Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.104 views

Siapa Penegak Ideologi Pancasila Sejati di Indonesia?

Jakarta (voa-islam.com) Sesudah meninggalnya Ketua MPR Taufiq Kiemas,siapa yang akan melanjutkan cita-cita menegakkan ideologi Panasila? Suami Megawati ini seperti menjadi "milestone" (tonggak) bagi penegakkan ideologi Pancasila di Indonesia.

Meninggalnya Taufiq Kiemas membuat Indonesia kehilangan sosok yang sangat kuat "obsesinya" menjadikan Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Taufiq tak pernah lelah, selalu mengemukakan pandangannya tentang pentingnya "empat pilar" negara yaitu, Pancasila,UUD '445, Kebinekhaan, dan NKRI.

Tetapi, sejatinya sepanjang sejarah, sejak Pancasila lahir 1 Juni 1945, Pancasila yang akhirnya menjadi ideologi negara, kenyataannya tak pernah ada yang mempraktekan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Justru mereka yang selalu berbicara tentang perlunya penegakkan ideologi Pancasila, mereka lah yang mengkhianati Pancasila.

Soekarno yang menjadi "founding fathers" Pancasila,menyimpangkan Pancasila. Soekarno lebih condong kepada sosialisme atau komunisme. Paham yang diajarkan oleh Soekarno tentang Marhaeinisme (Kerakyatan), hakikatnya adalah paham sosialisme dan komunisme.

Dalam praktek politiknya Soekarno terus bergeser, dan semakin mendekat kepada PKI. Soekarno lah yang merumuskan doktrin Pancasila menjadi ekasila yaitu "Gotong Royong". Ujung dari politik Soekarno itu, Indonesia berkiblat ke negara raksasa komunis Soviet dan RRT (China).

Kemudian, ujung dari politik Soekarno yang sudah mengkhianati Pancasila itu, kemudian terjadinya pemberontakan PKI, di tahun l965, karena Soekarno memberikan keleluasaan kepada PKI di Indonesia menguasai infrastruktur negara, termasuk jaringan militer, dan PKI berani melakukan makar. Semua itu tidak dapat dipisahkan andil dari Soekarno.

Bagi kaum Muslim di Indonesia tindakan Soekarno yang patut di ingat, yaitu mengelurakan dekrit yang mengembalikan UUD'45 dan Pancasila sebagai dasar negara, dan membubarkan Partai Masyumi, yang berjuang keras di konstituante (parlemen) menjadikan Islam sebagai dasar negara. Sesudah membubarkan Masyumi, Soekarno memenjarakan tokoh-tokoh Masyumi.

Pemimpin Partai Masyumi, Mohamad Natsir yang menyampaikan pidatonya di konstituante dengan sangat gamblang, ketika membela Islam sebagai dasar negara, mengatakan, bahwa Pancasila itu, tak  lain ideologi "la diniyah" (ideologi sekuler).

Jadi Islam dan Pancasila itu, sebuah paradok, yang tak mungkin dapat bersatu. Islam diciptakan oleh Allah Rabbul Alamin,sedangkan Pancasila sebagai doktrin dan ideologi diciptakan oleh manusia.

Di era Soeharto tak berbeda dengan Soekarno. Soeharto yang ingin menjadikan Pancasila sebagai "way of life", sejatinya tak  pernah mempraktekkan Pancasila dalam segala aspek kehidupan. Pancasila hanya digunakan alat menghantam dan menghancurkan lawan-lawan politik Soeharto. Terutama umat Islam.

Selama pemerintahan Soeharto fihak yang paling menjadi korban kekejaman Soeharto adalah umat Islam. Umat Islam dan Islam menjadi sasaran yang tanpa henti  di masa pemerintahan Soeharto. Soeharto menggunakan operator tokoh-tokoh militer dari Kristen dan Katolik menghancurkan Umat Islam dan Islam. Seperti Jenderal Maraden Panggabean, Jenderal Benny Murdani, dan Laksamana Soedomo.

Dengan menggunakan alat Kopkamtib  (KomandoOperasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), umat Islam selalu dipojokkan diberikan stigma oleh Soeharto sebagai kelompok yang melakukan makar, termasuk lahirnya gerakan Komando Jihad (Komji).

Di era Soeharto Pancasila hanyalah kedok, dan praktek politik, ekonomi, dan keamanan, Seoharto sejatinya hanyalah "pio" bagi Barat di Indonesia. Soeharto hanyalah alat bagi kepentingan Barat di Indonesia. Soeharto bukanlah seorang nasionalis tulen, tetapi hanya kaki tangan Barat yang sedang menancapkan kukunya di Indoensia.

Semua terbukti bagaimana Indonesia dalam menjalankan kebijakan ekonomi, lebih cenderung kepada sistem  kapitalis. Indonesia masuk perangkap IMF, dan berakhir dengan bencana dan meninggalkan utang luar negeri yang mendapai $ 150 miliar dolar. Kemudian, pemerintahan Soeharto berakhir dengan bencana dan kehancuran.

Di  era SBY yang menjalankan roda pemerintahannya, masuk lebih jauh lagi, terutama  kepentingan kapitalis dalam segala aspek kehidupan. Tak yang bersisa. Semua sudah benar-benar masuk dalam jebakan sistem kufur demokrasi liberal yang sangat menghancurkan.

Ekonomi, politik, budaya, dan sosial, serta agama, semuanya sudah masuk dalam perangkap jebakan demokrasi liberal. Kehidupan rakyat, terutma dalam aspek agama (Islam) luluh lantak, akibat dampak sistem dajjal demokrasi liberal itu.

Jadi tidak ada satupun di Indonesia yang benar-benar mempraktekkan Pancasila. Pancasila hanyalah alat yang digunakan mengebiri dan menghancurkan Islam dan Umat Islam oleh kalangan sekuler dan nasionalis. Sampai hari ini. Mereka yang selalu berteriak ingin menegakkan ideologi Pancasila, tak  sekumpulan gerakan yang bertujuan ingin menghancurkan Islam di Indonesia.

Maka, ditengah banyak kritikan soal konsep Empat Pilar Kebangsaan, Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra justru sama sekali tidak mempersoalkan konsep yang pernah digagas oleh Ketua MPR, almarhum Taufiq Kiemas.

"Itu bukan suatu teori. Itu suatu pemahaman, bagaimana seorang pemimpin berusaha meyakinkan untuk bangsanya, rakyatnya, bahwa ada prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dan di masa depan," papar Yusril, Minggu (9/6/2013) malam.

Menurutnya, konsep yang dimaksud oleh almarhum Taufiq Kiemas, bukan merupakan istilah dalam teori akademik Ilmu Hukum Tata Negara, melainkan suatu pemahaman politik belaka, yang bertujuan untuk mengingat dasar dan pedoman yang dijadikan acuan bagi masyarakat.

"Hal semacam itu, sebenarnya sudah sering terjadi sepanjang sejarah. Pada masa lalu, misalnya ada, UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Kerakyatan, Kepribadian Indonesia, (Manipol Usdek). Zaman Pak Harto juga Pancasila dan UUD 45," beber Yusril.

Jadi tidak ada yang sungguh-sungguh menegakkan Pancasila. Siapapun mereka. Mereka yang ingin menegakkan Pancasila itu, tak lain, mereka yang sangat menolak dan paranoid terhadap Islam di Indonesia. Mereka ingin menghapus, mengeleminir, dan melemahkan Islam dan umat Islam dari bumi Indonesia.

Mereka para minoritas dan anak tiri Yahudi yang sekarang ini terus menggunakan kedok Pancasila, dan menjadi pahlawan atau berlagak Pancasialis, sejatinya mereka itu para pengkhianat. Wallahu'alam.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Opini Redaksi lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X