Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Agutus 2016 09:14 wib
9.353 views
Pelarangan Burkini, Muslimah Dipaksa Melepasnya di Tempat Umum oleh Polisi Perancis
Ada 15 kota di Perancis yang resmi melarang pemakaian Burkini di pantainya. Burkini adalah baju renang yang menutup seluruh tubuh dan kepala. Menyusul pelarangan tersebut, seorang muslimah yang memakai Burkini di pantai Nice didatangi oleh setidaknya empat polisi bersenjata. Muslimah ini diancam dengan semprotan merica dan tongkat pentungan.
Muslimah itu diminta melepas Burkininya di depan umum, saat itu juga. Sambil melepasnya, orang-orang di sekitar pantai tersebut berteriak padanya, “Pulang kamu ke rumahmu!”. Sebagian bertepuk tangan menyemangati para polisi tersebut.
Ibu dua anak ini sedang bersantai di pantai ketika polisi datang menggerebeknya. Selain dipaksa melepas Burkini, denda pun juga dijatuhkan atasnya. Di kertas denda tersebut tertulis bahwa dia tidak memakai ‘baju yang menunjukkan moral yang baik dan sekularisme.’
...seorang muslimah yang memakai Burkini di pantai Nice didatangi oleh setidaknya empat polisi bersenjata. Muslimah ini diancam dengan semprotan merica dan tongkat pentungan...
“Saya saat itu sedang duduk di pantai dengan keluarga. Saya memakai penutup kepala klasik (semacam kerpus atau dalaman kerudung) dan tak ada niatan untuk berenang,” kata ibu bernama Siam ini. Baju yang dikenakan muslimah yang tiga generasi sudah menjadi warna negara Perancis ini sama sekali tidak bisa dikatakan burkini. Ia hanya memakai legging (celana panjang ketat), tunik yaitu semacam atasan panjang dan penutup kepala seperti dalaman untuk kerudung).
“Hal yang paling menyedihkan adalah ketika orang-orang berteriak menghina dan saling bertepuk tangan. Anak perempuan saya pun menangis,” lanjut ibu berusia 34 tahun ini.
Di Perancis, Burkini diyakini berpotensi menyinggung pengunjung pantai yang memunyai keyakinan agama lain bahkan mereka yang tidak beragama sekalipun. Selain itu, Burkini juga sebagai bentuk pembangkangan atau provokasi dan itu bisa menambah ketegangan di dalam masyarakat.
Bila sudah begini, para pendekar HAM dan pembela kebebasan perempuan seolah macan ompong menyikapi pelecehan terhadap muslimah. Wallahu alama. (riafariana/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!