Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Maret 2020 07:25 wib
3.180 views
Lockdown yang Tak Kunjung Datang
Oleh:
Rifka Fauziah Arman A.Md.Farm
Tenaga Teknis Kefarmasian
PANDEMI covid 19 tak berujung yang akhirnya menimpa negara ini, dengan kabar terbaru pasien positif sebanyak 893 orang, 78 orang meninggal dan 35 orang yang sembuh (detik.com 26/03). Sudah hampir dua minggu pemerintah memberlakukan “Work from home” (WFH), Social distancing, hingga hashtag #dirumahaja tak luput dari sosial media. Bahkan mulai dari transportasi publik diberlakukan jarak antar satu penumpang dengan penumpang yang lain.
Tak luput tempat ibadah menjadi salah satu upaya mengurangi penyebaran virus covid 19 ini seperti masjid yang dikeluarkan oleh fatwa MUI untuk tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid hingga shalat Jumat, begitu juga dengan umat agama yang lain. Kemarin saat hari raya Nyepi pun umat Hindu melaksanakan di rumah masing-masing dan pura ditutup.
Dengan kasus yang terus bertambah setiap harinya kurang lebih 100 pasien, pemerintah belum juga memberlakukan lockdown bagi negara ini. Bandara yang masih dibuka untuk perjalanan ke luar kota maupun luar negeri. Kantor-kantor yang masih buka setiap harinya dan peraturan WFH yang tidak merata, belum lagi mall yang belum merata menutup gedungnya dan memaksa para pedagang untuk tetap buka agar tidak merugi.
Sudah banyak rakyat yang mulai menderita bahkan dengan naiknya nilai dolar yang membuat ekonomi indonesia semakin menurun. Banyak pedagang yang mengeluhkan tidak adanya pelanggan tetapi kontrak toko tidak menurun karena kesulitan ekonomi yang benar-benar mencekik para pedagang. Mereka megaku tidak akan dirumah saja jika tidak dijamin oleh pemerintah makanan, kesehatan maupun kebutuhan pokok lainnya.
Kembali lagi semuanya pada pemerintah, posisi paling berpengaruh terhadap pandemi yang sedang terjadi. Bagaimana sistem kapitalisme ini terlihat sangat lambat sekali dalam menangani pandemi ini, bahkan terbilang terlalu santai. Malaysia sudah berlakukan lockdown saat sudah ada 500 kasus (riauonline.co.id) lalu indonesia sudah hampir menjadi 1.000 tapi belum juga berlakukan lockdown dengan alasan ekonomi dan pendapatan negara. Semuanya dinilai dengan uang dan bukan dengan nyawa yang sudah puluhan orang meninggal dunia.
Seperti inilah sistem kapitalisme yang jauh memanusiakan, belum lagi tenaga kesehatan yang kekurangan APD (alat pelindung diri) untuk menangani pasien covid 19 ini. Pemerintah yang harusnya mampu mengadakan segala kebutuhan pandemi ini, justru beberapa influencer yang mengumpulkan dana untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Lalu dimana pemerintah? kementrian kesehatan yang tidak terlihat sama sekali selama pandemi ini justru bnpb yang terlihat aktif mengumumkan informasi terkait covid 19 ini.
Lalu bagaimana solusi untuk pandemi ini? Apakah ada solusi yang tepat? Adakah solusi yang mampu menyelesaikan dan menuntaskan dengan cepat?. Jawabannya ada dengan yang diajarkan didalam islam. Banyak yang tidak tahu bahwa lockdown ini pun datangnya dari islam. Dimana saat zaman Rasulullah SAW saat wabah thaun datang di negeri arab.
Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi). Rasulullah memerintahkan ini tanpa melihat banyaknya korban yang sudah berjatuhan. Karena jika tidak diberlakukan lockdwon segera, akan lebih banyak lagi korban yang berjatuhan seperti Italia yang telat melakukannya. Saat sudah ribuan kasus dan memberlakukan denda bagi yang keluar rumah saat pandemi ini sudah “mematikan” negara Italia.
Bahkan bukan hanya lockdown saja yang akan diberlakukan dalam sistem Islam, rakyat yang terpenuhi kebutuhan pokoknya selama lockdown, sehingga tidak menimbulkan “panic buying” apalagi menimbun APD kesehatan yang seharusnya digunakan bagi tenaga kesehatan dan pasien yang membutuhkan.
Pedagang yang tak perlu risau dengan bisnisnya yang menurun karena sudah dijamin oleh seorang khalifah. Seorang khalifah akan mengerahkan seluruh hartanya untuk melindungi umatnya. Sebagaimana umar yang terlihat lusuh dan letih saat berkeliling memastikan rakyatnya tidak ada yang kesulitan. Sudah adakah negara yang mampu melakukan ini? Hanya Islamlah yang mampu melakukannya.
Mari kita berdoa semoga segera berlalu masa sulit ini, Allah tarik kembali para tentaranya yang jutaan dan milyara itu untuk memperingati kita sebagai hambanya bahwa kematian sangat dekat. Apa yang sudah kita lakukan untuknya sebagai hambanya? Sudah cukupkah perjuangan kita untuk membawa kita pada kematian? Sudah siap matikah kita saat islam belum bangkit dan berdiri kembali. Mari bekerja sama untuk stay #dirumahaja #socialdistancing dan hidup sehat. Semoga Allah melindungi kita dari segala penyakit berbahaya dan senantiasa diberikan kesehatan. Aaamiiin ya robbal ‘aaalamiiin. Wallahu’alam bishawwaab.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!