Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Juni 2016 07:10 wib
9.594 views
Muslimah HTI Surakarta: Kekerasan Seksual Disebabkan Mudahnya Mengakses Konten Porno
SOLO (voa-islam.com)--DPD II Muslimat Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Surakarta menggelar aksi damai bertajuk Stop Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak, di Bundaran Gladag Solo, Sabtu (4/6/2016). Aksi keprihatinan ini setidaknya di ikuti lebih dari seratus aktivis MHTI.
Nawang Ratri Ketua DPD II MHTI Kota Surakarta mengatakan, Indonesia dalam kondisi darurat kekerasan seksual. Menurutnya langkah-langkah komperhenfif dan sistemik harus segera dilakukan untuk menghentikan kondisi ini.
Lanjut Nawang, ironisnya pemerintah rtidak menghadirkan solusi cerdas untuk menuntaskan persoalan kekerasan seksual. Penetapan Rancangan Undang Undang Anti kekrasan Seksual dan pemberatan hukum dalam bentuk kebiri tidak menghentikan kekerasan seksual.
“Solusinya bukan hanya dalam tataran kuratif. Perundang-undangan juga masih sangat lemah, karena hanya berada diranah pemberatan sanksi, belum menyentuh pada pencegahan,” ujar Nawang.
Nawang melihat, makin banyaknya jumlah kasus kekerasan seksual bukan lantaran adanya para penjahat, melainkan adanya adanya problem sistematik. Gagasan kebebasan berperilaku di negara ini ternyata pada prakteknya mengabaikan rasa kemanusiaan bahkan mencampakan nilai-nilai agama.
Tak hanya itu, kasus kekerasan seksual juga dipicu oleh mudahnya akses terhadap konten prono, konsumsi miras dan narkoba. Ironisnya negara tidak tegas terhadap bisnis pornografi yang terus mengempur akhlak masyarakat.
“Negara seharuanya menjadi panglima dalam mewujudkan sistem perlindungan perempuan dan anak, tidak boleh hanya mengandalkan penyelesaian kekerasan seksual pada peranserta keluarga dan masyarakat,” katanya.
Dalam aksi tersebut MHTI menuntut pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tegas dengan menutup akses konten porno, melarang bisnis pelacuran karena menjadi pemicu kekerasan seksual dan menngundang azab.
Tak hanya itu, MHTI juga menuntut pemerintah menutup bisnis minuman keras dan serius menanggulangi peredaran narkoba. Hal ini dinuilai juga menjadi pemicu teradinya kekrasan seksual.
“Pemerintah juga harus memperbaiki sistem pendidikan agar mampu menghasilkan pribadi yang bertaqwa,” tandansya. [Anto/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!