Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.891 views

Mudik Saat Pandemi, Ibarat Memakan Buah Simalakama

 

Oleh:

Alimah Izaura

 

BEBERAPA hari lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi, Idul Fitri dirayakan bersama sanak saudara di kampung halaman. Mudik merupakan kegiatan tahunan yang sulit dipisahkan dari budaya muslim Indonesia. 

Akan tetapi pada tahun ini, msyarakat dilarang mudik.  Padahal setiap tahunnya hampir 10 juta penduduk Indonesia mudik untuk bersilaturahmi. Demi menjaga keamanan dari penyebaran virus Covid maka larangan mudik harus dipatuhi. Semula yang dilarang hanya ASN, pada akhirnya seluruh warga negara. Larangan ini tentu membuat shock negeri dengan mayoritas muslim ini. 

Yang paling merasakan dampak larangan mudik adalah para mahasiswa, pelajar dan pekerja lepas. Mereka hanya menetap di kos-kosan tanpa tau harus kemana. Rasa rindu pada keluarga besar harus di tahan.

Lebih menyedihkan lagi nasibpekerja rantauan yang datang mengadu untund di  ibukota. Pekerjaan diliburkan, tidak ada pendapatan. Kantor ditutup, sehingga tidak ada penumpang yang diangkut. Sementara perut terus meronta dan sewa kontrakan harus dibayar. Tak ayal, trotoarpun jadi tempat merebahkan badan.

Sedih, kecewa dan berbagai rasa jadi satu. Biasanya Ramadhan dan lebaran adalah momen yang paling nikmat bagi seluruh muslim Indonesia. Sangat terasa, Ramadhan kali ini sangat berbeda.

Akhirnya, menelang lebaran banyak pemudik yang nekat menerobos berbagai halangan. Naik truk, melewati jalan tikus, naik angkutan barang. Berbagai cara. Daripada kami melakukan tindakan kriminal di rantau baiklah kami pulang. Begitu alasannya.

Akan tetapi mudik tentu membahayakan pagi pemudik dan keluarga di kampung. Karena migrasi orang mengakibatkan migrasi virus. Bisa jadi virusnya 'nemu di jalan tapi tidak diketahui karena tidak ada gejala. Akibatnya keluarga di kampung yang imunitasnya rendah akan terdampak. Dan zona merah tidak lagi hanya Jakarta dan pulau Jawa, tapi merata di seluruh Indonesia

Larangan mudik sepertinya mulai kedodoran. Transportassi kembali diaktifkan. Antusias masyarakat untuk mudik ibarat gayung bersambut. Penguasa dan rakyat sama-sama tampak menyerah. Petugas kesehatan menjerit di rumah sakit dan berujar : Indonesia terserahlah! Suka-suka kalianlah!

Mudik membawa virus, tidak mudik menahan lapar dan rindu. Ibarat memakan buah simalakama, di makan bapak mati, tidka di makan ibu mati. 

Akan tetapi bagi yang masih punya pertahanan untuk tidak mudik, bersabarlah. Gunakan kecanggihan teknologi untuk tetap bisa tersambung dengan keluarga. Semoga wabah ini segera berlalu. Jaga diri, jaga keluarga dan jaga bangsa kita dari penyebaran wabah Corona. Bersama kita bisa!*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X