Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Agutus 2014 10:45 wib
10.272 views
Mujahidin Suriah Tahan 43 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Golan
NEW YORK (voa-islam.com) - Mujahidin Suriah menahan 43 tentara penjaga perdamaian PBB dalam pertempuran di Suriah Kamis (28/8/2014) pagi dan 81 penjaga perdamaian lain masih terjebak, kata PBB.
Para penjaga perdamaian itu ditahan di Dataran Tinggi Golan di sisi Suriah selama "periode peningkatan pertempuran antara unsur-unsur bersenjata dan Angkatan Bersenjata Arab Suriah," kantor Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu mengatakan 81 pasukan penjaga perdamaian lainnya "saat ini sedang dibatasi posisi mereka di sekitar Ruwayhina dan Burayqa," dekat perlintasan perbatasan Qunaitra.
Pernyataan itu tidak menentukan kelompok bersenjata mana yang menahan pasukan penjaga perdamaian PBB tetapi perkembangan tersebut datang satu hari setelah koalisi setengah lusin kelompok oposisi, termasuk afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah, merebut pos perlinstasn perbatasan Qunaitra di Dataran Tinggi Golan setelah bentrokan sengit dengan pasukan rezim Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan 16 mujahidin Suriah gugur dalam bentrokan itu. Kelompol aktivis itu memposting video yang menunjukkan mujahidin Suriah pada titik persimpangan setelah mereka menguasainya.
Pesawat-pesawat tempur Suriah hari Kamis menargetkan desa Jubah dekat titik persimpangan Qunaitra, sementara bentrokan terjadi antara pasukan rezim didukung paramiliter melawan mujahidin di beberapa daerah di dekatnya, dengan kedua belah pihak menggunakan artileri terhadap satu sama lain.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan 43 pasukan penjaga perdamaian yang ditahan berasal dari Fiji dan diduga berada di bagian selatan dari daerah yang memisahkan antara Suriah dan Israel. 81 tentara dari Filipina telah dibatasi gerakan mereka.
"Situasi ini sangat cair. Jelas, kami sangat prihatin."
"Kita berhadapan dengan pelaku bersenjata non negara," katanya. "Komando dan kontrol kelompok-kelompok ini tidak jelas. Kami tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi siapa yang menahan siapa. Beberapa kelompok tersebut diidentifikasi sebagai afiliasi dengan Jabhat Al-Nusrah, namun, kami tidak dapat mengkonfirmasikannya. "
Para penjaga perdamaian itu merupakan bagian dari UNDOF, yang telah memantau kesepakatan perjanjian 1974 antara Suriah dan Israel setelah perang 1973. (by/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!