan musibah kepada mereka karena dosa-dosa mereka. Dan sungguh kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik". (QS. Al. Ma'idah: 49)
Dari virus corona, Allah memberikan peringatan kepada manusia agar jangan menjadi manusia yg angkuh atau sombong dengan mencampakkan aturan-aturan Nya. Jika Dia sudah berkehendak, maka manusia tak mampu menolaknya. Hanya islamlah yang memberikan aturan sesuai fitrah manusia. Saatnya manusia mencampakkan sistem kapitalis-liberalis yang hanya memberikan penderitaan bagi manusia dan menggantinya dengan penerapan Islam kaffah. Wallahua'lambishshawab.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!