Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Maret 2013 08:19 wib
15.855 views
Pilihlah Partai dan Pemimpin Munafik, Jika Ingin Kehancuran
Jakarta (voa-islam.com) Mereka tidak pernah bisa jujur, amanah, menjadi tauladan,dan berpihak kepada kebenaran. Karena sifat munafik yang sudah menjadi karakter dasar mereka. Hati mereka sudah rusak dan busuk, karena sifat nifak yang tertanam dalam di lubuk hati mereka.
Betapa sedikitnya rakyat atau umat, yang bisa memahami karakter dan sifatnya penuh dengan kemunafikan itu. Mereka para munafikin selalu berlaku manis mukanya. Bergaul dengan orang-orang Mukmin dan Muslim, dan memperlihatkan jati dirinya sebagai orang-orang yang cinta kepada kebenaran. Tetapi, sejatinya mereka sangat memusuhi Islam, kebenaran, dan segala kemuliaan.
Laku dusta, menipu, dan janji-janji palsu, suka tebar pesona (tp-tp), guna mengelabuhi rakyat dan umat, sudah menjadi karakter dasar mereka. Namun, para munafikin itu sangat ahli membungkus segala perbuatan yang penuh dengan kemunafikan itu, serta seakan menjadi indah belaka.
Berlaku korup, tamak, rakus, menumpuk-numpuk harta dengan cara tidak halal, sangat ambisius, mengejar jabatan dan kekuasaan, hanya sekadar memenuhi hawa nafsu, dan bukan dalam rangka menegakkan kebenaran dan membela kemuliaan kebenaran Islam. Tetapi, para munafikin itu, memberi pembenaran dengan dalil dan ayat, seakan-akan yang dilakukan itu, bisa menjadi sangat logis, dan masuk akal.
Satu-satunya keahlian para munafikin berlaku dusta dan menipu. Perbuatan dusta dan suka menipu itu, mereka kemas dengan berbagai alibi, yang membuat rakyat dan umat, tertipu dengan cara-cara yang mereka lakukan. Betapa rakyat dan umat ini, tak pernah bisa memahami jati diri para munafikin, dan berulangkali menjadi korban para munafikin.
Apalagi, saat menjelang akan berlangsungnya peristiwa politik, lima tahuhan sekali, para munafikin itu, dan dukungan para ahli dan media, bisa menyulap jati dirinya menjadi sosok manusia, yang bersih, jujur, amanah, dan selalu memperhatikan kebenaran, kejujuran, dan berpihak kepada kebenaran dan rakyat dan umat. Rakyat digiring dengan berbagai opini yang dibuat para munafikin itu, dan terus menjerumuskan rakyat dan umat ke jurang kehancuran.
Indonesia selama lebih satu abad dipimpin para munafikin yang sebenarnya menjadi perpanjangan tangan para musuh-musuh Allah, Rasul dan Mukmin. Jika sekarang ini Indonesia menjadi bangkrut, dan dikuasai kafir asing, baik sumber dan alamnya, ekonominya, politiknya yang membebek kepada musuh-musuh Allah, Rasul, dan Mukmin, karena memang negeri ini dikuasai dan dibawah kendali para munafikin.
Para munafikin yang sudah menguasai Indonesia itu, pasti akan berbuat apa saja, demi kemuliaan dan kemegahan orang-orang kafir, dan yang menjadi musuh Allah, Rasul dan Mukmin. Mereka tidak pernah membiarkan sedetikpun, terutama bagi Mukmin akan mendapatkan kesenangan, kebahagiaan, dan menegakkan agamanya.
Karena itu, diantara ciri-ciri orang-orang munafik itu, seperti yang sangat lazim, seperti :
Pertama, Gembira dengan musibah yang menimpa kaum Mukminin, dan bersedih dengan kemenangan Mukminin.
Seperti dikatakan oleh Allah Ta'ala dalam firmannya, yang menggambarkan betapa kebencian orang-orang munafik terhadap Mukmin.
"Dan jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan". (QS : At-Taubah : 120)
Betapa kebencian orangn-orang munafik terhadap kauam Mukminin. Sepanjang sejarah. Sejak dakwah pertama Rasulullah Shallahu Alaihi wassalam, kebencian mereka sudah sangat nampak dengan terbuka.
Mereka meneriakkan permusuhan itu dengan suara yang paling lantang dan paling kuat daripada teriakkan orang-orang sebelum mereka. Diantara mereka mereka yang mendengar bahwa kaum Mukminin memperoleh kemenangan dalam jihad, memperoleh kemajuan dalam dakwah kepada Allah, seperti dalam membangun masjid, markas dakwah, pusat-pusat kajian ilmu pengetahuan dan dakwah, dukungan masyarakat, maka wajah mereka menampakkan muka yang sangat masam.
Kedua, Menyeru kemunkaran dan mencegah kebaikan (ma'ruf).
Seperti digambarkan oleh Allah Ta'ala, bagaimana sejatinya orang-orang munafik itu, yang selalu berkubang dengan kemunkaran dan menolak kebaikan. Betapapun mereka akan menampakkan seakan mencintai kebenaran.
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama. Mereka menyuruh membuar yang munkar, dan melarang berbuat ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka lupa kepada Allah, maka Allahpun melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang yang fasik". (QS : At-Taubah : 67)
Melakukan perbuatan yang ma'ruf (baik) dan menyeru kepada kebaikan adalah perbuatan yang dibenci oleh orang-orang munafik dan menyulut kemarahan mereka. Karena tindakan itu berarti menegakkan Islam. Selamanya mereka tidak menghendaki itu terjadi. Semua orang munafik itu, hanya menyeru kepada perbuatan munkar (jahat).
Mereka menyeru perbuatan syirik kepada Allah dan beribadah kepada selain-Nya. Orang-orang munafik juga menakut-nakuti orang-orang Mukmin yang ingin menegakkan agama Allah. Dengan berbagai cara yang sangat keji. Mereka berusaha menebarkan hal-hal yang sangat menjijikkan kepada kaum Mukminin.
Ketiga, mendirikan organisasi, partai dan pusat-pusat kegiatan kekufuran serta menutup jalan menuju Allah serta upaya memecah belah kaum Muslimin.
Betapa dewasa ini, sedikit sekali orang yang menyadari akan kecenderungan sifat ini. Banyak orang munafik telah berhasil mendirikan organisasi, partai politik, pusat-pusat kajian, dan lembaga yang tujuan hanya menjadi sarana (wasilah) dan membawa misi permusuhan dengan segala bentuk kebhatilan yang diarahkan menghancurkan kaum Muslimin.
Mereka menyampaikan propagandis dan kedustaan kepada rakyat dan kaum Muslimin. Dengan cara itu mereka bermaksud menghancurkan kaum Muslimin. Membuat kaum Muslimin bercerai-berai, saling bermusuhan, dan akhirnya mereka menjadi sangat lemah, dan akan dengan mudah dikuasai oleh orang-orang kafir, yang menjadi majikan orang-orang munafik.
Orang-orang munafik yang menjadi kaki tangan orang-orang kafir dengan dukungan dana yang tidak terbatas, menggerakkan seluruh kemampuan dan kekuatannya bertujuan menghancurkan orang-orang Mukmin. Mereka tidak ingin orang-orang Mukmin kuat dan menang.
Adanya organisasi, partai politik, pusat-pusat kajian, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan media kristen dan sekuler, tidak lain alat orang kafir, semua itu hanya alat rekayasa dan tipu muslihat, dan kedustaan, serta menyebarkan permusuhan diantara kaum Muslimin. Dengan cara-cara itu berusaha menghancurkan kaum Muslimin.
"Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang Mukmin), untuk kekafirran dan untuk memecah belah antara orangn-orang Mukminserta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, "Kami tidak menghendaki selain kebaikan, Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta(dalam sumpahnya). (QS : At-Taubah : 9)
Langkah-langkah mereka lakukan tidak hanya berhenti dalam kekufuran atau menebarkan keburukan dan mematai-matai rahasia kaum Muslimin saja.Bahkan, upaya mereka hingga memecah belah kaum Muslimin, baik dengan menggunakan cara memicu perpecahan yang radikal maupun dengan cara politik adu-domba. Membuat permusuhan diantnara kelompok-kelompok kaum Muslimin.
Betapa buruknya kaum Munafik yang ada, dan mereka tidak pernah ridha terhadap keadaan kaum Muslimin yang ada, dan pasti akan membuat rekayasa menghancurkan secara sistematif. Melalui organisasi, partai politik, pusat-pusat kajian dan medai massa, tujuan mengarahkan kaum Muslimin meninggalkan agama mereka.
Orang-orang manufik yang menguasai organisasi, partai politik, pusat-pusat kajian, dan pemerintahan, akhirnya hanya akan membawa kehancuran belaka. Semua sudah dibuktikan dengn sangat faktual empirik. Selama kurun waktu yang panjang, termasuk di Indonesia. Wallahu'alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!