Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Maret 2015 11:07 wib
10.809 views
Kepala CIA John Brennan : Milisi Syi'ah Ancaman Masa Depan Timur Tengah
WASHINGTON (voa-islam.com) – Dua oran g pejabat Amerika di pemerintahan Presiden Barack Obama, yaitu mantan Direktur CIA dan Komandan Pasukan Amerika di Irak Jenderal David Petraeus dan Direktur CIA, menegaskan bahwa ancaman keamanan dan stabilitas Irak, bukan ISIS tapi milisi-milisi Syi’ah, ungkap mereka.
Amerika yang secara diam-diam melakukan kerjasama dengan dalam menghadapi ISIS, mulai menyadari kemungkinan jika Irak jatuh ke tangan Teheran. Di mana dalam perang melawan ISIS sekarang ini, milisi-milisi Syi’ah terlibat secara langsung. Bahkan, seorang jenderal Iran, Qassem Sulaimani berada di gar is depan bersama milisi Syi’ah, menghadapi ISIS. Sulaimani mengatur strategi dalam memenangkan perang melawan ISIS.
Amerika yang melakukan kontak-kontak rahasia denga para pemimpin Iran, termasuk Ayatullah Ali Khamenei, dan pemimpin tertinggi Syi’ah Iran itu, melakukan ‘barter’ dengan Amerika, yaitu Iran akan mendukung Amerika dalam perang melawan ISIS, sedangkan Amerika mendukung Iran dalam membangun arsenal nuklir di negeri para mullah itu.
Jika ISIS dikalahkan dan dimusnahkan dari wilayah-wilayah Sunni di Irak, tidak berarti itu akan menjamin adanya stabilitas politik, termasuk kepentingan Amerika di negara-negara Teluk yang kaya minyak. Di mana 40 persen minyak dari negara-negara Teluk, termasuk Irak di ekport ke Barat melalui selat Hormuz yang akan dikontrol oleh Iran.
Ini artinya posisi Iran sangat kuat dalam percaturan regional di kawasan Timur Tengah, dan mengontrol seluruh pasokan minyak ke Barat. Masalahnya, secara geostrategic politik, bukan hanya negara-negara Barat yang terancam secara ekonomi, terkait dengan pasokan minyak, tapi negara-negara Arab Teluk dan Timur Tengah semakin terancam.
Iran yang secara geopolitik menguasai kawasan luas dengna ditopang ekonomi minya, ditambah dengan kekuatan milisi di setiap negara, seperti Lebanon, Suriah, Irak, Iran, dan Yaman ini akan menjadi mimpin buruk bagi para penguasa Arab. Ditambah lagi , Iran akan memiliki arsenal nuklir, bersamaan dengan tercapainya persetujuan nuklir antara Iran dengan fihak Barat, khususnya Amerika.
Amerika menganggap ISIS sudah selesai. Seperti dikemukakan oleh dua orang pejabat CIA, David Petraeus dan John Brennan, sekarang yang menjadi ancaman stabilitas terhadap Irak dan Timur Tengah atau Dunia Arab, bukanlah ISIS, justru milisi Syi’ah yang sudah bercokol di setiap negara Arab dengan militansi yang sangat tinggi, dan ditopang senjata dari Iran.
Iran dengan agresif terus melakukan ekspansi ideologi Syiah ke seluruh kawasan Arab dan Timur Tengah dengan ditopanng oleh kekuatan senjata, milisi, ahli strategi militer untuk menguasai wilayah yang luas, seluruh Timur Tengah. Inilah yang akan menjadi malapetaka bagi Dunia Islam.
Skenario ini dimulai oleh Amerika dengan melakukan invasi ke Irak, dan menjatuhkan Saddam Husien. Di mana dampaknya tampilnya kekuasaan Syi’ah di seluruh dunia Arab. Wallahu’alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!