Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Oktober 2017 21:23 wib
7.133 views
Pernah Diserang Buzzer Pendukung Jokowi, Pemerintah Diingatkan Tidak Alergi Kritik
JAKARTA (voa-islam.com)- Pencapaian Joko Widodo dianggap atas kerja keras pada buzzer di media maya oleh pegiat media maya. Pegiat ini bahkan tidak segan-segan menyatakan bahwa keberhasilan Pemerintahan Jokowi karena di balik itu ada para buzzer.
"Saya kebetulan pegiat di dunia maya, saya memberikan apresiasi kepada tim yang ada di balik pencapaian ini Jokowi. Timnya itu kerja luar biasa keras. Luar biasa ekstra. Mereka itu ada di balik pemerintahan ini. Beritanya bukan berita utama, tapi berita di balik itu. Mereka ini selalu siap pasukannya. Ya, buzzernya," kata Roy Suryo, yang juga pakar telematika, Rabu (11/10/2017) di Jakarta.
Jadi, lanjutnya, kalau ada berita bagus, mereka (buzzer) serentak menyatakan bagus (menggunakan jempolnya untuk meng-like). Tapi ini harus diakui, adalah sebuah perbedaan. "Tidak ada di zaman-zaman lalu seperti ini. Zaman sekarang luar biasa membungkusnya. Tapi ini juga berbahaya, karena apa yang dirasakan masyarakat tidak muncul sebagaimana mestinya.
Dan masyarakat yang ingin memunculkan juga tidak banyak. Sebab apa? Ada satu yang melontarkan/memunculkan kritikan, langsung dihajar 10 bahkan sampai 100 hujatan," dia menjelaskan. Roy mengaku pernah mengalaminya. "Saya pun pernah mengalaminya. Teman-teman juga mengalaminya. Padahal ini tidak bagus. Harusnya pemerintah tetap terbuka saja kalau ada masukan dan kritikan, karena itu untuk perbaikan. Artinya, jangan pernah alergi terhada kritik," ia menambahkan.
Menurut Roy, Pemerintah harus membuka ruang kritik. Sebab tidak ada pemimpin yang sempurna. "Yang sempurna hanya milik Allah SWT. Manusia itu pasti ada yang tidak sempurna. Jadi pemerintah itu tidak ada yang sempurna bagus.
Kita harus saling membangun, bukan saling menjatuhkan. Kita, sebagai partai politik justru memperkuat sistem demokrasi yang ada saat ini. Sehingga kritik itu wajar. Kalau ada misalnya ada yang saling membela antar partai itu biasa. Lumrah," terang tutupnya. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!