Mantan Menteri: Bangsa Ini sedang Diuji oleh Saling Curiga dan Keresahan

JAKARTA (voa-islam.com)- Di dalam sejarah, umat Islam adalah sasaran empuk bagi kelompok pengagum komunis atau Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu tepatnya terjadi pada tahun 1948.

"Dalam sejarah politik di negeri kita, warga Bulan Bintang (keluarga Masyumi dulunya) adalah sasaran utama PKI untuk dihabisi. Pembunuhan dan pembantaian terhadap keluarga Masyumi mulai terjadi sejak Peristiwa Madiun tahun 1948," sampai Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra melalui akun fanpage Facebook-nya.

Ia menuturkan, pembunuhan terus berlanjut secara sporadis sampai Masyumi dibubarkan tahun 1960, yang salah satu penyebabnya adalah sikap anti Komunis dan anti Nasakom yang dipaksakan untuk diterima di zaman itu.

"Bangsa kita kini sedang diuji dan diobok-obok dimulai dengan keresahan dan menumbuhkan rasa curiga satu sama lain. Kecurigaan ini lama kelamaan bisa memancing bentrokan."

Dan menurut mantan Menteri Sekretaris Negara ini hal lalu menjadi perang saudara atau antar sesama warga Indonesia. Tujuannya memecah bela anak bangsa.

"Inilah yang dinamakan konflik sosial yang mendorong terjadinya perang saudara. Kalau bangsa ini terpecah belah, dengan mudah negara ini jatuh pada kekuatan-kekuatan asing." (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Simbol PKI Banyak Muncul, Pakar Hukum Tata Negara Ini Himbau agar Umat Islam & Masyarakat Hati-hati
• Umat Islam Dihimbau agar Kembali Peduli dengan Parpol Islam agar Tidak Disudutkan
• Jika Ingin Pemerintah Tetap Peduli kepada Umat Islam, maka Jangan Tinggalkan Politik
• Berantas Narkoba, Anies Bakal Aktifkan Lagi RW Siaga
• Tanda Kehancuran RI: Ahok Tunjuk-tunjuk Ulama, Ulama datangi Ahok, dan Muslim Ikut KB
• Abdullah Hehamahua: Umat Islam Saat Ini Sedang Dijauhkan dari Agamanya
• Yusril Prihatin dengan Islam dan Umatnya yang Acapkali Terkesan Dipojokkan Media, juga Pemerintah
• Isu SARA Semakin Tegang, PBB Ajak Muslim Perkuat Politik Islam