Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Mei 2015 08:05 wib
7.197 views
Menlu Saudi Jubeir : KTT Camp David Fokus Dukungan Iran Terhadap Terorisme
RIYADH (voa-islam.com) - Barack Obama ingin menjinakkan Raja Salman, sejak Salman menggantikan Raja Abdullah. Salman mengambil tindakan keras terhadap Syi'ah Houthi di Yaman dengan melakukan serangan militer ke negara itu. Sekarang, Obama ingin menghentikan langkah Salman terhadap Houthi.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Jubeir al Adl, mengatakan KTT Camp David mendatang, di mana Presiden AS Barack Obama menjadi tamu dari pemimpin GCC, nampaknya masih akan fokus pada tiga masalah yang menjadi perhatian 'Gedung Putih', Selasa, 12/5/2015.
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh Al Arabiya News Channel, Jubeir mengatakan KTT Camp David, yaitu akan "fokus pada kerja sama militer, terorisme dan intervensi Iran di wilayah Teluk dan Timur Tengah.
"KTT Camp David akan membahas dukungan Iran terhadap organisasi teroris dan fokus pada intervensi Iran di Suriah, Yaman, Lebanon dan Irak," kata Jubeir.
"Amerika juga akan menjelaskan kepada para pemimpin negara-negara Teluk tentang rincian persetujuan pernjanjian nuklir dengan Iran," tambah Jubeir.
Sebelumnya, Raja Saudi Salman menyatakan penyesalan untuk Obama dalam percakapan telepon karena tidak bisa menghadiri puncak. Salman menegaskan mengirimkan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mewakili kerajaan Arab Saudi.
Jubeir mengatakan partisipasi Putra Mahkota dan Wakil Mahkota di puncak akan "belum pernah terjadi sebelumnya, tambahnya.
Selama percakapan telepon, Raja Salman dan Obama menekankan kekuatan kemitraan kedua negara dan setuju untuk melanjutkan konsultasi yang erat diantara mereka pada berbagai isu regional dan internasional.
Mereka juga menyepakati perlunya bekerja sama, bersama dengan negara-negara GCC lainnya, untuk menyelesaikan konflik regional, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Mengenai Yaman, Obama menyambut baik pengumuman Arab Saudi dari gencatan senjata dan kedua pemimpin sepakat pada kebutuhan untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang mendesak di negara yang dilanda perang.
Pemimpin Amerika menegaskan kembali komitmen negaranya untuk membela keamanan Arab Saudi dari setiap agresi eksternal.
Namun, kalangan para pemimpin Teluk dan Arab meragukan komitmen Obama, sejak Amerika dan Negara Barat melakukan perjanjian nuklir dengan Iran. Iran terus memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dan Teluk, dan ingin mendominasi wilayah yang luas, dan terus memperkuat arsenal nuklirnya.
Obama berusaha membujuk negara-negara Teluk dan Arab, sesudah Arab Saudi menggalang koalisi menghadapi rezim Syi'ah di Teheran, yang sangat ambisius, dan menyebarkan ideologi Syi'ah dengan kekuatan dan senjata.
Jika Amerika memilih Iran, maka Amerika akan kehilangan sekutunya di Timur Tengah. Raja Salman nampaknya mempunyai pengaruh atas Gedung Putih. Raja Salman menolak berkunjung ke Amerika dan bertemu Obama, dan ikut dalam KTT Camp David. Wallahu'alam.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!