Soal (Hotel) Syariah, Sandi ke Wartawan: Di Jepang Saja Ada, padahal Tuhannya Matahari

JAKARTA (voa-islam.com)- Wagub DKI, Sandiaga Uno berencana akan membangun hotel berbasis syariah. Sandi ingin menunjukkan bahwa untuk pariwisata tidak hanya melulu soal yang biasa (umum) seperti rekreasi semata.

“Untuk di DKI, kita juga bisa nanti memperlihatkan bagaimana sesungguhnya pariwisata. Tidak hanya pariwisata yang kita tahu saja. Di luar seperti Lombok saja sudah menjadi tourism destination yang halal. Makanya kami bertekad kenapa di Jakarta tidak mulai dengan itu. Dan itu awal yang sederhana: bangun hotel syariah atau islami,” katanya, Rabu (8/11/2017), di Balai Kota, Jakarta.

Dari pihak yang bertemu Sandi kemarin, yakni Jakarta Tourinsindo pun mengaku sudah menyiapkan konsepnya untuk hotel syariah. Hanya tinggal mengeksekusinya saja. “Kami siap laksanakan tunjuang secara penuh apa yang menjadi visi dan misi Bapak Gub. dan Wagub, khususnya di bidang tourism government,” sambut Jefri.

Adapun bukan hanya warga muslim saja yang tinggal di DKI, Sandi menyatakan bahwa hal tersebut hanya soal SOP-nya saja. “Jadi mengenai konsep ini, kita perlu tahu bahwa di Jepang saja yang Tuhannya Matahari memiliki syariah.

Dan ini sebenarnya, sebagai negara berpenduduk muslim (mayoritas), tidak menutup kemungkinan ada peluang di dunia pariwisata syariah,” jawab Sandi. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Menteri Perindustrian Dituding Rendahkan Profesi Petani
• Bandingkan Upah Buruh dengan Tani, Menteri Perindustrian sedang Poles Diri
• Pernyataan Menteri Perindustrian Soal Upah Menyesatkan, Fadli Protes
• Pengembalian Hak Pengendara Roda di Jalan Protokol Didukung Jokowi?
• Karena Rasa Keadilan, Hak Pengguna Roda Dua akan Dikembalikan di Jalan Protokol
• Hebatnya Puan Maharani, Kementerian di bawahnya Jauh dari Radar KPK
• Demi NKRI agar Lebih Terhormat, Jokowi Dihimbau untuk Tidak Ambisi Nyapres di 2019
• Penolakan Ustadz Bachtiar Nasir di Garut Dampak dari UU Ormas, Pemecah Belah Umat