Tidak Punya Kualitas Pimpin Negara, APKLI: Rezim Ini Harus Diamputasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun menyatakan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa dan Negara. Ia bahkan menyebut keduanya justru merupakan kepanjangan-tangan dari neo kolonialisme.

“Jokowi-JK itu tidak memiliki kapasitas memimpin bangsa dan Negara. keduanya itu adalah perpanjangan dari neo kolonialisme,” ucapnya, saat menajadi salah satu pembicara, Rabu (30/12/2015), di salah satu kafe di kawasan Veteran, Jakarta Pusat, dengan tema diskusi ‘Catatan Kritis Pemerintahan Jokowi-JK’ . Ia pun menyarankan agar rezim ini segera diamputasi.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini pun legislatif dan yudikatif juga ikut bermasalah. “Selain eksekutif, eksekutif dan yudukatif pun sudah lumpuh untuk rakyat Indonesia,” sambungnya.

Karena itu ia menghimbau kepada masyarakat, pemuda dan mahasiswa untuk melakukan pergerakan yang berarti. Tidak hanya di dalam ruang diskusi, dan diskusi saja.

“Jokowi-JK akan hantarkan bangsa dan Negara Indonesia menuju disintegrasi. Karena itu saya meminta kita betul-betul bergerak. Jangan berhenti hanya pada diskusi saat seperti ini,” katanya.

Ia hadir bersama ketua atau pimpinan ormas dan pemuda sebagai pembicara. Di antaranya dari KAMMI, PII, Hima Persis, PMKRI, IMM, dan lainya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Tahun 2016, Indonesia Tidak Lagi Mengenal Agama dan Suku Bangsa
• PII: Prestasi Presiden Jokowi Hanya Jalan-jalan Saja, Menterinya, Gaduh
• Petisi 28: Dengan Sadis & Perlahan, Saudagar Taipan Gerogoti Pemerintahan Saat Ini
• KAMMI: Indonesia Memiliki Pemimpin yang Berpikir Pengusaha & Berdiri di Kaki Asing
• Hima Persis: Dalam Islam, Jokowi Tidak Masuk Kriteria sebagai Pemimpin Negara
• Jim Moffet Lakukan Lobi Perpanjangan Kontrak dengan Pejabat Negara?
• Wakil Ketua DPR Minta Pimpinan Partai Politik Dukung Pansus Freeport
• HIPMI: Aneh, Tidak Ada Pengusaha Asal Papua yang Bekerjasama dengan Freeport