Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.855 views

Akankah Penguasa Berani Mengambil Kebijakan Lockdown?

 

Oleh:

Suci Sri Yundari, S.Pi, Alumni IPB

 

SANGAT mengherankan, pemerintah Indonesia memutuskan tidak akan mengambil langkah lockdown di tengah penyebaran virus Corona (COVID-19) yang semakin massif, disaat negara lain mengeluarkan kebijakan lockdown seperti Spanyol, Malaysia, Italia, Perancis, Denmark, Irlandia, Belanda, Belgia, Filipina. 

Kebijakan untuk tidak me-lockdown merupakan kesalahan sangat fatal yang akan banyak membunuh rakyat Indonesia. Para pakar kesehatan sepakat untuk memberikan solusi pada pemerintah agar mau me-lockdown negeri ini. Sayangnya, demi kepentingan ekonomi, kebijakan tersebut tidak diambil oleh pemerintah. Apakah nyawa rakyat tak sebanding dengan triliunan rupiah yang hilang? 

Begitulah jika penguasa yang dilahirkan dari sistem ekonomi kapitalisme. Karena hanya memikirkan keuntungan sebagai landasan kebijakannya. Kebijakan diambil berdasarkan untung atau rugi bukan dilihat untuk keselamatan rakyat. Tak heran jika untuk tes virus Covid-19 saja, rakyat harus membayar ratusan ribu bahkan jutaan dengan paket lengkap. 

Hal ini justru berbanding terbalik dengan Korea Selatan. Dalam satu hari, sekitar lima belas ribu warga Korsel menjalani tes virus corona secara gratis. 

Seharusnya, penguasa lebih mementingkan keselamatan rakyat bukan mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat. Jangan sampai ribuan nyawa hilang baru kemudian kebijakan lockdown itu diadakan. 

Jika penguasa negeri ini mau mengambil kebijakan lockdown sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW, tentu penyebaran virus corona akan terhenti.  “Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya."(HR Bukhari dan Muslim). 

Hal ini terbukti ketika wabah tha'un Amwas (suatu penyakit menular dengan benjolan di seluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan) melanda penduduk Syam di masa Khalifah Umar bin Khatttab. 

Gubernur Amru bin Ash bin Wa'il bin Hisyam memberikan masukan kepada Khalifah untuk melakukan lockdown, social distancing dan self isolation. Terbukti dalam kurang waktu hampir 1 bulan, wabah tha'un Amwas mereda. 

Lockdown akan efektif jika penguasa dan warga bekerja sama dalam melaksanakan anjuran Rasulullah SAW. Penguasa harus menjamin kebutuhan tiap warga negaranya di masa lockdown berlangsung. Makanan pokok harus tersedia di pintu rumah mereka yang melakukan self isolation dan social distancing. Warga yang sakit harus mendapatkan penanganan terbaik dengan alat kesehatan memadai secara gratis. 

Warga harus mengisolasi diri di rumah mereka sampai wabah itu terhenti. Sanksi juga harus diberikan kepada perusahaan ataupun warga yang tidak melakukan sosial distancing dan self isolation. Warga tidak perlu melakukan panik buyying yang mengakibatkan kenaikan harga karena semua sudah terjamin oleh penguasa. 

Jika penguasa saat ini mengambil kebijakan lockdown sesuai Islam, niscaya Allah akan menurunkan pertolongan bagi negeri ini. Akankah penguasa berani mengambil kebijakan lockdown?. *

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X