Yang Minta Muslim Toleransi terhadap Natal Dinilai Kaum Intoleran Gadungan

JAKARTA (voa-islam.com)- Bulan puasa, umat Islam harus hormati yang tidak puasa. Kini menjelang natal, umat Islam (lagi-lagi) mesti menghormati (minoritas).

Melihat hal demikian, yang diperlukan hanyalah sikap teguh dari penganut agama. Bukan justru memanfaatkan sikap lainnya/pun bermai di dua kaki.

"Menurut saya kita harus menghormati yang  merayakan natal. Meski beberapa waktu lalu orang yang berpuasa harus menghormati yang tidak berpuasa.

Toleransi itu teguh bersikap, bukan standar ganda. Kalau standar ganda namanya kaum toleran gadungan," tulis Andi Arief, di akun Twitter pribadinya.

Umat Islam paham, bahwa apapun agama masyarakat Indonesia, akan tetap menghormatinya dengan tidak menyerempet ke aqidah. Umat Islam tahu bahwa di agama Islam sudah ada bagaimana cara menghormati orang yang beragama lain.

"Hormati siapapun yang sedang menjalankan ibadah dan perayaan, bukan sebaliknya."

Baru-baru ini, dan mungkin saja setiap tahun selalu saja umat Islam nampak dijadikan kaum yang seolah-olah tidak toleran. Padahal sebaliknya, umat Islam sangat toleran. Malah yang tidak toleran justru yang beberapa waktu justru disambut ke istana. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Wali Kota Solo Minta Seluruh Pegawai Negeri, Swasta dan Warga Ikut Open House Natal
• Pengamat Politik Mendukung JPU yang Mengatakan Ahok Pemecah Belah Bangsa
• Janji Jokowi Buka Lapangan Kerja 10 Juta Ternyata untuk WN Cina?
• Pemerintah Jangan Menganggap Remeh Kegelisahan Rakyat Bawah terhadap Imigran Cina
• Jokowi Terkesan Tidak Peduli dengan Derasnya Imigran Cina ke Indonesia
• Ideologi Dunia Maya Menyebar seperti Jalan Tol, Tito: Intensifkan UUD 45
• Kapolri: Pemerintah Jangan Terlalu Kuat, juga Jangan Terlalu Beri Kebebasan
• Ekonomi Tumbuh Pesat, Cina Siap Rebut Indonesia dari Tangan Amerika