Senin, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Februari 2019 20:01 wib
11.252 views
Kiat Teguh di atas Hidayah
Soal:
Assalamu'alaikum Ustadz. Bagaimana cara memotivasi diri untuk selalu istiqamah di dalam hidayah?
Jawab:
Wa’alaikumus salam warahmatullah,,,, Alhamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulillah; keluarga dan sahabatnya.
Penanya –rahimakallahu- bahwa berada di atas hidayah adalah anugerah teragung untuk seorang hamba. Allah tunjuki siapa yang Dia kehendaki. Sebaliknya, Allah sesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Maka sadari, saat Anda berada di atas Islam dan sibuk dengan ketaatan maka Anda termasuk hamba pilihan Allah untuk mendapat hidayah. Maka bersyukurlah kepada Allah atas nikmat ini.
Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,
بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujuran: 17)
Nabi Ibrahim dan Ya’kub berpesan kepada puteranya,
يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132)
Setelah menyadari nikmat yang agung ini, hadirkan semangat bersyukur atasnya dengan memelihara dan menyempurnakan nikmat ini. Yaitu dengan memahami kebenaran (hidayah). Yaitu dengan bertafaqquh fiddien atau mendalami ilmu Islam. Dengan ini, kita memiliki cahaya dalam hidup ini sehingga jelas mana yang harus kita tempuh dan mana yang harus dihindari.
Kedua, amalkan setiap ilmu Islam yang kita pahami. Istiqomah menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dengan ini, Allah akan meneguhkan kita di atas hidayah sampai akhir hayat kita. Kemudian hidayah itu berlanjut di akhirat sehingga kita masuk surga.
Ketiga, bergaul dengan orang-orang shalih. Yaitu bersahabat dengan orang-orang yang teguh di atas petunjuk Islam dan istiqomah dalam ketaatan. Karena seseorang akan terpengaruh dengan agama sahabat-sahabatnya.
Allah berfirman kepada Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Keempat, lawan dari point ketiga, hendaknya Anda hindari majelis ahli batil dan dholal (sesat). Yaitu mereka yang orientasi hidupnya duniawi dan gemar mengumbar hawa nafsu. Jangan bergabung dengan mereka supaya Anda akan tertular oleh akhlak buruk mereka.
Kelima, bersungguh-sungguh dalam berdoa agar Allah teguhkan hati di atas hidayah. Jangan lupa berlindung kepada Allah dari kesesatan.
[Baca: Doa Agar Diteguhkan di Atas Hidayah]
Ada sejumlah doa dari Al-Qur'an dan Sunnah berkait pertanyaan Anda.
Pertama, doa dalam QS. Al-Fatihah: 6-7.
Kedua, doa dalam QS. Ali Imran: 7.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
Ketiga,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
Keempat,
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf (terjaga kehormatan) dan ghina (kecukupan).” (HR. Muslim)
Dan masih ada beberapa doa lain yang berisi memohon petunjuk kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala. Pentingnya doa ini, karena hati manusia di antara dua jari dari jemari Allah Ta’ala. Allah yang menguasainya dan berkehendak sesukanya; meneguhkannya atau menyesatkannya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!