Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.362 views

Jangan Ada Slender Man di Antara Kita

 

Oleh:

Henyk Nur Widaryanti S. Si., M. Si.

 

IBU mana yang tak sedih? Mendengar kabar pilu yang menimpa seorang anak usia 5 tahun. Yang menghembuskan nafas terakhir di tangan teman mainnya setiap hari. Tak ada orang tua yang bisa membayangkan saat pamit si anak dalam keadaan ceria, tapi ketika pulang justru tak bernyawa. Hari ibu mana yang tak teriris ketika mengetahui kronologi kejadian pembunuhan sadis itu? Dengan tega anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu mencelupkan si anak ke bak air, mencolok mulut sambil memasukkan air hingga meninggal. Belum selesai di situ, ia mengikat korban dan menyimpannya di lemari. Bahkan sempat berfikir mau membuang korban. 

Seorang ibu tak dapat membayangkan, anaknya yang pendiam, berprestasi bahkan pandai melakukan hal sekejam itu. Pasti hatinya kaget, tersayat bahkan hancur semua impiannya. Tapi nasi telah menjadi bubur. Anaknya terlanjur menjadi seorang pembunuh. Yang lebih miris lagi ketika dimintai keterangan polisi ia mengatakan mendapat kepuasan setelah melakukan pembunuhan itu. Publik dibuat tercengang, pasalnya pelakunya seorang anak perempuan berusia 15 tahun. (Pojok Satu, 7/3/20). 

Kasus ini adalah kejadian di luar akal manusia. Tidak dapat dibayangkan, kenapa remaja ini tega membunuh anak balita (5 tahun). Dari cerita kepala sekolah ia adalah pribadi yang pintar dan berprestasi. Sedangkan tetangganya mengungkap ia adalah anak yang pendiam, tapi lumayan kasar dengan binatang. Jika bermain dengan katak, ia menusuknya dengan garpu. Jika sedang kesal, kucing kesayangannya dilempar dari lantai 2. 

Dan yang menambah melongo kronologi pembunuhan itu telah direncanakan. Dalam beberapa gambar di atas kertas. Ia adalah anak yang sering mengekspresikan perasaan lewat tulisan dan gambar. Dalam gambar-gambar itu, ia menuangkan kesedihannya dan segala uneg-unegnya. Ada gambar Slender Man, gadis yang diikat, bahkan melampiaskan kesedihan tentang keluarganya melalui kata-kata. Ya, dia berasal dari orang tua yang broken home. Ayah ibunya telah bercerai, dan ia tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.

 

Ayah, Bunda, perhatikan anakmu 

Sebuah kesimpulan yang terlalu dangkal jika kita langsung mengatakan ia membunuh karena suka lihat film horor. Entah itu Chucy atau Slender Man. Banyak di antara remaja seusianya juga suka film tersebut. Tapi 1001 di antara mereka yang akhirnya terpengaruh dengan isi film itu. 

Masihkah kita ingat, bahwa tingkah laku seseorang itu tergantung dengan pemahamannya. Seberapa besar ia memahami hidup. Seberapa banyak ia memahami saling mencintai, menyayangi dan menghormati sesama. Dari pemahaman inilah yang akan membuat orang melakukan sesuatu. 

Jadi, faktor penyebab dia melakukan pembunuhan bukan sekadar film horor. Tapi lebih dari itu. Seorang anak, secara naluriah akan mencontoh kehidupan orang tuanya. Apakah orang tuanya memberikan kasih sayang, atau justru sering marah. Bahkan memperlakukan dirinya dengan kejam. Semua itu masuk dalam ranah pendidikan keluarga. Seberapa sering ia dididik dengan keburukan, maka tingkah buruk dan rasa sakit itu akan menghujam pada diri seseorang. 

Apalagi jika kondisi keluarga broken home. Terkadang anak justru banyak yang menjadi korban. Minimal korban perasaan. Siapa sih yang merindukan ayah dan ibunya berpisah? Pastinya tidak ada seorangpun. Semua anak akan bermimpi memiliki keluarga yang harmonis. Dan ia ingin diperlakukan menjadi anak yang manis.

Jadi, orang tua kudu banyak memberikan perhatian pada anaknya. Mencurahkan kasih sayangnya. Dan menuntunnya ke jalan yang benar. Mendampingi di semua kesehariannya. Agar dapat mengetahui karakter dan masalah pada anaknya. Walaupun mungkin broken home, orang tua tak boleh mengorbankan kebahagiaan anaknya. Kewajiban mendidik tetap berada pada kedua orang tuanya. 

Jika kita perhatian dan mengenal anak kita. Tak akan ada lagi kisah Slender Man di antara orang tua dan anak. Hantu-hantu seperti itu tak akan pernah tinggal dalam benak anak. Karena mereka tahu, cerita itu hanyalah hayalan dan bohong semata.

 

Masyarakat janganlah cuek

Mungkin karena kita terlalu lama terdidik dengan cara individualis. Akhirnya masyarakat kurang peka terhadap masalah remaja. Sering karena sudah terlanjur sibuk dengan kebutuhan ekonomi, kita tak memperhatikan kejanggalan di sekeliling. Jikalau masyarakat peka, akan menjaga anak-anak dari pergaulan bebas, salah dan maksiat. Sehingga anak cenderung terlindungi dari kejahatan apapun.

 

Negara perlu bijaksana

Keluarga dan masyarakat tak akan berhasil mendidik anak jika negara tak ambil bagian. Dengan kebijakannya negara mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua orang. Bahkan negara mampu memilah dan memilih mana tontonan yang mendidik dan mana yang menyesatkan. Lebih dari itu, dari kebijakannya negara mampu menolong keluarga agar tak kesulitan mencari nafkah, memilih sekolah dan mendidik anak. Karena telah menfasilitasi lapangan kerja mapan bagi kepala keluarga. Kurikulum berbasis keimanan dan lingkungan masyarakat yang aman. 

Oleh karena itu marilah kita bersama berbenah. Memperbaiki diri dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Mau bagaimanapun semua akan diminta pertanggungjawaban oleh Yang Maha Kuasa. Wallahu a'lam.*

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X