Parade Kebhinekaan sebagai Pemecah dan Menyudutkan Umat Islam

JAKARTA (voa-islam.com)- Aktivis senior menilai bahwa Parade Bhineka yang dilaksanakan beberapa waktu lalu mengandung hal-hal yang tidak positif. Bahkan ia menilai terkesan menyudutkan pihak atau agama tertentu.

“Pawai dan apel kebhinekaan dibuat seolah-olah menjadi penting untuk persatuan. Padahal itu cara yang mengandung kontradiksi dan menyudutkan rakyat yang menuntut keadilan. Dan dianggap anti kebhinekaan.

Itulah kesan apel dan pawai kebhinekaan. Seolah-olah madu, bisa menjadi racun,” tulis Andi Arief, di akun Twitter pribadinya.

Menurut Andi, parade yang diadakan itu tidak akan mengubah keadilan sebagaimana adanya. “Kebhinekaan bukan mempertonton keremehtemehan yang membahayakan. Tanpa keadilan tak akam ada kebhinekaan. Dari sananya sudah begitu.” Justru sebaliknya, pikiran dan tindakan yang salah soal kebhinekaan, memproduksi masalah besar yang menyulitkan di kemudian hari.

“Pemegang kekuasaan bisa menciptakan kapan saja pengumpulan kebhinekaan palsu. Kebhinekaan yang meluaskan jurang persatuan.

Anda pemegang amanat untuk bertindak seadil-adilnya. Bukan pengadu domba.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Kasus Sari Roti, Pengamat Ingatkan Setiap Produsen Agar Tidak Sakiti Konsumen Terbesar
• Ck ck ck...Eva Sundari Minta Habib Rizieq Hengkang dari Indonesia
• Ada Pola-pola Komunis yang Dipakai Pemerintah untuk Redam Aksi 212?
• Ada Upaya Sistematis Pengadilan Ahok Dijadikan Islam Tersudut
• Sebagai Pemimpin, Jokowi-Ahok seperti Ember Kecil dan Ember Besar
• Hadir pada Parade Kita Indonesia, Upaya Emilia Renita Melawan Diskriminasi kepada Kelompok Syiah
• Kesal dengan Sikap dan Kebijakan Ahok, Pengamat: Doakan atau Tidak Disantet
• Jokowi Minta Yuan Dijadikan Patokan Nilai Tukar Rupiah, Ekonomi Indonesia Berkiblat ke Tiongkok?