Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
24.132 views

Sudahkah Kau Lihat Facebook Anakmu?

 

Sudahkah Kau Lihat facebook anakmu?
sebagai orang tua, kadang kita tenggelam dalam kesibukan bekerja dan berumah tangga. Sepertinya itu adalah alasan paling logis yang banyak diutarakan oleh orang tua. Atau mungkin hanya sekedar modus untuk mengalahkan pendapat yang menyudutkan kita tentang penyalahan atas kealfaan anak-anak kita.  Namun mau tidak mau, sebenarnya sebutan orang tua, mengharuskan kita untuk menjadi seorang pengayom, walaupun banyak dari kita yang memang tidak siap untuk mengayomi. Namun lihatlah, dunia modern anak-anak kita kini telah banyak tertambat pada sesosok facebook kesayangannya. jangan merasa damai dulu ketika anak kita terlihat alim  dirumah, atau betah berdiam diri di dalam kamar. Siapa tahu mereka sedang asyik ber chatting ria dengan seseorang yang bukan mahramnya. Maka inilah yang wajib diketahui oleh para orang tua sekarang. Ternyata banyak hal yang bisa menggeser kedudukan orang tua sebagai sahabat, sekaligus pendidik bagi anak-anak mereka. Karena itulah, orang tua harus banyak menyediakan waktu, dan siap- siap untuk terkejut ketika mereka mengecek facebook anak- anak mereka. 
Lihatlah bagaimana cara mereka berpikir, lihatlah siapa idola mereka, dan apa kesukaan mereka. Semua tertuang jelas dalam facebook mereka. Lihatlah bahwa mereka banyak menyukai yang justru mereka benci. Mereka mengakrabi hal-hal yang justru terlarang dalam Islam. semua tergambar jelas dalam facebook mereka. Anak- anak kini lebih suka menggandeng tangan temannya untuk berbagi dari pada memeluk ayah ibunya saat ingin berkeluh kesah. Anak- anak juga lebih asyik berkoar difacebook tentang uneg- uneg mereka, dari pada membicarakannya dengan orang tua. Maka sempatkanlah sejenak untuk menengok catatan yang ada dalam facebook anak- anak kita. 
Ayah bunda, ternyata anak- anak kita telah dewasa. Atau mungkin mereka belum dewasa, tapi dipaksa untuk dewasa karena disuguhi sederet pola pikir dan lingkungan yang mengkarbit mereka untuk menjadi dewasa. Sekolah mereka pun kini hanya banyak menyentuh fisik mereka tetapi bukan jiwanya. Bukan berarti kurikulum itu gagal total, namun pengaruh lingkungan mereka lebih kuat. Tontonan TV mereka dirasa lebih menyenangkan. Konsep itu melekat kuat dalam pikiran mereka, menyita seluruh waktu dan hati mereka. Lalu lihatlah betapa banyak anak- anak yang disekolah berjilbab dan berpakaian rapi, namun ketika mereka pulang, pakaian semacam rok minipun masih mereka kenakan. Mereka bisa menjerit histeris ketika bercerita tentang Justin bieber dan bahkan tidak pernah mendengar tentang salah satu sahabat Rasulullah SAW.  Anak- anak manis kita itu bahkan tidak sungkan berbagi cerita dengan banyak orang tentang pacar-pacar mereka, dan bahkan tidak malu mengucapkan kata- kata manis untuk seseorang yang bukan mahramnya. Lalu bagaimana dengan kita? masihkah kita hanya menjadi penonton tingkah laku mereka ini? haruskan kita menyerah dengan kualitas penerus kita yang seperti ini?. Inilah PR besar buat kita, dan bukan setumpuk pekerjaan yang menanti di kantor. Inilah sejatinya tanggung jawab kita yang seharusnya terselesaikan pertama kali, dari pada sepaket ego pribadi kita.  Semoga semua ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama bagi kita mungkin lupa untuk berorientasi kepada keluarga sebagai yang pertama.  
Sebelum kita akhiri  semoga firman Allah SWT ini menjadi pengingat bagi kita semua. 
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa’, 4: 9).
Wallahu a’lam bishawab
  

Sebagai orang tua, kadang kita tenggelam dalam kesibukan bekerja dan berumah tangga. Sepertinya itu adalah alasan paling logis yang banyak diutarakan oleh orang tua. Atau mungkin hanya sekedar modus untuk mengalahkan pendapat yang menyudutkan kita tentang penyalahan atas kealfaan anak-anak kita.

Namun sebenarnya mau tidak mau, sebutan orang tua mengharuskan kita untuk menjadi seorang pengayom, walaupun banyak dari kita yang memang tidak siap untuk mengayomi. Sebutan orang tua mewajibkan kita untuk menjadi teladan bagi anak- anak kita yang memang butuh seorang figur teladan. 

Lihatlah, dunia modern anak-anak kita kini telah banyak tertambat pada sesosok facebook kesayangannya. Jangan merasa damai dulu ketika anak kita terlihat alim dirumah, atau betah berdiam diri di dalam kamar. Siapa tahu mereka sedang asyik berchatting ria dengan seseorang yang bukan mahramnya.

Maka inilah yang wajib diketahui oleh para orang tua sekarang. Ternyata banyak hal yang bisa menggeser kedudukan orang tua sebagai sahabat, sekaligus pendidik bagi anak-anak mereka. Karena itulah, orang tua harus banyak menyediakan waktu, dan siap- siap untuk terkejut ketika mereka mengecek facebook anak- anak mereka. 

Lihatlah bagaimana cara mereka berpikir, lihatlah siapa idola mereka, dan apa kesukaan mereka. Semua tertuang jelas dalam facebook mereka. Lihatlah bahwa mereka banyak menyukai yang justru kita benci. Mereka mengakrabi hal-hal yang justru terlarang dalam Islam. semua tergambar jelas dalam facebook mereka. Anak- anak kini lebih suka menggandeng tangan temannya untuk berbagi dari pada memeluk ayah ibunya saat ingin berkeluh kesah. Anak- anak juga lebih asyik berkoar difacebook tentang uneg- uneg mereka, dari pada membicarakannya dengan orang tua. Maka sempatkanlah sejenak untuk menengok catatan yang ada dalam facebook anak- anak kita. 

Ayah bunda, ternyata anak- anak kita telah dewasa. Atau mungkin mereka belum dewasa, tapi dipaksa untuk dewasa karena disuguhi sederet pola pikir dan lingkungan yang mengkarbit mereka untuk menjadi dewasa. Sekolah mereka pun kini hanya banyak menyentuh fisik mereka tetapi bukan jiwanya. Bukan berarti kurikulum itu gagal total, namun pengaruh lingkungan mereka lebih kuat. Ditambah lagi tontonan TV mereka dirasa lebih menyenangkan.

Konsep itu melekat kuat dalam pikiran mereka, menyita seluruh waktu dan hati mereka. Lalu lihatlah betapa banyak anak- anak yang disekolah berjilbab dan berpakaian rapi, namun ketika mereka pulang, pakaian semacam rok minipun masih mereka kenakan. Mereka bisa menjerit histeris ketika bercerita tentang Justin bieber dan bahkan tidak pernah mendengar tentang salah satu sahabat Rasulullah SAW.  Anak- anak manis kita itu bahkan tidak sungkan berbagi cerita dengan banyak orang tentang pacar-pacar mereka, dan bahkan tidak malu mengucapkan kata- kata manis untuk seseorang yang bukan mahramnya.

Lalu bagaimana dengan kita? masihkah kita hanya menjadi penonton tingkah laku mereka ini? haruskan kita menyerah dengan kualitas penerus kita yang seperti ini?. Inilah PR besar buat kita, dan bukan setumpuk pekerjaan yang menanti di kantor. Inilah sejatinya tanggung jawab kita yang seharusnya terselesaikan pertama kali, dari pada sepaket ego pribadi kita.  Semoga semua ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama bagi kita mungkin lupa untuk berorientasi kepada keluarga sebagai yang pertama.  

Sebelum kita akhiri  semoga firman Allah SWT ini menjadi pengingat bagi kita semua. “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa’, 4: 9).

(Syahidah/voa-islam.com)

 

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X