Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Januari 2013 11:12 wib
14.648 views
Mujahidin Negeria: Negara Afrika Harus Berhenti Bantu Barat Perangi Islam
KADUNA, NIGERIA (voa-islam.com) - Sebuah kelompok pejuang Islam yang dipersalahkan atas penculikan para warga Barat menyatakan bertanggung jawab untuk sebuah serangan mematikan terhadap tentara Nigeria yang menuju ke Mali pada hari Ahad (20/1/2013), menurut situs Desert Herald, yang sering menerbitkan pernyataan mereka.
Para pejuang Islam bersenjata menembaki satu konvoi tentara yang meninggalkan Nigeria utara dalam perjalanan untuk bergabung dengan pasukan Afrika Barat di Mali, menewaskan dua tentara dan melukai delapan lainnya, di negara bagian Kogi, Nigeria tengah.
Pernyataan di surat kabar online tersebut mengatakan serangan itu merupakan bagian dari misi untuk menghentikan pasukan Nigeria bergabung dengan negara-negara Barat dalam "bertujuan untuk menghancurkan khilafah Islam Mali."
"Kami memperingatkan negara-negara Afrika untuk ... (berhenti) membantu negara-negara Barat dalam memerangi Islam dan umat Islam atau menghadapi kesulitan maksimal," kata pernyataan kelompok itu, yang bernama lengkap Jama'atu Ansarul Musilimina Fi Biladis Sudan".
..Kami memperingatkan negara-negara Afrika untuk ... (berhenti) membantu negara-negara Barat dalam memerangi Islam dan umat Islam atau menghadapi kesulitan maksimal..
Serangan itu terjadi setelah sebuah laporan bahwa veteran jihad Mokhtar Belmokhtar menyatakan bertanggung jawab atas nama Al-Qaidah untuk penyanderaan massal di Aljazair, di mana setidaknya 23 sandera tewas dan 32 mujahidin gugur, dan menyerukan Perancis untuk menghentikan serangan udara di Mali.
Ansaru adalah salah satu dari beberapa kelompok pejuang Islam yang dipandang sebagai ancaman keamanan terkemuka untuk produsen energi utama Afrika tersebut.
Dijuluki sebagai organisasi teroris oleh Inggris, kelompok itu telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan seorang warga nasional Prancis bulan lalu, mengutip larangan niqab oleh Prancis dan dukungan negara itu untuk aksi militer di Mali sebagai alasan untuk penculikan tersebut.
Kelompok yang dianggap sebagai sempalan dari Boko Haram, telah meningkat menjadi sukses selama beberapa bulan terakhir. Tidak seperti Boko Haram yang lebih terkenal, kelompok ini tampaknya memiliki fokus yang jauh lebih menyeluruh pada jihad global, bukan agenda politik dalam negeri.
Kelompok itu juga mengatakan mereka berada di balik serangan fajar pada sebuah kantor polisi utama di ibukota Nigeria pada bulan November, di mana mereka mengatakan ratusan tahanan dibebaskan.
Sumber-sumber keamanan menuduh kelompok itu berada di balik penculikan dan pembunuhan seorang warga Inggris dan Italia di barat laut Nigeria, dan seorang Jerman di kota utama Kano, tahun lalu. (an/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!