Rabu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Maret 2018 21:03 wib
6.236 views
Dongeng sebagai Media Parenting
Oleh: Vanessha Afifah G (Mahasiswi STEI SEBI)
“Dunia anak adalah dunia imajinasi. Dengan daya imajinasi yang masih kuat itulah kita bisa mengarahkan imajinasi mereka kearah yang lebih positif lewat dongeng terbaik.”
Pada zaman modern yang serba canggih seperti sekarang ini, di Indonesia dan banyak negara lainnya, sudah sedikit sekali anak-anak yang membaca atau mengenal dongeng. Begitu pula sudah jarang sekali kita menemukan orang tua yang membacakan dongeng sebelum tidur (Bed time story) kepada anak-anaknya.
Dongeng dianggap tidak menarik, membosankan, dan kuno apabila dibandingkan dengan televisi, video game, dan komputer. Anak-anak lebih memilih berjam-jam menonton televisi dan bermain video game daripada hanya beberapa menit membaca dongeng. Padahal dongeng, yang mereka anggap tidak menarik itu, merupakan salah satu media pembelajaran yang memiliki banyak manfaat. Dongeng memberikan manfaat yang mungkin hanya sedikit kita dapatkan dari hal menarik lainnya.
Dongeng merupakan karya sastra yang dekat dengan dunia anak. Hal ini dikarenakan isi dongeng yang menarik bagi si anak. Pada umumnya dongeng merupakan cerita khayalan sehingga mampu mengajak anak untuk berimajinasi. Misalnya dongeng seorang putri, dongeng jenis ini biasanya digemari oleh anak perempuan, ceritanya mampu memberikan inspirasi bagi mereka untuk memakai gaun seolah-olah mereka menjadi putri yang ada dalam dongeng tersebut.
Dongeng bisa menjadi hal yang sangat menarik apabila orang yang membacakan dongeng tersebut dapat membacakan dongeng sekreatif mungkin. Karena keberhasilan suatu dongeng, tergantung pada bagaimana pembaca mengisahkan dongeng tersebut agar tidak membosankan dan mudah dipahami anak-anak.
Tetapi sayangnya, budaya mendongengkan cerita pada anak sudah mulai ditinggalkan oleh kebanyakan orangtua. Dengan kesibukannya sehari-hari seperti bekerja, mengurus rumah tangga menjadikan alasan sebagian orangtua untuk meninggalkan budaya membacakan cerita kepada anak. Padahal banyak sekali manfaat dongeng bagi perkembangan anak.
Membacakan cerita dongeng dapat menghibur anak, Membacakan cerita juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak dan lebih mengoptimalkan perkembangan psikologis anak. Dengan membacakan langsung dongeng pada anak, hubungan orangtua dan anak akan menjadi lebih dekat.
Masih ada lagi manfaat dongeng bagi perkembangan anak, pertama, mengembangkan daya imajinasi anak, karena masa kanak-kanak merupakan masa dimana anak masih memiliki imajinasi yang baik. Tidak jarang kita melihat anak asik bermain dan ngobrol dengan teman khayalannya. Dengan imajinasi yang baik, membacakan dongeng pada anak merupakan cara terbaik untuk mengarahkan imajinasi anak ke arah yang lebih positif.
Kedua, meningkatkan keterampilan berbahasa. Dengan membacakan cerita dongeng pada anak merupakan salah satu stimulasi yang dapat membantu anak mengenali kosa kata dalam berbahasa. Cerita dongeng yang dibacakan pada anak dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak, sehingga anak lebih terampil dalam berbahasa. Dengan membacakan cerita dongeng yang berisi kisah-kisah teladan pada anak dapat membantu mengajarkan anak dalam menggunakan bahasa sera tutur kata yang sopan.
Ketiga, membangkitkan minat baca anak. Membacakan dongeng yang menarik pada anak dapat membuat anak haus akan pengetahuan, dengan ketertarikan dan rasa penasarannya, membuat keinginan anak membaca semakin meningkat karena anak ingin mencari tahu dan memuaskan rasa penasarannya.
Keempat, membangun kecerdasan emosional anak. Selain kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional juga penting bagi kehidupan sosial anak. Membacakan dongeng pada anak dapat membantu anak mengetahui nilai-nilai moral yang ada di masyarakat. Dengan contoh melalui tokoh yang ada dalam cerita akan meningkatkan kecerdasan emosional anak serta memudahkan anak menyerap
Kelima, membentuk rasa empati anak. Dengan membacakan dongeng pada anak dapat merangsang rasa empati anak pada lingkungan serta situasi sosial di sekitar mereka. Anak harus memiliki kemampuan sosial yang baik agar mereka mudah diterima di masyarakat nantnya. Membacakan dongeng dengan cerita yang mendidik, akan mengajarkan anak cara berempati dan bersikap baik dengan orang lain.
Keenam, melatih daya ingat anak. Setelah membacakan dongeng pada anak, kita bisa bertanya tentang isi cerita tersebut, atau memintanya menceritakan kembali. Dongeng yang menyenangkan akan memberikan stimulasi daya ingat anak, sehingga terlatih untuk meningkatkan daya ingat anak.
Dari uraian di atas kita dapat melihat bahwa ternyata dongeng adalah hiburan yang menyenangkan buat anak. selain murah meriah dan tidak memerlukan biaya, ternyata dongeng bisa memberikan manfaat positif buat anak.
Mendongeng dapat dijadikan alternatif lain untuk memberikan nasihat kepada anak sehingga anak mau mendengarkan dan menurut apa yang dikatakan orang tua, guru maupun teman. Melalui dongeng anak juga akan terlatih pendengaran dan kepakaannya mengenai situasi sosial di sekitarnya.
Oleh karena itu mulailah meluangkan waktu di sela-sela kesibukan untuk berkumpul bersama keluarga dan menjadikannya sesi mendongeng sekaligus sarana berkomunikasi sehingga terjalin hubungan yang hangat dalam keluarga. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!