Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Oktober 2014 19:15 wib
32.546 views
Mujahidin IS Lancarkan Serangan Baru ke Kobani Setelah Mundur Akibat Serangan AS
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Mujahidin Islamic State (IS) jihadis melancarkan serangan baru di timur kota Suriah Kobani setelah menarik diri dari bagian-bagian wilayah itu menyusul serangan udara yang dipimpin AS, para aktivis mengatakan Rabu (8/10/2014).
"Ada bentrokan sengit yang berlangsung di timur Ain al-Arab (Kobani) setelah Islamic State (IS) melancarkan serangan baru untuk merebut kembali daerah yang mereka kehilangan kendali," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Dia mengatakan, sedikitnya tiga milisi dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) tewas dalam pertempuran Rabu, bersama dengan sejumlah mujahidin IS yang tidak ditentukan.
Serangan terbaru itu datang setelah Observatorium mengatakan pejuang IS telah ditarik semalam dari bagian tepi timur dan barat daya Kobani.
Setelah mundur, para pejuang kelompok itu hadir di bagian-bagian timur kota strategis tersebut dan di tepi selatan, tapi tidak lagi di dalam bagian front barat, kata Abdel Rahman.
Itu terjadi setelah "posisi belakang mereka terhantam dalam serangan yang menimbulkan korban dan merusak sedikitnya empat kendaraan mereka," tambahnya.
Observatorium mengatakan dalam update jumlah terbaru bahwa setidaknya 32 pejuang IS gugur di dan sekitar Kobani hari Selasa, termasuk setidaknya 20 pejuang akibat serangan udara koalisi.
Sedikitnya delapan milisi YPG tewas dalam bentrokan di kota pada hari Selasa, kata kelompok yang berbasis di Inggris, yang bergantung pada jaringan sumber di lapangan untuk laporannya.
Mujahidin IS memasuki Kobani Senin malam, setelah hampir tiga pekan pertempuran di sekitar kota di perbatasan Suriah-Turki.
Pada hari Selasa, pertempuran telah berkecamuk di timur, barat dan selatan Kobani, yang merupakan kota terbesar ketiga Kurdi Suriah, dan koalisi pimpinan AS yang memerangi IS melakukan beberapa serangan udara di sekitarnya.
IS memulai gerak maju mereka ke Kobani pada tanggal 16 September, dengan cepat menyapu pedesaaan sekitar sebelum akhirnya mengepung kota perbatasan itu dari tiga arah.
Menurut Observatorium, setidaknya 412 orang telah tewas dalam pertempuran itu, meskipun kelompok itu mengatakan mereka percaya jumlah korban sebenarnya bisa dua kali lebih tinggi. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!