Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Oktober 2014 07:33 wib
12.369 views
Khaled Mishal Menyerukan Jihad Kepada Muslim Untuk Menyelamatkan al-Aqsha
DOHA (voa-islam.com) - Masjidil Aqsha yang terletak di Jerusalem, benar-benar dalam ancaman bahaya. Rezim Zionis-Israel telah melarang Muslim Palestina yang ada di Tepi Barat dan wilayah lainnya, masuk ke tampat suci ketiga Umat Islam, kecuali hanya yang diizinkan para militan Yahudi.
Berminggu-minggu, sudah terjadi kekacauan yang bersifat massal, di Jerusalem, dan Masjidil Aqsha. Pasukan keamanan IDF (Israeli Defend Forces) dan polisi Israel, terus menembakan gas air mata, dan bahkan menggunakan peluru tajam, menghalau para pemuda yang protes atas tindakan kaum ekstrimis Yahudi yang masuk al-Aqsha.
Jumlah korban dari Muslim Palestina tidak sedikit. Bentrokan antara Muslim Palestina dengan pasukan Zionis berlangsung setiap hari. Semua Muslim di Palestina, mereka bergegas melawan pasukan pendudukan Zionis, yang melarang Muslim Palestina masuk ke Masjidil Aqsha. Tak kurang, Gerakan Hamas, di Tepi Barat, ribuan pendukungnya melakukan aksi protes atas rencana jahat Zionis.
Menurut pemimpin Hamas, Mahmud Zahar, tindakan Zionis-Israel yang ingin menghancurkan Masjidil al-Aqsha itu, dipicu kegagalan mereka dalam perang di Gaza yang ingin menghancurkan Hamas. Ternyata mereka tidak mampu mengalahkan Hamas dan pejuang Brigade al-Qassam. Sehingga, mereka harus melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang.
Zionis-Israel, juga semakin marah, akibat posisi yang semakin terdesak, ketika PBB dan Negara-Negara Uni Eropa, termasuk Inggris, menyetujui berdirinya negara Palestina. Ini seperti sebuah 'petir' di siang bolong. Di mana lahirnya negara Yahudi, di Palestina tahun l948, dibidani oleh Inggris, tapi Inggris sekarang mendukung negara Palestina.
Dibagian lain, Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mishal, menyerukan umat Islam se-dunia untuk membela dan melindungi Masjid Al-Aqsa, di mana rezim Zionis-Israel sedang mencoba menguasai tempat suci al-Aqsha yang menjadi tempat lahirnya Gerakan Intifada Palestina, tahun 2000.
Situs berita online Felesteen yang mengutip pernyataan Mishal, yang berbicara di ibukota Qatar Doha, mengatakan, "Saya menyerukan bangsa-bangsa Muslim mengumandangkan kemarah demi menyelamatkan dan melindungi Masjid Al-Aqsa. Saya mengucapkan selamat dan salut kepada Muslim-Muslimah Palestina, serta Mujahidin yang melakukan berbagai aksi menentang pendudukan Al-Aqsa, dan secara gigih menghadapi musuh Zionis dalam membela Al-Aqsa", ucap Mishal.
Mishal menambahkan bahwa, "Kami meminta semua Muslim di manapun, membela Yerusalem dan Al-Aqsa, dan kami mendesak semua warga Palestina, di dalam negeri untuk segera pergi ke Al-Aqsa mempertahankannya", tambah Mishal.
Menurut situs berita Faleesten, Mishaal mengatakan bahwa pemerintah Israel, sekarang mengambil keuntungan dari keasyikan para para pemimpin Arab yang terlibat dalam konflik regional, terutama di Suriah dan Irak, sehingga mengakibatkan kurangnya perhatian mereka terhadap kejahatna Zionis atas Al-Aqsa.
"Kami menyerukan kepada bangsa-bangsa Muslim untuk mengirim pesan kemarahan yang keras kepada dunia, bahwa rakyat Palestina dan bangsa Arab dan Muslim tidak akan diam dalam menghadapi kejahatan Israel ini".
Mengenai potensi akan pecahnya perang baru antara Palestina-Israel, Mishal menjawab bahwa, "Tak seorang pun ingin perang, tapi itu hak kami untuk melawan dan melindungi hak-hak kita", tegas Mishal. Mishal menambahkan, "Perlawanan adalah satu-satunya cara untuk menangani berbagai masalah kami".
Dalam perjuangan melawan Zionis-Israel itu, Mishal mengatakan, "Kami telah menolak selama seratus tahun dan akan terus menolak".
Mishal menambahkan, "Al-Aqsa akan selalu mendorong kita menjadi syuhada', dan siapa saja yang dapat membawa senjata di wilayah tersebut harus pergi, dan mempertahankannya, karena ini adalah makna sebenarnya dari jihad".
Tak ada jalan yang layak menghadapi Zionis-Israel, kecuali dengan senjata dan jihad. Berulangkali bangsa dan Muslim melakukan perundingan dengan Zionis-Israel, selalu berujung dengan pengkhianatan, dan tidak ada satupun hasil perjanjian yang dilaksanakan oleh Zionis.
Mereka akan terus membunuhi Muslim Palestina, dan berbagai bentuk kejahatan yang merusak dan menghancurkan kehidupan. Sampai Muslim mengalahkan mereka.
Seperti dalam hadist dikatakan, tidak akan datang hari Kiamat, sampai Muslim mengalahkan Yahudi di Palestina. Marilah bergegas berjihad melawan Zionis di Palestina. Zionis pasti akan dikalahkan oleh orang-orang Mukmin. Sepeti yang pernah terjadi sebelumnya. Generasi Shalahuddin al-Ayubi, pasti akan datang menyelamatkan al-Aqsha. Wallahu'alam.
mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!