Demo Pertamina Ditengarai Hambat Massa Aksi Damai Bela Islam dari Luar Kota

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Menteri Olahraga, Adyaksa Dault menghimbau masyarakat yang ingin aksi damai Bela Islam pada 4 Nopember nanti agar memperhatikan persediaan BBM-nya. Menurut Adyaksa, ada kemungkinan pom-pom BBM "dikosongkan" karena ada demo supir Pertamina beberapa waktu lalu.

"Beritahukan kepada semua orang untuk isi semua tangki bensin. Penuhi tangkinya. Demo supir Pertamina sengaja agar semua pom tempat pengisian bensin kosong. Sehingga pendemo yang dari daerah terhambat. Dan kendaraannya kehabisan bensin. Taktik Jokowi," tulisnya dalam siaran persnya yang viral media sosia dan grup WhatsApp, beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu ia menghimbau hal demikian. Kalau memang demikian, warga diminta olehnya memenuhi tangkinya dari sekarang.

"Sehingga pada waktunya kendaraan kita bisa tetap menuju tempat-tempat demo. Beritahu semua rekan-rekan di daerah."

Seperti diketahui, pada tanggal 4 Nopember atau hari Jum'at ini masyarakat dari Jakarta dan daerah sekitar akan melakukan aksi damai di Istana Negara. Di Jakarta sendiri massa akan start dari Istiqlal.

Aksi damai yang bernama Bela Islam ini meminta agar pemerintah atau aparat hukum mampu berlaku adil dan profesional melihat kasus Basuki Thajaja Purnama atau Ahok yang menistakan Al-Qur'an. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pribumi di DKI Nampak di-Aboriginkan oleh Petahana
• VIDEO Ahmad Dani: Saya Islam Rock n Roll, Yang Bela Intoleran Ahok Itu Islam Jongos
• Yusril: Aksi Massa Bela Islam Tidak Perlu Ada jika Negara Menegakkan Keadilan
• Sejak Memimpin, Jakarta di-VOC kan oleh Ahok, Ini Buktinya
• Pengacara: Voa-Islam.com diblokir untuk Penggembosan Aksi Bela Islam II
• Studi: Umat Islam Lahirkan Indonesia, tetapi Lebih Pilih Agamanya daripada Negara
• Wakil Ketua DPR: Umat Islam seperti Lebah, Produksi Kebaikan tetapi Jangan Coba Diganggu
• Ketum MUI: Presiden Jokowi Berkomitmen Tak Intervensi Kasus Ahok