Rabu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 15 April 2015 06:30 wib
5.188 views
Al-Qaidah di Yaman Konfirmasi Gugurnya Pemimpin Senior Mereka, Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish
HADRAMAWT, YAMAN (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) mengeluarkan pernyataan konfirmasi atas gugurnya Syaikh Ibrahim Suleiman Ar-Rubaish, mufti kelompok tersebut, dalam serangan pesawat tak berawak yang berlangsung pada Senin (13/4/2015) malam di Yaman timur, The Long War Journal melaporkan.
Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish, seorang veteran pemimpin Al-Qaidah dan mantan tahanan di penjara AS di Teluk Guantanamo, juga menjabat sebagai perencana operasional dan pemimpin senior AQAP.
AQAP mengumumkan kesyahidan (Insyallah) Ar-Rubaish dan beberapa pejuang lainnya pada Twitter feed Al Malahem Media, sayap media resmi kelompok jihad itu. Twitter feed tersebut sejak itu telah ditutup.
Menurut pernyataan itu, Rubaish berlokasi di provinsi Hadramawt Yaman timur ketika pesawat drone yang dikendalikan dari jarak jauh dikemudikan membunuhnya dan rekan-rekannya. Hadramout adalah rumah leluhur Syaikh Usamah Bin Ladin, dan provinsi telah menjadi benteng AQAP selama beberapa tahun terakhir. Kelompok jihad ini direorganisasi di Hadramawt dan provinsi lainnya setelah kehilangan kendali atas kota-kota besar di provinsi Abyan dan Shabwa ke pasukan pemerintah mulai pada akhir musim semi 2012.
Rubaish adalah ideolog senior kedua AQAP yang telah gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS tahun ini. Pada 31 Januari, AS membunuh Syaikh Harits bin Ghazi Al-Nadhari, seorang pejabat syariah senior AQAP yang memuji serangan 9 Januari di kantor Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Nadhari kemungkinan juga menjabat sebagai salah satu wakil manajer umum dari Syaikh Nasir Al-Wuhayshi. Syaikh Nasir Al-Wuhayshi adalah amir AQAP yang juga merangkap sebagai manajer umum Al-Qaidah.
Serangan udara Senin malam lalu yang membunuh Rubaish merupakan yang kelima yang tercatat di Yaman tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh The Long War Journal. Serangan pesawat tak berawak terakhir di Yaman berlangsung pada 20 Februari di provinsi Shabwa.
Program pesawat tak berawak AS telah dipengaruhi oleh perang yang sedang berkembang di Yaman. Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi, yang telah membantu program anti-mujahidin AS yang telah memburu para pemimpin dan anggota AQAP, terpaksa melarikan diri negara itu setelah pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran menyerbu ibukota Sana'a dan kemudian kota pelabuhan selatan Aden . AS meninggalkan kedutaan di Sana'a, dan kemudian Pangkalan Udara Al-Anad di Lahj, yang digunakan untuk mengkoordinasikan operasi anti-mujahidin di negara itu. (abuaisy/tlwj)
Foto: Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish (kiri) dan Syaikh Harist An-Nadhari.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!