Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2013 07:11 wib
11.549 views
Jamaah Ikhwanul Muslimin : Menyerukan Jum'at Sebagai Hari Kemarahan
Cairo (voa-islam.com) Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir dan Muslim seluruh dunia melakukan aksi protes hari Jum'at ini, sebagai hari : Kemarahan.
Melakukan protes atas kebiadan militer yang melakukan pembantaian atas aksi damai yang dilakukan kelompok pendukung Mursi.
Menurut laporan dari pejabat Ikhwan, Jihad al-Hadad, sekurang-kurangnya 3.000 pendukung Presiden Mohamad Mursi gugur, dan lebih 15.000 orang mengalami luka-luka. Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah Mesir, semenjak merdeka, termasuk korban perang antara Arab-Israel, tahun l967.
Militer Mesir benar-benar seperti makhluk "idiot" yang melakukan pembantaian rakyat sipil, tanpa senjata dengan dingin, serta tanpa belas kasihan. Sementara itu, militer Mesir bersikap kasih sayang terhadap penjajah Inggris, Amerika Serikat dan Zionis-Israel.
Kebiadaban militer Mesir sangat sempurna, bukan hanya membantai rakyat Mesir, tetapi juga membakar masjid Rabi'a al-Adawiyah, menghancurkan rumah sakit darurat yang merawat para korban, dan bahkan militer yang sangat keji itu juga membakar jenazah korban yang masih memegang mush'af.
Bagaimana militer yang hidupnya dari uang rakyat, kemudian menggunakannya untuk melakukan pembantaian terhadap rakyatnya sendiri?
Sepanjang sejarahnya militer di manapun selalu menjadi "budak" kaum sekuler dan asing yang menguasai dan menjajah negerinya. Karena itu, militer tak pernah dapat membuat rakyat negerinya makmur dan sejahtera. Karena mereka hanya menjadi penjaga kepentingan asing.
Seperti di Turki yang menjadikan sekulerisme sebagai ideologi negara, selama pemerintahan militer yang menggunakan doktrin ideologi Kemal At-Turk, rakyatnya tak pernah mengalami kehidupan yang lebih baik, secara sosial dan ekonomi.
Turki menjadi bangkrut. Rakyatnya terbelakang dan miskin. Kemudian, baru terjadi perubahan, ketika Turki dibawah Parta AKP (Partai Keadilan dan Pembanungan), dan sekarang Turki memiliki standar hidup seperti negara Eropa lainnya, dan income perkapitanya sudah diatas $ 10.000 dolar.
Kemudian, Erdogan menempatkan militer hanya sebagai penjaga keamanan nasional, dan tidak membolehkan militer terlibat dalam politik.
Langkah mengakhiri campur tangan militer dalam politik membuat Turki lebih baik. Negara dikelola oleh orang-orang sipil yang lebih profesional, dan bertanggung-jawab.
Mesir selama beberapa dekade negaranya dikendalikan oleh militer yang menjadi "budak" Amerika Serikat dan Zionis-Israel. Karena itu, mereka, terutama para jenderalnya tak pernah peduli dengan nasib rakyatnya. Dibiarkan miskin dan terbelakang. Hidup mereka hanya tergantung kepada bantuan Amerika dan Israel. Hanya segelintir jenderal dan kroni-kroninya yang menjadi kaya raya. Tetapi, mayoritas rakyatnya menjadi "gembel".
Usaha-usaha Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir yang ingin mengakhiri dominasi militer itu, akhirnya menemui kegagalan dan dihancurkan secara biadab dengan menggunakan senjata. Ini adalah harga yang harus dibayar mahal oleh Jamaah Ikhwan yang didirikan oleh Hasan al-Banna, sejak tahun l928.
Pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir itu, tidak akan mengakhiri usaha-usaha yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwan melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih beradab dan Islami di Mesir. Mereka akan terus berjuang dengan sabar dan ikhlas. Ini akan memasuki fase perjuangan baru bagi Ikhwan. Seperti yang dialami oleh Hamas di Palestina dalam menghadapi Zionis-Israel.
Maka, Jamaah Ikhwanul Muslimin menyerukan kepada para pendukungnya dan muslim di dunia berpartisipasi dalam 'Hari Kemarahan' di ibukota, Kairo.
"Unjuk rasa anti-kudeta hari ini akan berangkat dari semua masjid Kairo dan menuju Ramsis setelah shalat sebagai 'Jumat Kemarahan'," kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Jihad el-Haddad menulis di akun Twitter-nya.
Hari Jum'at ini akan dimulai penguburan secara massal mereka yang gugur akibat kebiadaban militer Mesir. Mereka yang gugur akan dikuburkan secara massal.
Semoga, mereka yang gugur oleh kebiadaban rezim militer dicatat sebagai syuhada. Seperti yang menjadi cita-cita setiap kader dan anggota Jamaah Ikhwan, yang menjadikan mati syahid sebagai cita-cita tertinggi mereka.
Ya Rabb ..
Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Pemilik Semua Kehidupan,
Wahai Yang Menghidupkan dan Mematikan makhluknya,
Engkaulah Yang Maha Pengasih dari yang pengasih,
Wahai yang memiliki begitu banyak kebaikan,
Wahai pemilik kebaikan yang tak pernah terputus,
Wahai Yang tak terhitung nikmat-Nya oleh seorangpun,
Kami memohon kepada-Mu dari apa-apa yang telah Engkau tetapkan pada Diri-Mu dengan Rahmat-Mu dan dari apa yang tersimpan arus karunia-Mu, dan apa yang tersimpan dalam keghaiban-Mu,
Jadikanlah sauadara-saudaraku yang gugur di Mesir itu, mendapatkan kemuliaan disisi-Mu, kumpulkan mereka bersama para syuhada, shalihin, dan maafkanlah, serta tolonglah mereka dari manusia-manusia zalim .... Amin.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!