Mau jadi Caleg? Jangan hanya Andalkan Pasukan Tempur seperti Teman Ahok

JAKARTA (voa-islam.com)- Calon anggota dewan ke depan diingatkan untuk tidak bangga dengan media yang berbasis online untuk memperkenalkan diri dan programnya. “Dalam perburuan kursi-kursi legislatif dewasa ini, generasi millenials kudu berhadapan dengan pergerakan pasukan tempur di darat. Tak semudah ngecuit.

Sudah pernah terbukti kan gerakan Teman Ahok yang berbasis online. Akhirnya berantem sendiri. Caleg-caleg yang tak bekerja di basis, bisa apa? Ujung-ujungnya, doyan juga sama kekuasaan,” sampai politisi Golkar Indra J. Piliang mengingatkan melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (6/11/2017).

Bahkan Indra bergurau, apabila hanya mengandalkan dunia maya, maka yang akan terjadi justru ketiadaan bahwa ada caleg yang sedang bertarung saat itu. “Anak-anak Twitter masuk jadi nominator caleg. Ntar dapilnya di twitterland. Pemilihnya anonim.”

Mengenang kembali apa yang disinggung oleh Indra, bahwa Ahok pernah bertarung di Pilkada DKI Jakarta dengan dukungan yang cukup masif di dunia maya (online). Bahkan saat itu yang digadang-gadangkan maju independent dengan dukungan ‘Teman Ahok’ diyakini dapat membuat lawannya keok.

Tapi apalah daya, saat itu Ahok malah diusung oleh beberapa partai, yang diartikan ia tidak cukup kuat apabila  maju secara independent. Pun sudah didukung cukup massif di dunia maya dan partai, namun akhirnya dia, yang juga seorang terpidana penista agama keok di perhelatan lima tahunan itu. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Presiden Tidak Benahi Cara Pikir Tetapkan Perkara, maka Bangsa Indonesia Terancam Saling Serang
• Bangsa Bisa Bubar bukan karena Jembatan dan Pelabuhan, tapi Jalan Pikiran
• Matinya Pikiran dan Tidak Berkelasnya jika Presiden Enggan Bicara
• Yang Tuding Khilafah anti Pancasila Ditantang Adu Argumen oleh Politisi Ini
• Jokowi dapat Terseret ke Ranah Hukum jika Tidak Hati-hati Bersikap Soal Reklamasi
• Golkar Resmi Dukung RK Maju Jadi Cagub Jabar, Bagaimana Nasib Dedi Mulyadi?
• DPR: Konten Revisi UU Ormas Tidak Bisa Dibatasi
• Ini Kata Wagub Sandi Soal Tudingan Tidak Tranparannya DKI Jakarta