Paska 1212, Kaum Nyinyir Tidak Sanggup Buat Acara Tandingan

JAKARTA (voa-islam.com)- Sholat Subuh gabungan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia dinilai sulit mendapat "tandingan" oleh para pembenci. Sholat Subuh gabungan hari Senin, 12 Desember 2016 itu dinilai sulit ditandingi karena salah satunya contoh pembenci tidak cukup berpikir keras hendak apa acara yang akan dibuat.

Bahkan saking sulitnya membuat tandingan sholat Subuh gabungan, menurut aktivis 98, Andi Arief ada pihak-pihak yang mengaitkannya dengan Pilkada.

"Di situ kamu merasa sedih. Gerakan 1212 paling sulit untuk dinyiyirin buzzer, gak nyandak," tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.

Padahal menurutnya Subuh gabungan itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan perpolitikan yang ada saat ini. Bisa pula diduga bahwa tim yang tidak suka justru memulai membawa-bawa perpolitikan terhadap sholat subuh gabungan.

"Mencampuradukan antara agama dan kekuasaan itu sebenarnya siapa?"

Memang sebelumnya bila umat Islam membuat acara, di lain waktu dan berdekatan sontak ada oknum atau kelompok yang membuat acara pula. Bahkan aksi-aksi umat Islam untuk meminta keadilan terhadap Ahok atas penistaan

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ahok Akan Menghadapi Masalah Baru paska Persidangan Perdananya
• Ahok Katakan yang Gunakan Ayat Suci di Politik sebagai Pengecut
• Ahok Tuduh Politisi yang Gunakan Al-Maidah karena Keliru dan Takut Bersaing di Pilkada
• Setelah Diprotes Soal Gus Dur, Ahok Kembali Diprotes karena Bawa-bawa Suku Bugis dalam Eksepsi
• JPU Sebut Penistaan Agama Islam oleh Ahok Sejalan dengan MUI
• Sebut Ada Ayat Al-Quran yang Digunakan untuk Memecahbelah Rakyat, Ahok Kembali Dipolisikan
• JPU: Ahok Gunakan Al-Maidah untuk Serang Lawan Cagub di Pilkada DKI
• Sebut Nama Gus Dur dalam Nota Keberatan, Wakil Sekjen PKB: Mana Ada Ahok Dididik Almarhum Gus Dur