Video Amatir Ungkap Bom Sarinah dan Starbucks Jakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Enam ledakan diduga bom terjadi di sejumlah titik di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016). Baku tembak juga terjadi berasal dari Starbucks di seberang gedung Sarinah. Starbucks merupakan salah satu tempat para pelaku teror berada.

Bukan tanpa alasan karena beberapa menit lalu ledakan bom terjadi di perempatan Sarinah. Bahkan informasi terbaru menyebutkan jika empat orang tewas karena bom yang meledak di pos polisi tersebut. Disebutkan jika salah satu jenazah adalah seorang polisi, sedangkan tiga orang korban lainnya adalah warga. Sampai sejauh ini rupanya belum diketahui siapa polisi malang yang menjadi korban.

Dari foto-foto yang beredar di jejaring sosial, kamu bisa melihat betapa suasana sangat mencekam di kawasan Sarinah setelah bom meledak pukul 10.50 WIB tersebut.

https://www.youtube.com/watch?v=EStA25er0no

Ada sosok-sosok bergelimpangan di dekat pos polisi yang diduga adalah korban tewas. Dilaporkan pula, terdengar sekitar enam ledakan yang diduga kuat adalah bom.

Dua dari 6 pelaku peyerangan dengan menggunakan bom dan penembakan yang terjadi di daerah Thamrin Jakarta Pusat hari Kamis (14/1/2016) adalah warga negara asing, pejabat kepolisian republik Indonesia mengatakan.

"Pelaku ada dua warga negara asing‎," kata Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia, Komisarais Jenderal Budi Gunawan di sekitar lokasi pemboman kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, hari Kamis sebagaimana dilansir TribunNews.

Menurut Budi Gunawan, pelaku serangan di Sarinah diketahui ada enam orang.

Dua orang warga negara asing yang melakukan bom jibaku meninggal di lokasi, sedangkan dua orang ditembak dan berhasil dilumpuhkan. "Dua orang pelaku masih kita lakukan pengejaran," tandasnya. [dbs/adivammar]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• PB PII Kecam Ledakan di Jakarta dan Himbau Jangan Kaitkan Agama Apapun
• Ledakan Jakarta: Legalitas untuk RUU Kamnas dan Program Bela Negara
• Kemenpan-RB Akui Pemerintahan Kurang Efisien Tanggapi Birokrasi Bernilai Minim
• Ada Dugaan Muatan Politis yang Disampaikan Yuddy dalam Evaluasi Kementrian
• Yuddy Tidak Salah Sampaikan Evaluasi, Hanya Saja Ia Gunakan Bahasa Politik
• Tidak Perlu Sensitif, Itu Evaluasi Lembaga, Bukan Evaluasi Menteri
• LIPI: Birokrasi Indonesia Jangan Dipolitisasi Seperti Masa Lalu
• Evaluasi Kinerja: Kementerian dan Menterinya Tidak Perlu Bereaksi Keras