Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.781 views

Ibu, Sedih dan Sendu di 'Harimu"

 

Oleh: Sunarti

 "Bukan salah bunda mengandung, salah oleh badan buruk pinta" yang artinya menyesali nasibnya yang malang. Peribahasa ini rasanya begitu lekat dengan kehidupan sekarang. Nasib anak-anak yang diharapkan unggul berprestasi serta berbudi pekerti luhur, beradab dan berakhlak mulia, ternyata jauh dari kata "yang diharapkan" para ibu beserta masyarakat pada umumnya.

Saat ini, generasi penerus bangsa telah terikat dengan kondisi yang memprihatinkan. Berbagai persoalan mendera, silih berganti. Sek bebas, kasus narkoba, bullying, kekerasan remaja, aborsi, dan sederet kasus lain. Sayangnya, kondisi ini seolah adalah fenomena yang alami terjadi. Alasan kemajuan teknologi, kecanggihan anak-anak Gen Z dan lain sebagainya.

Hari ibu yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi para ibu, justru menjadi hari yang menyedihkan, karena kasus-kasus yang menimpa anak-anak mereka.

Fenomena Persoalan Remaja

Hati ibu pastinya teriris ketika menyaksikan kasus-kasus yang menimpa anak-anak mereka. Berbagai persoalan tidak kunjung reda. Semakin hari, semakin meningkat dan bermacam-macam kasus yang menimpa para pemuda ini.

Sebut saja kasus pembunuhan di kalangan anak-anak muda yang sangat menyayat hati. Dalam voi.id disebutkan menurut data Word Health Organization (WHO) pada 2020, setiap tahunnya terjadi 200 ribu pembunuhan di kalangan anak-anak muda usia 12-29 tahun. Dicantumkan di laman tersebut bahwa sebanyak 84 persen kasus melibatkan laki-laki usia muda. WHO menyatakan kekerasan di antara anak muda telah menjadi isu kesehatan fisik, perundungan, kekerasan seksual hingga pembunuhan. Kriminalitas anak muda secara global lebih banyak terjadi di perkotaan.

Laman yang sama juga mengutip pemberitaan dari Sciencedirect.com, Journal a Theory of General Causes of Violent Crime, Mario Coccia seorang peneliti dari Arizona State University, Center for Social Dynamics and Complexity meneliti tingkat kriminalitas di negara maju dan berkembang kurun waktu 1990-2000. Penelitian difokuskan pada kasus pembunuhan di 40 negara dan perampokan di 33 negara.

Selain kasus kekerasan, kasus yang lain juga menimpa anak-anak muda. Laman lain juga memberitakan kasus remaja ini. Seperti Kumparan.com yang mengabarkan bahwa hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 (dilakukan per 5 tahun) mencatat bahwa kurang lebih 2% remaja wanita dan 8% remaja pria dengan usia 15-24 tahun mengaku bahwa mereka sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah.

Duka Ibu Nyata

Dalam Detik.new.com mengabarkan tema dan logo Hari Ibu di tahun 2022, telah dirilis oleh pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) Republik Indonesia. Peringatan Hari Ibu (PHI) di Indonesia yang diperingati pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya, tahun ini mengambil tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Tahun ini peringatan Hari Ibu yang ke-94 tahun sejak tahun 1928. Menunjukkan jika peringatan ini telah lama dilakukan di negeri Ibu Pertiwi. Namun sayangnya, hati Ibu saat ini sedang dalam duka melihat kondisi anak-anaknya.

Bahkan tak hanya anak-anaknya, namun Ibu juga sedang dilanda sakit yang berkepanjangan. Mulai dari susahnya perekonomian, kasus KDRT, kasus pembunuhan, hingga kasus lunturnya naluri seorang ibu yang tega menghilangkan nyawa anak-anak dan suaminya.

Sayangnya berbagai problematika yang menimpa ibu tidak kunjung datang penyelesaiannya yang benar-benar mengeluarkan para ibu dari beratnya persoalan mereka. Meskipun setiap tahunnya diperingati, namun kondisi para ibu tak jauh berbeda dengan kondisi anak-anaknya. Konon peringatan Hari Ibu merupakan tonggak perjuangan perempuan dalam upaya kemerdekaan bangsa dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.

Dituliskan sebuah pemberitaan, Tirto.id, bahwa tahun ini diperingati Hari Ibu dengan mengambil tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju dengan beberapa sub tema, yaitu:

1. Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan

2. Perempuan dan Digital Economy

3. Perempuan dan Kepemimpinan

4. Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya

Dengan melihat sub tema Hari Ibu kali ini secara sekilas nampak jika eksistensi perempuan saat ini sedang di-blow up untuk mengangkat perekonomian dan kesetaraan kaum perempuan. Dan ini semua dikemas dengan apik serta diarusderaskan kepada khalayak agar bisa diterima dengan lapang dada. Bahkan harapannya dijadikan sebagai solusi atas problematika yang terjadi saat ini.

Menelisik Problematika yang tak Kasat Mata

Banyaknya kasus pada anak-anak ibu dan problematika yang menimpa ibu, sebenarnya tidak semata alasan ekonomi, kesetaraan gender, ketidakberdayaan perempuan ataupun pendidikan di negeri ini. Itu semua hanya sebagian dari efek kecil yang ditimbulkan dari sebuah persoalan yang mendasar.

Telah jamak diketahui bahwa saat ini, negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, negeri Zamrud Khatulistiwa atau permata dunia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, juga sumber daya manusia yang sangat potensial adalah negeri yang men-tabbani (mengadopsi) sistem sekular-kapitalis. Yang mana sistem ini berakibat kerusakan di berbagai bidang. Baik itu dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga sistem ketahanan negara.

Kenapa demikian?

Karena tabiat dari sistem sekular-kapitalis ini meninggalkan aturan yang "pakem" (baku) dari Sang Pencipta. Maka seluruh aturan yang diterapkan secara otomatis bisa ditarik ulur sesuai dengan kepentingan orang-orang yang ada di dalamnya, yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan dan wewenang hukum.

Munculnya problem remaja mengenai maraknya kasus sek bebas misalnya, adalah buah kebebasan berperilaku yang dilindungi dengan undang-undang atas nama hak asasi manusia. Maka wajar jika bermunculan anak-anak muda yang seharusnya menjadi generasi tangguh, generasi pengemban dan penentu masa depan, malah menjadi anak-anak yang krisis adab, tak bermoral hingga anak-anak yang tidak jelas kepribadiannya.

Contoh lain adalah peran seorang ibu sebagai pengatur urusan rumah tangga, misalnya. Para ibu saat ini sedang digiring meninggalkan tugas dan kewajiban mereka sebagai ibu, istri, anak dan juga menjadi bagian dari masyarakat. Mereka hendak dibawa menjadi manusia pencetak uang dan tengah-tengah produksi dengan alasan kewirausahaan, peningkatan ekonomi dan lain sebagainya.

Yang berikutnya adalah ketika para ibu digiring ke arah kebebasan dari sebuah ikatan yaitu pernikahan. Mereka dibawa untuk berkarir guna eksistensi diri, eksis juga dalam bidang politik dan teknologi juga menjadi berdaya. Ini menunjukkan arah pengerusakan tabiat seorang ibu yang seharusnya mereka berada di tengah-tengah keluarganya menjadi sosok tauladan bagi anak-anaknya, menjadi pengatur urusan rumah tangga suaminya, istri yang taat dan patuh kepada Rabbnya.

Selain itu, fenomena eksistensi diri menyeret pemikiran para ibu atau perempuan pada umumnya untuk tidak mau terikat dengan pernikahan bahkan tidak lagi mau memiliki anak. Semua digelontorkan musuh-musuh Islam dengan nama hak asasi manusia juga pemberdayaan perempuan. Di sini kompleksnya problem yang menimpa ibu sangatlah memprihatinkan.

Ibu Butuh Solusi Tak Sekadar Diperingati Hari

Berbagai upaya yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam tidak berhenti hanya pada pengrusakan tabiat seorang ibu tapi juga anak-anaknya. Mereka berupaya secara terus-menerus guna keberhasilan propagandanya. Tak hanya sampai di sini, mereka bahkan berusaha sekuat tenaga untuk keberhasilan propagandanya dengan cara memasukkan ide-ide sesat mereka melalui kebijakan negara.

Dengan demikian jika hal ini dibiarkan, maka kerusakan akan terus berlanjut. Tugas kita semua sebagai warga negara yang baik seharusnya tidak sekedar memperingati Hari Ibu semata. Akan tetapi memandang persoalan para ibu beserta anak-anaknya dengan seksama. Persoalan mendasar harus kita ketahui dan pahami. Sehingga kita tidak terlena dengan manisnya agenda-agenda musuh Islam melalui berbagai cara.

Sudah saatnya kita memikirkan persoalan yang terus berlanjut. Bukan lagi memikirkan tambal sulam penyelesaian dari pemikiran yang berasal dari Barat. Kini seharusnya kita memikirkan bagaimana semua persoalan selesai dengan tuntas tanpa muncul lagi masalah lain. Sebagai ingsan yang beriman semestinya kita mengimani apa saja yang Allah berikan. Seluruh persoalan, mulai dari "isah-isaj hingga pemerintah" (urusan rumah hingga pemerintah), Allah telah lemgkapkan solusi di dalam syariatNya. Jika kita belum mengetahui semuanya, sudah sepantasnya kita belajar banyak hal dari aturan-aturan Allah SWT.

Seperti aturan pendidikan, perekonomian, kesehatan dan sederet aturan yang lain. Dalam sistem Islam aturan perekonomian menjadi aturan yang baku, karena dalam penerapannya mempengaruhi berjalannya sistem yang lain.

Perekonomian tidak dikuasai oleh swasta ataupun asing. Akan tetapi dikelola negara berbagai sumber daya alam untuk kesejahteraan warga negaranya. Jadi seorang ibu tidak lagi disibukkan dengan urusan eksistensi diri juga kebutuhan hidup. Mereka akan fokus pada kewajiban mereka menjadi seorang ibu yang merupakan madrasatul ula bagi anak-anaknya.

Demikian pula sistem pendidikan akan difasilitasi oleh negara dengan pendidikan berkarakter yang berbasis pada akidah Islam. Sehingga anak-anak akan terdidik secara adab maupun akhlak yang terpuji.

Sisi lain, penerapan sistem pergaulan juga akan didasarkan pada aturan Allah SWT., bukan pada manusia. Akan ada batasan-batasan dalam pergaulan. Akan ada sanksi pula ketika seseorang melakukan pelanggaran terhadap pergaulan ini. Misal sek bebas, pelakunya akan dihukum sesuai kesalahannya. Karena telah dianggap melakukan dosa besar yaitu zina.

Demikianlah seharusnya kita memandang berbagai persoalan dengan kacamata yang sesuai yaitu dari sudut pandang aturan Allah SWT. Bukan lagi aturan manusia. Sehingga para ibu akan tenang meraih pahala dengan fokus mendidik anak-anaknya serta beribadah. Anak-anak juga akan mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan haknya, yaitu dididik oleh orang tua dan negara menjadi jiwa-jiwa yang tangguh dan bermartabat. Sehingga setiap hari akan menjadi Hari Ibu sekaligus Hari Anak yang benar-benar hidup dalam keridhaan Rabbnya, karena telah patuh terhadap segala aturanNya. Wallahu alam bisawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Tolak Larangan Pejabat hingga ASN Buka Puasa Bersama, PKS: Kebijakan Diskriminatif

Tolak Larangan Pejabat hingga ASN Buka Puasa Bersama, PKS: Kebijakan Diskriminatif

Kamis, 23 Mar 2023 21:15

Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis Motor Dengan Kapal Mulai Kamis

Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis Motor Dengan Kapal Mulai Kamis

Kamis, 23 Mar 2023 18:05

2.000 Tahanan Palestina Hentikan Mogok Makan Setelah Israel Bersedia Penuhi Tuntutan

2.000 Tahanan Palestina Hentikan Mogok Makan Setelah Israel Bersedia Penuhi Tuntutan

Kamis, 23 Mar 2023 18:05

Dmitry Medvedev: Upaya Untuk Tangkap Putin Di Luar Negeri Akan Jadi 'Deklarasi Perang'

Dmitry Medvedev: Upaya Untuk Tangkap Putin Di Luar Negeri Akan Jadi 'Deklarasi Perang'

Kamis, 23 Mar 2023 17:05

Ramadan Di Seluruh Dunia: Jam Puasa Terpanjang Dan Terpendek Tahun 2023

Ramadan Di Seluruh Dunia: Jam Puasa Terpanjang Dan Terpendek Tahun 2023

Kamis, 23 Mar 2023 16:04

Makan Babi Demi Konten, Naudzubillah!

Makan Babi Demi Konten, Naudzubillah!

Rabu, 22 Mar 2023 22:21

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada Kamis 23 Maret 2023

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada Kamis 23 Maret 2023

Rabu, 22 Mar 2023 19:15

13 Orang Tewas Lebih Dari 90 Luka-luka Akibat Gempa Bumi Di Pakistan Dan Afghanistan

13 Orang Tewas Lebih Dari 90 Luka-luka Akibat Gempa Bumi Di Pakistan Dan Afghanistan

Rabu, 22 Mar 2023 15:32

Israel Umumkan Berbagai Larangan Bagi Warga Palestina Masuk Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

Israel Umumkan Berbagai Larangan Bagi Warga Palestina Masuk Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

Rabu, 22 Mar 2023 14:30

Saudi Tetapkan Puasa Ramadhan 1444 H Dimulai Hari Kamis 23 Maret 2023

Saudi Tetapkan Puasa Ramadhan 1444 H Dimulai Hari Kamis 23 Maret 2023

Rabu, 22 Mar 2023 13:39

Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Laporan: Polisi Metropolitan London Secara Institusi Rasis, Misogonis Dan Homofobik

Rabu, 22 Mar 2023 07:23

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

“Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir Kita”

Rabu, 22 Mar 2023 06:36

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Otoritas Palestina Minta ICC Tangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich

Selasa, 21 Mar 2023 21:30

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Mahkamah Agung Saudi Minta Umat Muslim Di Kerajaan Amati Hilal Awal Ramadhan Pada Selasa Malam

Selasa, 21 Mar 2023 21:01

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan Besok, Pantau Hilal Di 124 Lokasi

Selasa, 21 Mar 2023 15:45

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

DPR Setujui Perppu Ciptaker Jadi UU, PKS-Demokrat Menolak

Selasa, 21 Mar 2023 15:00

Doa Masuk Malam Ramadhan

Doa Masuk Malam Ramadhan

Selasa, 21 Mar 2023 11:00

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Afiliasi Al-Qaidah Bebaskan Jurnalis Asal Prancis Yang Mereka Tahan Selama Hampir 2 Tahun

Selasa, 21 Mar 2023 09:46


MUI

Must Read!
X