Politis dan Beruntung Tito Dicalonkan sebagai Kapolri

JAKARTA (voa-islam.com)- Anggota DPR RI, Nasir Djamil mengatakan bahwa Tito Karnavian adalah orang beruntung yang dipilih sebagai calon Kapolri. Karena Tito dalam hal "tradisi" mampu melewati para anggota Polri lainnya yang lebih senior.

"Tito ini orang yang beruntung karena telah melewati para senior-seniornya. Di sana terlihat adanya keinginan pemotongan generasi," ucapnya, Jum'at (17/06/2016), di Jakarta Pusat.

Pemotongan generasi yang dimaksud olehnya, di antara bisa jadi adanya alasan-alasan politik. Atau bisa jadi alasan lainnya yang tidak dapat dipungkiri.

"Presiden pun mungkin beranggapan demikian. Ada pertimbangan secara politis dan juga yang lainnya," sambungnya.

Namun demikian, di lain sisi Nasir juga tidak mengelak bahwa masih adanya di jajaran Polri yang dinilai masyarakat seperti militer. "Ya, untuk bentrokan itu kan karena ingin melindungin masyarakat juga. Pun untuk menjaga ketertiban masyarakat. Dan kejadian (bentrokan) terakhir saya amati terjadi di Bengkulu," tambahnya.

Maka dari itu, Tito sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan oleh Presiden ada baiknya memperhatikan hal tersebut. "Tapi masih banyak pula yang harus dilakukan perubahan," katanya lagi.

Seperti diketahui, bahwa mantan Kapolda Papua tersebut diajukan tunggal oleh Presiden Joko Widodo. Dengan segudang prestasi, yang saat ini menjabat Kepala BNPT, Tito diyakini dapat membawa Polri lebih baik lagi. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Mantan Ketua KPK Kritik Saeni yang Melanggar Perda tapi Dapat Bantuan Donasi
• Jokowi Hapus 3.143 Perda, Mahfud MD: Pemda Boleh Abaikan Pencabutan Perda
• Fahira: Banyak Pihak yang Tidak Suka Perda Islami Beri Masukan kepada Pemerintah
• PAHAM: Pembatalan Perda Tidak Memiliki Legal Standing
• Yang Tidak Bertetangan dengan Hukum Tertinggi, Baiknya Tidak Batalkan Perda
• Kesal Rumahnya Digusur, Warga Luar Batang Berharap Ahok Tidak Terpilih Lagi
• Mendagri Harus Sukarela Publikasikan Ribuan Perda yang Dibatalkan
• Pemerintah Diminta Publikasikan Rincian 3143 Perda yang Dibatalkan