Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 25 September 2014 16:40 wib
28.690 views
Tuntutan Tak Digubris, Afiliasi Islamic State di Aljazair Penggal Sandera Prancis
ALGIERS, ALJAZAIR (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin yang telah menyatakan kesetiaan kepada Islamic State memenggal seorang warga Prancis yang diculik di Aljazair dalam sebuah video yang diposting online Rabu (24/9/2014).
Pemenggalan itu menyusul penolakan Prancis untuk mematuhi ultimatum 24 jam kelompok itu untuk menghentikan serangan udara di Irak - bagian dari kampanye pimpinan AS terhadap IS.
Herve Gourdel, 55 tahun diculik pada hari Ahad oleh Jundul Khilafah Fil Ardil Jazaair, atau "Tentara khilifah di Bumi Aljazair," saat hiking di taman nasional Djurdjura yang pernah menjadi magnet bagi wisatawan, tetapi kemudian menjadi tempat perlindungan bagi kelompok pejuang Islam.
Video berjudul "Pesan dengan darah untuk Pemerintah Prancis", mempertunjukkan gaya yang serupa dengan video IS sebelumnya yang menunjukkan pemenggalan tiga sandera Barat.
Video ini dimulai dengan klip dari presiden Prancis, Francois Hollande pada konferensi pers di mana ia mengumumkan serangan terhadap IS di Irak.
Video kemudian menunjukkan Gourdel berlutut dengan tangan di belakang punggungnya di depan empat militan bersenjata, wajah mereka ditutupi.
Orang Prancis itu secera singkat mengungkapkan pesan terakhir kepada keluarganya sebelum salah satu mujahidin membaca pidato di mana ia mencela tindakan "tentara salib kriminal Prancis" terhadap Muslim di Aljazair, Mali dan Irak.
Mujahidin mengatakan pemenggalan adalah untuk "membalas korban di Aljazair ... dan mendukung kekhalifahan" yang dicanangkan oleh IS di Irak dan Suriah.
Presiden Prancis Francois Hollande, yang pemerintahnya merupakan yang pertama yang bergabung dengan Washington dalam koalisi hampir 50 negara untuk melaksanakan serangan udara terhadap para mujahidin, berjanji bahwa Prancis tidak akan tinggal diam.
"Prancis akan melalui cobaan melalui pembunuhan salah satu warganya, tapi Prancis tidak akan pernah menyerah pada pemerasan," klaimnya kepada Majelis Umum PBB.
"Perang melawan terorisme harus terus dan ditingkatkan."
Hollande mengatakan ia akan mengadakan pertemuan keamanan khusus pada hari Kamis untuk membahas pembunuhan Gourdel dan bersumpah untuk memburu pembunuhnya.
"Para pelaku kejahatan najis ini harus dihukum," katanya. (an/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!