Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 14 November 2015 18:18 wib
16.474 views
Hebat! Presiden Jokowi Sama Dengan Hollande dan Barack Obama
JAKARTA (voa-islam.com) - Sungguh hebat Presiden Jokowi! Memiliki sikap yang sama dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Barack Obama yang mengutuk serangan di Paris, yang menewaskan 153 orang, 200 orang luka, dan 100 orang disandera.
Sebagaimana sudah diberitakan Presiden Jokowi yang bakal berangkat ke Turki, masih menyempatkan diri, sebelum meninggalkan Jakarta, mengatakan bahwa atas nama bangsa Indonesia mengutuk keras aksi terorisme dan kekerasan yang terjadi di Paris, Prancis, Jum'at, 13/11/2015.
Pernyataan itu disampaikan secara resmi oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers sesaat sebelum keberangkatannya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Antalya, Turki, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu.
"Saya menyampaikan duka mendalam bagi korban aksi terorisme dan kekerasan di Paris, dan juga kepada pemerintah dan rakyat Prancis," demikian pernyataan duka cita Presiden Jokowi terkait serangkaian aksi brutal di Paris, Jumat (13/11) malam, yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Presiden menyatakan terorisme, dengan alasan apa pun dan dalam bentuk apa pun, tidak dapat ditoleransi. "Pemerintah dan bangsa Indonesia mengutuk keras kekerasan dan kekejaman yang terjadi," kata Presiden.
Tapi, bagaimana dengan kelakuan Amerika, Eropa, dan Rusia yang membunuhi Muslim di Irak, Suriah, Afghanistan, dan membantu Israel yang menghancurkan rakyat Palestina. Apakah Presiden Jokowi berani mengutuk kejahatan mereka terhadap Muslim di Suriah, Irak, Afghanistan? Jutaan orang telah tewas akibat agresi militer mereka? Puluhan juta menjadi pengungsi dan meninggalkan negaranya, akibat perang yang dibelakangnya Amerika, Rusia, dan Eropa.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia menyerukan semua pihak untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi terorisme. Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta rombongan bertolak ke Turki sekitar pukul 10.30 WIB dan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 16 November 2015. Apakah bisa meniru Erdogan dalam memimpin Indonesia? (hamd/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!