Kalangan Nasionalis Ciptakan Perda, Kenapa Agama Islam yang Disalahkan?

JAKARTA (voa-islam.com)- Beberapa hari belakangan muncul wacana akan dihapusnya ribuan Perda yang menurut pemerintah tidak sesuai dengan kebhinekaan bangsa, salah satunya dinilai intoleran. Ribuan Perda yang berniat dihapus konon kabarnya berawal dari kasus di Serang, Banten. Dimana Pemda setempat tegas melarang warung berjualan pada siang hari, misalnya.

Akhirnya, dari kasus tersebut merembet ke pengahapusan Perda/himbauan (syariah) yang telah didirikan di Serang, Banten. Dari hal ini pula, para pemikir dan pendukung liberal mendukung penghapusan Perda (syariah). Namun demikian, menurut pengamat politik, Andi Arief, perlakuan penentang yang menyalahkan agama di sana tidak sesuai dengan substansi.

"Apa yang salah dari agama? Kalau mau jeli, partai nasionalislah dominan di DPRD Kabupaten/Provinsi yang produksi Perda yang dianggap anti ke-Bhinekaan," tulisnya, pada akun Twitter pribadi miliknya, kemarin.

Alasan lain pemerintah mencabut ribuan Perda tersebut dengan alasan tersendatnya laju ekonomi pun menurutnya diragukan. Pasalnya, ada pula Perda salah satu Perda yang justru meningkatkan ekonomi di daerah.

"3.123 Perda dicabut agar ekonomi tumbuh dan kebhinekaan terjamin. Bukannya saat 3.123 perda itu ada ekonomi tumbuh dan indonesia bersatu?" (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Jika KPK Salah Lihat Dugaan Korupsi Ahok, Maka Pimpinannya Harus Mundur
• Ada Orang Khsusus Amankan Dugaan Korupsi Ahok di KPK? Pengamat: Terima Kasih Presiden
• Sebut Tidak Ada Pelanggaran Hukum di Sumber Waras, Netizen: KPK Pelindung Koruptor
• Sri Bintang Pamungkas: Gerakan Mafia-mafia Cina Harus Bisa Dihentikan
• DPR Bukan Tempat Mengadu KPK Soal Dugaan Korupsi Ahok
• Himbauan Hargai yang Tidak Puasa Membuat Umat Islam justru Enggan Jalani Agamanya
• Ada Kelompok yang Manfaatkan Kisruh Satpol PP versus Pedagang Kecil di Serang, Banten
• Hati-hati Adu Domba: Ada Pihak Inginkan Perda di Serang Banten Tidak Islami