Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Januari 2013 09:00 wib
9.809 views
Ansar Dine Bantah Militer Mali Rebut Kota Douentza dari Tangan Mujahidin
DOUENTZA, MALI (voa-islam.com) - Kelompok Ansar Dine membantah klaim tentara Mali bahwa pasukan pemerintah telah merebut sebuah kota penting di wilayah perbatasan utara dan selatan negara itu, mengatakan bahwa para mujahidin masih berada dan mengontrol kota tersebut, serta sedang memerangi militer Mali di kota lain di wilayah itu.
"Kami sedang bertempur melawan tentara Mali di konna," kata Ansar Dine jurubicara Sanda Ould Boumama kepada Reuters melalui telepon. Konna berjarak sekitar 120 km sebelah barat dari Douentza di wilayah Mopti, sekitar 600 kilometer timur laut dari ibukota Bamako.
"Dengan bantuan Allah Subhanahu WaTa'ala, kami akan mengusir mereka segera. Kami memerangi mereka di kamp militer dan kami akan mengambil konna.," Kata Boumama.
Sebelumnya, tentara Mali mengatakan menyerang posisi pejuang Islam di Douentza, sebuah kota pintu masuk antara utara Mali yang dikuasai mujahidin dan wilayah selatan yang dikontrol pemerintah yang telah jatuh ke tangan kelompok Islam sejak September dan berhasil merebutnya.
"Tentara telah merebut kembali Douentza, kami hanya punya konfirmasi bahwa para mujahidin telah ditarik menyusul bentrokan itu," kata seorang perwira yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Reuters di markas junta militer, Kamis.
Bentrokan yang melibatkan artileri berat juga dilaporkan terjadi di daerah lain di wilayah Mopti dan di konna, seorang perwira militer senior di kementerian pertahanan Mali mengatakan.
Sementara itu seorang warga Dountza mengatakan bahwa, meskipun kelompok pejuang Islam mundur setelah pertempuran sengit, tentara Mali tidak ada di dalam kota.
Seorang penduduk lain, yang juga meminta anonimitas, mengatakan kepada Reuters bahwa dua kendaraan yang membawa para pejuang Islam masih berada di kota tersebut.
Pertempuran tersebut adalah usaha besar pertama oleh pasukan pemerintah untuk mendorong kembali para pejuang Islam sejak mereka merebut wilayah utara, termasuk kota gurun Timbuktu, tahun lalu dan bisa menghentikan pembicaraan damai yang dijadwalkan untuk dimulai di Burkin Faso pada hari Kamis tetapi telah ditunda sampai 21 Januari.
Ansar Dine, salah satu faksi utama pejuang Islam, mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya telah mengakhiri kesepakatan gencatan senjata karena tidak ada niat tulus dari pemerintah Mali untuk berdamai menyusul rencana internasional untuk intervensi militer di wilayah yang dikuasai para pejuang Islam di utara negara itu. (ad/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!