Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.198 views

Insentif untuk Pesantren Harus Terukur dan Tepat Sasaran

JAKARTA (voa-islam.com) - Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), Dr. KH Jeje Zainuddin, menilai rencana pemberian insentif pondok pesantren saat diaktivasi nantinya harus diukur secara cermat.  

Hal itu agar insentif yang diberikan mampu mengakomodasi kebutuhan pesantren dalam menanggulangi pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). 

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyusun insentif yang akan diberikan kepada dunia pesantren. Insentif diberikan dalam rangka reaktivasi pesantren di masa normal baru.

“Tentu saja kita (Persis) sangat mengapresiasi wacana pemberian insentif ini, tapi (insentif) yang diberikan harus tepat sasaran,” kata Jeje seperti dikutip dari republika.co.id, Jumat (12/6).

Pemerintah mengerucutkan wacana alokasi insentif yang akan diberikan ke pesantren sebesar Rp 2,3 triliun. Namun sumber pendanaan tersebut pun masih belum dapat dipastikan lebih jauh, pemerintah masih mencari cara untuk sumber pendanaannya. 

Kiai Jeje menjelaskan, dengan kriteria pesantren yang berbeda-beda di tiap wilayah, insentif yang disusun pun perlu dilandasi dengan ketersediaan data akurat. Misalnya, pesantren-pesantren yang tidak berada di wilayah Jabodetabek memiliki kondisi infrastruktur dan kekuatan finansial yang lebih lemah. 

Sehingga pengukuran kriteria tentang insentif yang diberikan pun perlu disokong akurasi data. Jangan sampai, dia berpesan, insentif tersebut diterima secara tidak adil alias tumpang tindih.

“Masih banyak pesantren yang tidak memiliki sanitasi yang baik, bahkan tidak memiliki sumber air. Bila pesantren diaktivasi, maka untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19, hal ini pun perlu didata dengan serius oleh pemerintah,” ungkapnya.

Di sisi lain dia juga menggarisbawahi tentang insentif kepada guru honorer murni di pesantren. Yakni guru, ustadz, atau bahkan kiai yang hanya memiliki penghasilan dari hasil mengajar. Sedangkan selama wabah Covid-19 melanda, sektor ini pun paling terkena dampaknya.

Namun demikian hal terpenting yang harus diperhatikan pemerintah, lanjut dia, adalah mengenai skema aktivasi pesantren itu sendiri. Pemerintah dinilai harus menentukan dengan akurat zona pesantren mana saja yang masuk ke dalam kategori hijau dan merah.

Berdasarkan hasil pertemuan sejumlah elemen di rapat koordinasi nasional (rakornas) seperti Wakil Presiden, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pimpinan pondok pesantren seindonesia, kantor wilayah agama seindonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan kementerian-kementerian terkait, belum lama ini, keputusan reaktivasi pesantren memang belum diketuk pasti. 

“Kami ingin menyambut pembukaan pesantren. Namun kami juga mempertimbangkan masukan-masukan dari para ahli, terutama dari Ikatan Dokter Anak Indonesia yang bilang bahwa sangat riskan reaktivasi itu,” ujarnya. 

Untuk itu pihaknya merasa perlu mengajukan pendapat apabila reaktivasi pesantren dilakukan. Yakni harus dibarengi dengan syarat yang harus dijalankan. Pertama, tentang kriteria zona yang jelas bagi pesantren, penerapan protokol kesehatan untuk menekan tumbuhnya klaster baru penyebaran di pesantren, serta insentif yang akurat terhadap lingkup pesantren. Baik insentif yang dialokasikan untuk bantuan moril maupun fisik pesantren.

Terlebih apabila masa normal baru diperkirakan panjang, kata dia, maka pesantren pun harus memiliki kesiapan ekstra untuk menangkal penyebaran di lingkupnya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan kesehatan seperti disinfektan, masker, handsanitizer, hingga ruang isolasi yang sesuai dengan standar medis nasional pun dinilai bukanlah hal mudah yang dapat direalisasikan dalam skema insentif yang disusun. 

“Ini (Covid-19) masanya akan panjang. Jika sampai akhir tahun ini saja, berapa banyak kebutuhan-kebutuhan kesehatan medis yang diperlukan pesantren? Dan tidak semua pesantren bisa memenuhi itu dalam kurun waktu yang lama,” ujar dia. [syahid/voa-islam.com]  

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X