Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Desember 2014 07:42 wib
8.755 views
Kongres Partai AKP Turki dan Perjuangan Hamas di Palestina
JAKARTA (voa-islam.com) - Di mana pun, di muka bumi ini, belum pernah ada partai yang melakukan kongres atau muktamar mengundang Hamas. Kebanyakan partai di negeri-negeri Muslim memilih tidak menjalin hubungan dengan Hamas.
Umumnya partai-partai politik di manapun, pasti mengikuti ‘induk semangnya’ Zionis-Israel dan AS. Sesuai dengan arahan ‘induk semangnya’, mereka pasti memberikan lebel, cap, atau apapun, bahwa Hamas itu ‘teroris’ yang berbahaya.
Partai-partai politik di manapun yang menganut sistem sekuler, pasti berkiblat ke negara induknya yang menjadi ‘bos’ mereka, yaitu Zionis-Israel dan AS, dan tidak akan pernah berani menjalin hubungan dalam bentuk apapun dengan Hamas.
Karena Hamas sudah diberi ‘lebel dan stempel’ oleh Zionis-Israel dan AS, sebagai teroris. Mereka tidak akan berani menanggung resiko bermusuhan dengan Zionis-Israel dan AS.
Sistem sekuler dan liberal yang ada di dunia, hanyalah sebuah ‘jebakan’ dari Zionis-Israel yang bertujuan memperbudak umat manusia. Tidak mungkin akan memberikan kehidupan yang lebih baik dan kebebasan sejati. Semua tujuannya hanya satu, yaitu melakukan perbudakan.
Seperti fenomena yang terjadi di seluruh dunia sekarang ini. Di mana pun sistem sekuler dan liberal itu, bersifat dan berbentuk oligarki. Sekelompok kecil orang yang sangat berkuasa dan dengan dukungan pemilik modal, memperbudak mayoritas rakyat.
Di AS negeri yang menganut sistem sekuler dan liberal, hanya dikuasai oleh 2 persen 'bos' yang bercokol di Wall Street, sedangkan 98 persen menjadi buruh dan budak pemilik modal, yaitu segelintir ‘Zionis’ dengan aktifitas yang mengusai bidang ekonomi, politik, militer dan budaya.
Semuanya dimuka bumi ini dikendalikan melalui pusat-pusat kekuasaan di berbagai kota dunia. Gedung Putih (Washington), Downing Street (London), Berlin, Paris, Moskow, semua pusat kekuasaan yang ada, hanyalah menjadi kantor jaringan kekuatan Zionis global.
Inilah yang perlu dimengerti oleh umat manusia di seluruh dunia, bahwa mereka diperbudak segelintir orang yang sangat berkuasa, tapi kekuasaan mereka tidak nampak yang disebut ‘the invisible hand’.
Tokoh-tokoh yang ada, seperti Barack Obama, David Cameron, Angela Merkel, Hollande, dan Putin, sejatinya mereka itu hanyalah boneka dari ‘the invisible hand’. Mereka bukan penguasa sejati.
Jadi tak aneh bagi kita, kalau beberapa waktu lalu, delegasi Hamas datang ke Jakarta, dan bertemu dengan DPR, bertujuan ingin membuka kantor di Jakarta, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Maruti, langsung menolaknya.
Termasuk pemerintahan atau kekuasaan yang dipimpin Jokowi, hanyalah menjadi ‘budak’ kepentingan Zionis-Israel dan AS. Pernyataan dukungan kepada perjuangan bangsa Palestina dari Indonesia hanyalah basa-basi dan palsu.
Karena itu, Indonesia tidak berani mengambil resiko mendukung Hamas, dan mengizinkan membuka kantor di Jakarta. Kalau Jakarta memberikan izin Hamas membuka kantor di Jakarta, pasti bertabrakan dengan kepentingan Zionis-Israel dan AS.
Barangkali di muka ini hanyalah satu-satunya Partai AKP (Keadilan dan Pembangunan) di Turki, yang berani mengucapkan ‘ahlan wa sahlan bi hudurikukm’ kepada Hamas. Menyambut Hamas dengan tulus dan menghormati perjuangannya.
Padahal, Turki negara sekuler, bukan negara agama, yang mengakui Islam dalam konstitusinya menjadi agama negara, atau negara yang menganut sistem ketuhanan, seperti Indonesia yang menganut Pancasila.
Ini sangat anomali diantara negara-negara di dunia. Turki sangat berbeda sacara ekstrim dibandingkan dengan negara lainnya, termasuk negara-negara Arab, yang masih satu suadara dengan bangsa Palestina, tapi mereka justru mengkuti jejak langkah Zionis-Israel dan AS, berusaha menggilas Hamas dan membiarkan bangsa Palestina dicabik-cabik oleh kekuatan ‘dajjal’ Zionis dan AS.
Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan tidak pernah menyembunyikan hubungannya dengan Hamas.
Erdogan secara terbuka menyambut dengan hangat tokoh-tokoh Hamas, seperti Ismael Haniyah, Khaled Misy’al, Mahmud al-Zahar, dan lainnya, secara tulus. Tidak takut menghadapi resiko akibat hubungannya dengan Hamas dan tokoh-tokohnya.
Turki dibawah AKP dan Erdogan menyambut hangat para pemimpin Hamas di Istana, kantor perdana menteri, dan kantor pusat AKP di Ankara. Adakah partai politik dan pemimpin politik di muka bumi ini seperti AKP dan Erdogan?
Rata-rata pemimpin partai di dunia ini, hanyalah menjadi ‘budak’ Zionis dan AS, dan tidak bisa bersikap bebas, dan berani menunjukan dukungan kepada perjuangan bangsa Palestina.
Rakyat Turki, AKP, dan Erdogan secara total mendukung perjuangan Hamas, sebagai gerakan pembebasan tanah air Palestina, bukan sebagi teroris. Menempatkan Hamas secara terhormat, dan memberikan apa saja, yang diperlukan oleh Hamas dan rakyat Palestina dalam rangka mewujudkan cita-cita mereka menjadi negara yang berdaulat. Itulah rakyat Turki, AKP, dan Erdogan.
Erdogan yang menjadi pemimpin AKP, dan sangat fasih membaca al-Qur’an dengan suara yang indah itu, berani berhadapan dengan musuh umat manusia, yaitu Zionis. Sangat berbeda dengan kebanyakan tokoh dunia, yang hanya mengekor kepada Zionis.
Beberapa hari yang lalu, Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al menghadiri Kongres Partai AKP di Konya (Istambul). Misy’al mengatakan, "Untuk orang-orang Konya, tahu bahwa Konya kuat, Turki kuat, Jerusalem yang kuat, itu berarti Palestina yang kuat. Di jalan menuju kemenangan, Allah beserta kita seperti Dia (Allah) dengan anda. Turki yang demokratis, Turki stabil, dan Turki yang siap untuk berdiri di fihak bangsa Palestina, ini merupakan sumber kekuatan bagi semua Muslim di dunia", ujar Misy’al.
Kongres yang diselenggarakan oleh Partai AK di Konya diawali dengan takbir yang gemuruh dari peserta kongres, mereka menyambut takbir yang dikumandangkan oleh Khalid Misy’al, "Allahu Akbaar. Semoga Allah memberkati perjuangan anda semua", ungkap Misy’al membalas takbir dari peserta Kongres AKP.
Meshal mulai pidatonya dengan basmalah, yang merupakan awal dari semua doa Muslim, dan mengucapkan selamat kepada Perdana Ahmet Davutoglu dan anggota kabinetnya.
Misy’al mengucapkan rasa terima kasihnya untuk berada di Turki. Kemudian, Misy’al melanjutkan, "Hallo Konya”, Misy’al menyapa peserta Kongres. Konya adalah kota pahlawan, di mana pemimpin dilahirkan di kota ini.
Dari Palestina yang telah memberikan Isra’ Miraj, dan kami memberikan salam kepada anda. Muslimah Jerusalem, orang-orang tua, dan anak-anak yang melindungi Masjid Al Aqsha memberikan salam mereka kepada anda”, ujar Misy’al.
Jerusalem adalah kiblat pertama bagi umat Islam, dan pada tahun 1980, ketika Jerusalem diduduki oleh Israel, rakyat Konya telah berjuang turun ke jalan-jalan Jerusalem untuk mempertahankannya.
Misy’al, mengenang saat itu, ia mengatakan, "Perlawanan dan perdamaian yang merupakan simbol dari Gaza. Gaza terus berjuang agar embargo Zionis dicabut yang telah menghancurkan kehidupan kami. Semoga Allah mengasihi Turki dan para syuhada, semoga Allah mengasihani para syuhada Palestina dan para syuhada ummat Islam”, tegas Khalid Misy’al.
"Kami berharap Turki akan menyelamatkan Palestina dan Jerusalem di masa depan.Turki telah mellindungi Jerusalem, Al -Aqsa dan Palestina selama berabad-abad di masa lalu”, tambah Misy’al.
Menanggapi pernyataan Khalid Misy’al peserta Kongres AKP bertepuk tangan dan takbir bergemuruh, menyambut pernyataan Khalid Misy’al. "Meskipun saya tidak mengerti apa yang anda katakan, saya mengerti hatim anda dengan sangat baik".
Bendera Turki menjadi 'simbol melindungi dunia yang tertindas. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa bendera Turki telah menjadi simbol yang melindungi rakyat tertindas di seluruh dunia serta tanda kemerdekaan Turki.
"Di seluruh dunia, bendera merah dan bulat sabit ini akan terbang bersama bangsa Palestina, membebaskan Suriah dan semua bangsa tertindas lainnya," katanya kepada peserta kongres Partai AKP.
Perdana Menteri Turki Dovutoglu menambahkan bahwa Turki menganggap Palestina sebagai tanah suci bangsa Turki,tegasnya. Begitu mulianya Muslim dan pemimpin Turki. Barrakallahu fikum. Wallahu’alam.
mashadi1211@gmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!