Ini Solusi untuk Mantan Pekerja di Alexis dari Gubernur DKI Jakarta

JAKARTA (voa-islam.com)- Nasib pekerja Alexis paska tidak dilanjutkan izinnya oleh Pemerintah DKI Jakarta dihimbau tidak perlu takut. Mantan pekerja menurut Anies dapat memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah DKI.

“Ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Sekarang, yang menganggur banyak di Jakarta. Karena itu manfaatkanlah fasilitas yang ada di Dinas Tenaga Kerja, PLK, untuk memiliki keterampilan agar bisa masuk ke dalam pasar tenaga kerja,” himbau Gubernur DKI Jakarta tersebut, Jum’at (3/11/2017), di Balai Kota, Jakarta.

Anies pun mengatakan bahwa pasar tenaga kerja yang ada bukan hanya untuk satu bidang usaha saja, melainkan lebih dari itu. Kembali mengapa Alexis ditutup, Anies menyebutkan bahwa dalam izin tertulis bahwa tempat hiburan tersebut habis pada bulan Agustus.

“Mereka tahu itu. Kalau Anda berusaha, tanggal izinnya habis tanggal tertentu, harusnya mereka tahu bahwa telah melampaui hal itu. Kalau masa izinnya habis bulan ‘x’, masak Anda tetap melakukan kontrak sesuai itu? Itu risiko,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta tidak melanjutkan izin tempat hiburan Alexis. Anies mengaku menutuup Alexis hanya bermodalkan memegang Perda. Sehingga Alexis ditindak. Sebab menurutnya, hal tersebut soal pelanggaran, bukan hanya soal pemasukan semata. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Penutupan Alexis Sesuai Perda DKI Jakarta
• Anies: Alexis Ditutup karena Praktiknya Bermasalah
• Ada Paradigma Berbahaya Paska Penutupan Alexis, Fahira: Bisa Rusak Negeri Ini!
• Sikap Anies-Sandi ke Alexis: Harapan Baru DKI bahwa Masih Ada Pemimpin Tidak Ingkar Janji
• Alexis Bayar Pajak, DPD DKI: Terus Kenapa? Negara Ini Diatur oleh Hukum, bukan oleh Pemasukan!
• Ketegasan Anies-Sandi terhadap Alexis kan Tercatat dalam Sejarah DKI Jakarta
• Fahira: Puluhan Hotel seperti Alexis Ditutup pun Tidak akan Berdampak ke Pemasukan DKI
• Agar Tidak Terjadi Kembali, Rakyat harus Melek Masa Lalu (Dijajah)