Dusta Jokowi, Buruh: Salam Gigit Jari!

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan menyanyikan lagu "Salam Gigit Jari" ciptaannya sendiri di hadapan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Ruang Rapat Pimpinan MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Lagu ini sebagai bentuk rasa kecewa buruh terhadap pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Muchtar menyampaikan, lagu ini pun dibuat untuk mengingatkan Jokowi terhadap janji-janjinya yang pernah ia katakana sebelum menjadi Presiden Indonesia.

"Salam dua jari, buruh pilih Jokowi. Buruh makin sedih bila ingat janji-janji. Nyatanya hingga kini janji tinggal janji. Yang didapat buruh salam gigit jari," demikian penggalan lirik lagu tersebut seperti dilansir dari siaran pers MPR, Senin (08/09/2015), seperti yang dikutip Antara.

Ia berharap melalui MPR, Presiden ingat dan mampu tunaikan janji-janjinya yang pernah dikatakan. "Melalui Pimpinan MPR, kami minta Ketua MPR mengingatkan presiden untuk memenuhi janji-janjinya," katanya.

Selanjutnya Muchtar mengungkapkan kekecewaan terhadap kondisi yang dihadapi buruh. Dia mencontohkan pemberangusan terhadap serikat buruh yang semakin meluas, buruh banyak yang di-PHK dan dirumahkan, membanjirnya tenaga asing karena kemudahan masuknya tenaga kerja asing, merajalelanya korupsi.

"Itulah latar belakang lahirnya lagu 'Salam Gigit Jari'," katanya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Purnawirawan Bentuk Organisasi untuk Hadang Komunisme di Indonesia
• PAN Tidak Memiliki Jati Diri sebagai Partai Reformasi
• Kendati Berdiri di Dua Kaki, PAN Diharapkan Mampu Bantu Pemerintah
• LSI: PAN Bergabung untuk Kepentingan Internal Partai
• Mana 'Power' Umat Islam? Kini Ahok Larang Pemotongan Hewan Kurban di Sekolah
• Awas! Cadangan Devisa Indonesia Habis, Indonesia Terancam Bangkrut
• Persolan Kasus Hukum, Jokowi Tersandera AM Hendropiyono?
• Selain Buat Gaduh, PDIP Hadir pada Acara Kampanye Capres Donald Trump