Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Mei 2015 08:00 wib
6.298 views
Daulah Islam (IS) Rebut Komplek Utama Pemerintah Irak di Ramadi
BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) pada hari Jum'at (15/5/2015) merebut komplek utama pemerintah di Ramadi, ibukota provinsi Anbar di barat Irak, mengibarkan bendera hitam mereka atas fasilitas-fasilitas tersebut dan membakar markas polisi.
Kemajuan ini menandai keuntungan terbaru untuk IS di provinsi padang pasir yang luas di barat Baghdad, di mana pasukan AS berjuang dalam beberapa pertempuran paling berdarah dari perang Irak, dan di mana pejuang IS telah menguasai kota Fallujah selama lebih dari setahun.
Walikota Ramadi Dalaf al-Kubaisi mengatakan anggota IS mengibarkan bendera hitam mereka di atas komplek, yang merupakan tempat kantor-kantor pemerintah provinsi dan kota, setelah pasukan Irak dipukul mundur selama serangan terhadap kompleks tersebut yang dimulai dengan setengah lusian bom mobil jibaku, menewaskan sedikitnya 10 polisi. Puluhan lainnya terluka, katanya seperti dilansir Reuters.
Para pejabat Irak mengatakan serangan IS pada komplek pemerintahan Ramadi dimulai dengan tiga bom mobil jibaku yang hampir bersamaan. Dua Humvee yang sebelumnya dirampas dari tentara Syi'ah Irak digunakan dalam serangan hari Jumat, kata Kubaisi.
Polisi mengatakan para anggota IS menggunakan sebuah buldoser lapis baja untuk menjebol dinding penghalang ledakan di jalan ke kantor polisi, dan meledakkan kendaraan tersebut ketika itu sampai di sana.
Sebuah Humvee yang dikemas dengan bahan peledak menargetkan departemen pendidikan dan sebuah bom mobil ketiga meledak di pintu masuk barat ke gedung Kegubernuran di pusat kota Ramadi.
Di sisi barat kota, tiga bom mobil meledak di dekat Komando Operasi Anbar, sebagaimana Kubaisi mengatakan anggota IS memfokus serangan mereka di fasilitas itu, yang berfungsi sebagai markas militer untuk provinsi tersebut.
Anggota dewan provinsi Anbar Taha Abdul-Ghani mengatakan IS menewaskan puluhan lebih pasukan keamanan yang ditangkap di kota itu beserta keluarga mereka, tanpa memberikan angka pasti. Dia mengatakan pesawat tempur Irak dan koalisi yang membom pejuang IS di dalam kompleks.
Puluhan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka di daerah itu, kata Athal al-Fahdawi, seorang anggota dewan Anbar.
Kepala dewan provinsi Anbar itu, Sabah Karhout, mengimbau kepada pemerintah pusat di Baghdad untuk mengirim bala bantuan dan mendesak koalisi pimpinan AS untuk meningkatkan serangan udara terhadap gerilyawan di Ramadi.
"Kota ini mengalami serangan ganas oleh ISIS dan kami membutuhkan semua jenis bantuan," kata Karhout, menyebut nama lain sebelumnya dari Daulah Islam. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!