Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Januari 2016 19:49 wib
4.827 views
Yusril: Amandemen UUD Penyebab Politik Indonesia Tidak Stabil (3)
JAKARTA (voa-islam.com)- Sistem sudah tercipta seperti itu dan menimbulkan kegaduhan-kagaduhan. Dan kegaduhan-kegaduhan itu juga disebabkan dengan ketidakpahaman menyelenggarakan Negara. Jelas bahwa langkah-langkah pertama dalam mencalonkan Kapolri, misalnya. Itu kan salah semua. Aturannya tidak begitu. Jelas UU kepolisian ada. Lalu bagaimana kita mengatasi seperti ini?
Saya ingat betul, karena saya yang mewakili pemerintah dengan alm. Pak Matori Abdul Jalil lalu membahas RUU Polri sampai selesai. Tapi itu kan keliru yang kemudian menimbulkan kegaduhan-kagaduhan.
Awal-awal sudah menimbulkan kegaduhan tentang kartu-kartu sakti dan sebagainya-sebagainya. Nah, sangatlah penting untuk memahami hakikat bernegara kita itu dan bagaimana mekanisme kita menjalankan Negara. Kalau tidak, maka Negara itu akan menjadi amatiran. Itulah yang terjadi pada pemerintahan ini (Jokowi-JK).
Jadi, penjiwaan, pendalaman hal-hal semaca itu sangat penting tentu harus ada kombinasi. Kalau sebagian besar kabinet itu terdiri dari orang yang tidak punya pemahaman bernegara, tidak punya pengalaman menyelenggarakan Negara, tidak menjiwai hakikat kehidupan bernegara, maka terjadilah kekacauan. Lalu apa yang harus kita lakukan di tengah sistem sudah sepertu itu? Pada hemat saya memang Presiden harus mempunyai kejiwaan yang besar. Memang presiden mempunyai keterbatasan-keterbatasan seperti diatur oleh konstitusi dan UU.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!