Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.450 views

Kampung KB dan Mimpi Pengentasan Kemiskinan

 
 
Oleh: Hana Annisa Afriliani, S.S
 
Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencanangkan program Kampung KB yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat program kependudukan  dan keluarga berencana, serta pemberdayaan keluarga. Sejak dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada Januari 2016 silam, sampai saat itu sudah terdapat sebanyak 16.486 kampung KB yang tersebar di seluruh Indonesia. 
 
Sebagaimana dilansir di dalam laman Kominfo.go.id bahwa keberadaan  Kampung KB merupakan salah satu “senjata pamungkas” baru pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang “terlihat” oleh pandangan pemerintah. Kampung KB, kedepannya akan menjadi ikon program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
 
Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa arah pembentukan Kampung KB juga dalam rangka pengentasan kemiskinan. Namun, benarkah keberadaan Kampung KB benar-benar mampu mengentaskan kemiskinan sebagaimana yang diharapkan?
 
Perlu kita pahami bahwa kemiskinan yang terjadi hari ini merupakan kemiskinan sistemis, yakni kemiskinan yang tercipta akibat penerapan sistem rusak kapitalisme. Betapa tidak, kapitalisme dengan  segala pengatirannya yang berorientasi pada materi, menampakkan keberpihakannya kepada korporasi, bukan kepada rakyat. Alhasil, nasib rakyat terkatung-katung di negeri sendiri. 
 
Tingkat pengangguran kian bertambah, apalagi di masa pandemi saat gelombang PHK menerjang seiring rapuhnya perusahaan menahan  serbuan pandemi Covid-19. Akibatnya, angka kemiskinan  pun ikutan naik. Sudah jatuh, tertimpa tangga. Harga-harga kebutuhan pokok ikut pula melambung tinggi, tak sama sekali berempati terhadap nasib rakyat yang sudah di ujung tanduk. 
 
Begitulah akibat para punggawa negeri ini mengadopsi kapitalisme dalam menjalankan pemerintahannya. Maka, keberadaan kampung KB saja tidaklah cukup memberi arti jika sistem kapitalisme tak dibasmi. Karena justru penerapan kapitalismelah akar masalah dari problem kemiskinan yang menjamur di negeri ini. 
 
Jumlah Penduduk vs Kemiskinan
 
Pemerintahan dalam paradigma kapitalisme ini menjadikan banyaknya jumlah penduduk sebagai kambing hitam atas meningkatnya angka kemiskinan. Maka, mereka pun menggelontorkan solusi yakni pembatasan jumlah kelahiran lewat program keluarga berencana alias KB. Pemerintah beranggapan bahwa banyaknya angka kelahiran, maka akan menjadi beban bagi. negara.
 
Padahal kenyataannya tidak demikian. Anak itu anugerah terindah dari Allah Swt. Kalau dibilang, "Banyak anak banyak rezeki", memang benar adanya. Asalkan kita betul-betul yakin akan hal itu. Bukankah Allah mengecam dalam firman-Nya kepada mereka yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin? 
 
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan memberi rizqi kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." [al-Isrâ’/17:31]

Dari firman Allah itu saja sudah sangat jelas bahwa Allah menjamin rizki setiap makhluknya. Lantas, atas dasar apa pemerintah menganggap banyak anak akan menyumbang kemiskinan?
 
Pada dasarnya KB dalam Islam tidak dilarang alias mubah. Selama tujuannya memang menjarakkan kehamilan, bukan karena faktor lainnya. Sebab secara medis rahim ibu pun perlu jeda dari kehamilan untuk beberapa saat, sebelum siap dengan kehamilan berikutnya. Secara psikologis ibu pun, jarak usia anak yang terlalu dekat akan berpengaruh. Ibu sebagai orang yang berperan utama dalam mengasuh dan merawat anak bukan tak mungkin akan lebih rentan terserang stress bahkan depresi akibat kelelahan. 
 
Kemiskinan Sistemis Ciptaan Kapitalisme
 
Sebagaimana kita tahu, bahwa saat ini negeri kita menerapkan sistem kapitalisme yang memfokuskan pertumbuhan ekonomi pada sektor produksi. Sehingga barang hasil produksi terus diupayakan keberadaannya. Sementara soal distribusinya tidak diperhatikan, apakah sudah merata diterima oleh seluruh lapisan masyarakat ataukah hanya segelintir orang saja. Makanya, dalam sistem kapitalisme, banyak terjadi kesenjangan sosial. Akhirnya, yang kaya makin kaya, yang miskin kian melarat. Bahkan beberapa waktu lalu, seorang Crazy Rich membeli kaos seharga Rp300 juta dan dia mengatakan, "Wah murah banget.... " dalam vlognya di channel Youtubenya.  Padahal di sisi lain, jutaan rakyat Indonesia harus berkubang dalam kemiskinan yang parah. Jangankan membeli kaos seharga Rp300 juta, untuk biaya makan sehari-hari pun harus putar otak. 
 
Islam Mengentaskan Kemiskinan
 
Dalam Islam, aspek distribusi merupakan aspek yang diperhatikan oleh negara dalam perekonomiannya. Artinya, negara memastikan betul bahwa harta kekayaan tidak mengendap atau berputar di segelintir orang saja.
 
Namun, begitulah jika negara berlepas tangan terhadap pemerataan distribusi kekayaan di tengah masyarakat. Harusnya negara sebagai pemangku kebijakan memiliki sederet regulasi untuk menyejahterakan rakyatnya, tentu saja dengan pengaturan yang bersumber dari Allah saja.
 
Dalam Islam, kaya miskin merupakan sunatullah. Bukan berarti ketika Islam diterapkan, seluruh masyarakatnya pasti kaya raya. Tidak demikian. Hanya saja Islam akan menciptakan kondisi masyarakat yang sejahtera. Meski miskin, mereka masih bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti sandang, pangan dan papan. Karena negara dalam Islam bertanggung jawab penuh memelihara urusan rakyatnya dengan syariat Islam. 
 
Islam akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi kaum laki-laki. Sebab mereka memiliki kewajiban menafkahi keluarganya. Islam juga memiliki mekanisme kepemilikan yang sesuai syariat Islam, yakni kepemilikan umum, negara, dan individu. Kepemilikan umum adalah hak setiap muslim, haram untuk dikuasai atau diprivatisasi oleh korporasi atau pribadi. Dengan adanya ketentuan itulah, rakyat akan sejahtera. Apalagi negeri ini berkelimpahan sumber daya alam. Sangat cukup untuk memakmurkan penduduk negeri jika saja tak diserahkan pada korporasi asing maupun aseng. 
 
Sungguh, hanya dengan penerapan sistem  Islam sajalah kita akan keluar dari problem kemiskinan seperti saat ini. Berharap pada solusi parsial ala kapitalisme, pengentasan kemiskinan hanyalah mimpi yang takkan pernah menjadi nyata. Negeri ini akan diliputi berkah dan rahmat-Nya. Dengan demikian, umat Islam harus menyatukan tekad dan menyamakan langkah perjuangan demi tegaknya Khilafah islamiah yang akan menjadi institusi penerap syariat Islam kaffah. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google
 
 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Rabu, 27/03/2024 07:22

Palestina Aman, Publik Dibohongi?