Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.165 views

Antara Hijab dan ISIS

Sahabat Muslimah,

Awal tahun 90an merupakan zaman kelam bagi muslimah yang ingin menutup aurat dengan hijab. Mereka yang bersekolah di sekolah umum (tidak berlabel Islam) baik swasta maupun negeri mengalami diskriminasi. Baju seragam sekolah yang ditetapkan pemerintah dianggap sangat sakral sehingga siapa pun yang melanggar akan mendapat hukuman. Hem putih sebatas siku dengan rok sebatas lutut. Berbeda dari itu terkenai sanksi. Sanksi bisa bermacam-macam. Mulai dari di-skors, disuruh keluar dari kelas, tidak boleh ikut pelajaran hingga dikeluarkan dari sekolah.

Saya masih ingat saat itu, betapa masih jahilnya saya dengan aturan menutup aurat ini. Islam agama yang saya peluk dari lahir, tapi ternyata hukum menutup aurat saja saya tak tahu. Sungguh memalukan! Iseng ikut SKI (Sie Kerohanian Islam) di SMA, pengetahuan menutup aurat pun didapat. Apakah kemudian saya sadar dan langsung memakainya? Tidak.

Jahil saya masih berlanjut. Kakak kelas yang mengisi kajian dan mengatakan menutup aurat wajib, harus pasrah menerima bantahan-bantahan saya kala itu. Mulai dari memakai hijab itu budaya Arab, tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia hingga jelas-jelas Quran Surat Al Ahzab ayat 59 pun sempat saya bantah. Di situ disebutkan “....Yang demikian itu agar mereka mudah dikenali sehingga tidak diganggu.” Tanpa hijab saya merasa tidak pernah diganggu laki-laki dan itu artinya saya tidak perlu memakai jilbab dan hijab. Astaghfirullah.

Syukurlah Allah tidak membuat hati saya bebal terlalu lama. Di setiap sujud salat, saya meminta ditunjukkan Islam yang sesuai dengan apa yang dibawa oleh Muhammad SAW. Islam yang mendekatkan pada keridho-anNya dan bukan murkaNya. Ketika hati sudah mulai sadar dan mantap untuk menutup aurat, cobaan muncul. Para guru menunjukkan ketidaksukaannya pada ekskul ini. Bukan hanya tidak suka, tapi mereka pun menyebut ajaran kakak kelas di SKI terutama yang akhwat adalah sesat. Tak tanggung-tanggung, saya yang terkenal dekat dengan para akhwat ini dipanggil oleh guru agama. Katanya sih tujuannya untuk mengingatkan saya agar tak ikut-ikutan aliran sesat yang dibawa oleh aktivis SKI.

Percayalah, tak mudah meyakinkan saya tanpa ada argumentasi tangguh. Akhwat-akhwat yang sempat saya bantah sebelumnya, kali ini saya bela. Saya katakan pada guru agama tersebut bahwa selama ini mereka mengisi kajian itu dengan landasan Quran. Sebelum acara kajian dimulai acara dibuka dengan membaca Qur’an, materi pun diisi dengan landasan Quran dan diperkuat dengan hadis-hadis sahih. Acara pun ditutup dengan doa penutup majelis yang isinya meminta perlindungan Allah agar majelis tersebut selalu dilindungiNya. Jadi sejauh ini saya memang belum atau bahkan tidak melihat indikasi kesesatan yang dimaksud oleh guru agama tersebut.

Singkat cerita, saya pun berhijab di pertengahan SMA alias kelas dua. Penolakan dan penentangan tidak hanya dari pihak sekolah, tapi kecamatan dan kepolisian juga. Membuat KTP dan menyerahkan foto berhijab, saya dimarahi, dimaki-maki dan dipermalukan di depan orang banyak oleh petugas kecamatan. Mau yang lebih parah lagi? Saya diusir oleh polisi yang bertugas mengambil foto ketika pengurusan SIM. Tidak terima oleh perlakuannya, saya menulis surat pembaca menulis di surat kabar terbesar di Jatim saat itu. Bukannya dimediasi dengan baik, respon yang saya terima adalah surat kaleng yang berisi ancaman, kata-kata menghina muslimah berhijab dan potongan gambar kelamin laki-laki dengan jumlah sangat banyak.

Siapa nyana, sekian tahun kemudian hijab menjadi fenomena yang sangat biasa. Ketika saya ngobrol dengan remaja sekarang ini dan menceritakan kisah di atas, mereka menatap takjub seolah tak percaya. Ya...mereka berhijab dengan sangat mudah, murah, dan aman. Mereka tak perlu lagi merasakan sedihnya dihina, takutnya diintimidasi, perihnya dizolimi, ‘hanya’ demi menjalankan salah satu perintah agama yang katanya dilindungi undang-undang.

Dan kini, umat Islam kembali mengalami rasa sakit yang sama pula. Satu institusi yang idenya telah digulirkan bahkan sejak keruntuhannya tahun 1924 di Turki, mengalami fitnahan saat ini. Khilafah Islam atau Islamic State adalah satu istilah yang mulai akrab di telinga orang Indonesia saat ini. Umat Islam disadarkan untuk merindu institusi ini ada di tengah mereka untuk menjalankan syariat Islam secara total. Pelan tapi pasti, makin banyak umat yang tercerahkan. Ide khilafah bergulir di tengah-tengah umat sejalan dengan makin baiknya kesadaran umat untuk taat pada syariat.

Di tengah bergulirnya bola salju itu, di belahan bumi sana terdengar ada deklarasi Khilafah Islam ini. Meskipun keberadaannya sudah sejak sekian tahun yang lalu, anehnya mulai rame dipermasalahkan di negeri ini akhir-akhir ini saja. Penyebutan yang salah, propaganda media sekuler, adu domba, saling hujat dan fitnah menyertai keberadaan institusi ini. Media sekuler di Indonesia berlomba memberitakan sisi negatifnya, mengingatkan bahayanya, hingga mengancam siapa pun yang mendukungnya.

ISIS adalah satu nama baru yang laris manis disebut. Meskipun institusi ini sudah dibubarkan dan berganti dengan IS (Islamic State) saja, tapi media kita tetap membeo media sekuler barat dengan sebutan ISIS. Entah kurang pengetahuan, malas mencari tahu, atau sekadar meniru majikan. Hal-hal buruk dialamatkan semua ke institusi berusia muda ini.

Semangat jihad yang dipunyai oleh sebagian pemuda negeri ini dan disalurkan dengan bergabung dan berangkat ke luar negeri disikapi pemerintah dengan sangat negatif. Ya...sepertinya pemerintah negeri ini jauh lebih suka dan bangga bila pemudanya menghabiskan masa mudanya di lantai dansa diskotik yang penuh dengan asap rokok, minuman keras, transaksi perzinaan, dan aktivitas maksiat lainnya. Bukan itu saja, pemerintah pun memberi ancaman terhadap siapa pun yang memberikan dukungan terhadap ISIS, maka akan dicabut kewarganegaraannya. Negeri ini pun mundur kembali seperti zaman hijab diperjuangkan.

Satu ketika nanti, entah butuh berapa tahun dari hari ini, saya akan duduk bersama dengan anak-anak saya, cucu-cucu saya, anak dan cucu tetangga, remaja dan pemuda-pemudi yang haus akan kisah negeri ini di masa lalu. Negeri yang mayoritas muslim tapi hak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya dikebiri sejak mula proklamasi kemerdekaan dibacakan.

Saat itu adalah saat ketika suasana sudah sebegitu indahnya dalam naungan syariat Islam sehingga anak-anak muda itu akan terheran-heran akan satu kisah yang sedang terjadi hari ini. Hari dimana mereka mengaku muslim tapi memilih dan memilah syariat yang dianggapnya sesuai dengan pesanan sang majikan. Salat, zakat dan puasa diterima sedangkan jihad, jizyah, dan kekhilafahan dilabeli sebagaimana orang kafir memberi label.

Ya...akan tiba saat itu. Pasti insya Allah. Dimana anak-anak dan pemuda tak pernah membayangkan bahwa ada peristiwa yang terjadi sebagaimana hari ini. Sama seperti tak percayanya remaja saat ini saat kukisahkan betapa kami seperti buronan hanya sekadar menutup aurat yang itu adalah milik kami sendiri. Mereka membuat rencana dan Allah adalah sebaik-baik pembuat rencana. Wallahu ‘alam. (riafariana/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X