Kamis, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 26 April 2018 22:38 wib
5.770 views
Mendidik Anak Gadis Zaman Now, Mudahkah?
Oleh: Umi Salaman, S.Pd
Memiliki anak perempuan adalah satu karunia yang besar dari Allah Swt. Itu karena banyak sekali hadits yang menggambarkan demikian. Semisal hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim: " Barangsiapa yang mengasuh dua anak wanita hingga baligh, maka ia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia seperti ini (beliau menyatukan dua jarinya)".
Pahala besar yang dijanjikan Allah tentu berbanding lurus dengan pengorbanan yang harus diberikan. Lebih-lebih mendidik anak gadis di zaman now. Banyak hal yang menjadi kendala untuk menjadikannya sebagai wanita salihah.
Kendala mendidik anak gadis zaman now
Beberapa kendala yang perlu diperhatikan oleh orang tua diantaranya:
Pertama, zaman yang sudah jauh dari era kegemilangan peradaban Islam. Hal ini berpengaruh besar pada orang tua untuk bisa memiliki gambaran yang agung tentang sosok wanita salihah serta menghadirkannya di hadapan putri tercinta. Bagaimana tidak, anak-anak gadis kita ternyata lebih akrab dengan artis-artis idolanya, serta fashion dan lifestyle mereka yang jauh dari nilai-nilai Islam.
Kedua, lemahnya kemampuan bahasa Arab sebagai bahasa kunci untuk bisa memahami Al-Qur'an. Kitab suci ini adalah pedoman dan petunjuk hidup yang utama. Di dalamnya memuat segala hukum dan aturan hidup yang harus dijalankan oleh setiap muslim dan muslimah. Saat ini anak gadis kita merasa lebih keren jika menguasi bahasa Inggris, Jepang, Jerman atau yang lainnya. Padahal akidah dan bahasa arab adalah kunci mendapat hidayah.
Ketiga, pengaruh tsaqofah barat (pikiran kafir). Banyak sekali paham-paham kufur yang berseliweran di sekitar kita, mulai dari ide feminisme, liberalisme, permisivisme serta ide- ide lain yang menjauhkan putri kita dari taat pada sang pencipta.
Keempat, masyarakat dan negara yang cuek dengan memberi kebebasan wanita berekspresi tanpa batasan atas nama kesetaraan gender. Sehingga kita bisa melihat banyak perempuan yang mengeksploitasi diri dalam pekerjaan tanpa perlindungan yang berarti. Sebagai contoh, iklan-iklan yang berseliweran di TV banyak yang menonjolkan sensualitas wanita, para TKW yang nasibnya terlunta-lunta. Kontes-kontes kecantikan yang jauh dari nilai keislaman.
Jadikan putri kita mulia
Orangtua yang baik adalah orangtua yang berupaya menjadikan putrinya mulia cukup dengan Islam saja, bukan yang lainnya. Mendidik anak gadisnya menjadi putri salihah layaknya para shahabiyah yang dijanjikan nabi masuk surga. Oleh karena itu untuk mewujudkannya diperlukan beberapa langkah- langkah, diantaranya:
Pertama, sejak dini orangtua sudah harus mengenalkan sang Khaliqnya, menanamkan kecintaan kepada Allah SWT. Allah lah yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupannya. Kecintaan pada nabi dan Rasulullah, serta sahabat dan shohabiyah. Menanamkan di benak putri kita bahwa merekalah sosok idola yang layak di tiru.
Kedua, mendidik dan mengajarkan tsaqofah Islam (pemahaman Islam), baik itu ilmu al-qur'an, hadits, fiqih, ibadah, akhlak, dan muamalat serta bahasa arab.
Ketiga, memberi pendidikan berupa ilmu-ilmu kehidupan, semisal sains, matematika dan semisalnya untuk mengeksplorasi potensi keilmuan dan kecerdasannya.
Keempat, mendidiknya menjadi agen of change di tengah teman-teman gaulnya dan komunitasnya. Artinya mengarahkan putri kita untuk menjadi pengemban dakwah yang tangguh di tengah arus deras kapitalisme. Mendidiknya menjadi empati dengan kerusakan akibat penerapan Islam yang diabaikan dalam ranah kehidupan. Mengajaknya berjuang bersama menegakkan sistem yang memuliakan perempuan, sistem warisan khulafaur rasyidah yaitu khilafah rasyidah ala minhajinnubuwwah.
Tentunya inti dari semua upaya kita adalah mencetak anak gadis kita menjadi wanita salihah dan berkepribadian islamiyah. Ia berpola pikir (aqliyah) islami dan pola sikap (nafsiyah) islami. Masya Allah, semoga Allah memudahkan kita dalam mendidik anak gadis zaman now. Wallahu'alam bishowab.
*Ibu dari seorang putri dan praktisi pendidikan
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!