Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Maret 2015 10:32 wib
30.802 views
Kapitalisme Global Memerangi Bangkitnya Kekuatan Kaum Islamis di Arab
ISTAMBUL (voa-islam.com) - Pemikir Arab Samir Amin mengatakan bahwa revolusi Arab dihadapkan dengan ‘kapitalisme global” yang menginginkan tetap ‘stagnan’ (tidak ada perubahan) di dunia Arab.
Kekuatan kapitalisme global, menurut Samir Amin, sangat menentang munculnya demokrasi baru dan transfer kekuasaan secara damai di negara-negara Arab. “Kapitalisme ini menyimpang dari jalur revolusi di sejumlah negara-negara Arab," katanya dikutip oleh Anadolu, Jum’at, 29/2/2015.
Amin berbicara pada Forum Hak Ekonomi dan Sosial Tunisia dengan judul : “Geopolitik dan Ekonomi Taruhan Dalam Revolusi Arab". Forum ini diadakan di ibukota, Tunis.
Dia mengatakan kepada peserta dialog bahwa gerakan populer, terutama di Mesir dan Tunisia, yang mampu menghadapi semua kekuatan kapitalisme global yang menentang revolusi di dunia Arab, meskipun di Mesir kembali kepada situasi yang sangat paradok, dan kembalinya militer.
Mengomentari control kelompok yang berafiliasi kepada ISIS atas beberapa kota Libya, Amin mengatakan: “Campur tangan Barat di Libya pada tahun 2011, yang menjatuhkan Gaddafi, dan menghancurkan negara itu, serta menyebabkan tidak adanya negara ... ISIS di Libya merupakan hasil tak terelakkan dari interfensi Barat”, tegasnya.
Pada tahun 2011, revolusi yang menggulingkan diktator Tunisia Zine El Abidine Ben Ali memicu percikan kebebasan di seluruh dunia Arab. Semua pemberontakan berikutnya melawan tirani dan aturan despotik telah menggusur para diktator yang sudah berkuasa puluhan tahun , dan merampok uang rakyat bermilyar dollar.
Seperti Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh memiliki kekayaan $60 miliar dollar, Gaddafi memiliki kekayaan $70 miliar dollar, sedangkan istri Gaddafi memiliki emas sebanyak 60 ton, Presiden Tunisia Zainal Abidin memiliki kekayaan $30 miliar dollar, dan istrinya membawa lari emas ke Arab Saudi 7 ton .
Raja Abdullah memiliki kekayaan Rp3.500 triliun, dan Marsekal Hosni Mubarak, memiliki kekayaan $10 miliar dollar. Belum lama ini, pengganti Mubarak yaitu Marsekal Al-Sisi mendapatkan bantuan dari Arab Saudi dan negara Teluk, $39,5 miliar dollar.
Semua hanya digunakan untuk membeli senjata dari para kapitalis global, dan kemudian digunakan membunuhi rakyatnya yang mereka sebut sebagai ‘teroris’. Para penguasa Arab ingin mempertahankan kekuasaannya dengan segala cara, termasuk menggunakan kekuatan militer, dan pembantaian besar-besaran, seperti di Mesir.
Tangan al-Sisi penuh dengan lumuran darah rakyatnya. Muammar Gaddafi, Zine al-Abidin, Hosni Mubarak, dan Raja Abdullah mereka menjadi ‘budak’ dan ‘kacung’ Amerika, Zionis, dan kekuatan kapitalisme global. Mereka tidak menginginkan perubahan di dunia Arab, dan dimenangkan oleh kaum Islamis.
Kekuatan kapitalisme global akan terus menerus selama-lamnya akan mempertahankan penguasa-penguasa Arab yang sudah bersedia mengabdi bagi kepentingan kapitalisme global.
Membiarkan para pengauasa Arab yang sudah menjadi antek mereka membunuhi rakyat yang tidak berdosa. Tidak ada suara-suara kritikan, dan bahkan sebaliknya mendukung penguasa Arab yang tangan mereka penuh dengan lumuran darah rakyatnya. Tidak ada lagi suara 'HAM' yang mereka kumandangkan.
Kekuatan kapitalisme global membiarkan kejahatan al-Sisi di Mesir yang membunuhi rakyat secara keji dan biadab, dan bahkan mendukung junta militer al-Sisi. Tidak ada teriakan apapun yang mengungkap kejahatan al-Sisi yang sudah membunuhi ribuan anggota Ikhwan di Mesir.
Bahkan, paling keji dan sangat biadab seperti rezim Syi'ah Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad, terus dipertahankan oleh kaum kapitalisme global. Bashar al-Assad dijadikan 'monster' yang sangat mengerikan dan membuat para penguasa Arab ketakutan, dan bertekuk lutut di bawah telapak kaki Amerika.
Kaum kapitalis global ingin mempertahankan hegemoni dan kekuasaan mereka atas dunia Arab. Dunia Arab yang menjadi pusat lahirnya budaya Islam menjadi antitesa dari budaya paganisme yang bersumber dari Yahudi dan Nasrani akan dipertahankan oleh kekuatan kapitalisme global.
Ideologi paganisme itu menjadi legitimasi bagi penguasaan atas Dunia Arab yang kaya minyak, dan menjadi tulang punggung industri kaum kapitalis global. Negara-negara Arab petro dollar tetap akan bergantung kepada kaum kapitalis, seperti diungkapkan Samir Amin.
Maka, para pemimpin negara-negara yang merupakan kekuatan kapitalisme global, sibuk dengan mengkampanyekan isu 'teroris', dan menggelembungkan ancaman ISIS, dan menakut-nakuti para penguasa Arab, bahwa kekuasaan mereka terancam dengan adanya ISIS.
Mereka semua tertipu dan ikut memerang kaum Muslimin di mana-mana. Dengan isu ISIS, kaum kapitalis global bisa tetap menjajah dan menjarah dunia Arab yang kaya minyak. Ini akan terus berlangsung sampai muncul kekuatan Islam baru yang lebih sempurna. Wallahu'alam.
*mashadi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!