Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Desember 2015 16:43 wib
21.267 views
Kivlan Zen: Freeport, Permainan Politik Jokowi
JAKARTA (voa-islam.com) – Mantan Danjen Kopassus, Mayjen (purn) Kivlan Zen menyatakan agar masyarakat hati-hati dengan permainan politik Presiden Jokowi. Jokowi pintar memainkan politik, termasuk yang terakhir tentang penolakannya terhadap helikopter khusus presiden.
“Pada masa sekarang persoalan masalah helikopter yang seolah-olah dia tidak setuju dengan buatan luar negeri. Dan sekarang menyatakan bahwa dia tidak pernah meminta saham, kemudian melempar issue hal ini dilakukan oleh grup tertentu, dengan tujuan agar KMP tetap mendapatkan masalah sehingga posisi KMP terus terperosok,” terang Kivlan.
Kivlan juga menyorot bahwa menurut pernyataan Maroef Sjamoeddin tidak ada permintaan saham dari SN, yang ada justru SS (Sudirman Said) menjanjikan izin perpanjangan Freeport.
“Data dan fakta soal Freeport sangat jelas bahwa Ma'roef mengatakan TIDAK ADA PERMINTAAN SAHAM. Yang jelas adalah adanya pengakuan SS bahwa dia telah MELANGGAR UU dalam memberikan izin eksport konsentrat tanpa melalui smelter dan pembicaraan kontrak 2 tahun sebelum habisnya masa kontrak dan hal ini juga dengan sepengetahuan Jokowi,” ujarnya dalam facebook pribadinya.
Kepintaran politik Jokowi ini, dilihat Kivlan, mulai dari masalah mobil SMK yang dulu dipamerkan dan dipuji-puji Jokowi (yang kini nasibnya tidak jelas).
“Inilah kepintaran Jokowi sehingga lawan-lawannya pun masuk ke dalam perangkap bahkan hilang popularitasnya dan juga malu. Inilah Politik. Awas dan berhati-hatilah dalam berpolitik,” terangnya.
Kivlan juga mengingatkan bahwa dalam kunjungan Jokowi bulan ke Amerika, dirancang oleh Luhut Panjaitan melalui agennya di Singapura.
Menurut Kivlan, hal itu diakui Luhut karena perancangannya melewati dana yang dikeluarkan RAPBN.
“Kemudian Luhut juga berkata baiknya setelah itu Jokowi bertemu dengan pemilik Freeport, philip. Apa maknanya? Setelah itu SS mengeluarkan persetujuan operasional eksport langsung biji emas tanpa diolah terlebih dahulu di Indonesia,” tanya Kivlan.
Sebagai orang yang cinta Indonesia, Kivlan ‘malu’ melihat drama permainan politik Freeport ini. [iz/pribuminews]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!